A Analisis Kadar Radha'ah yang Mengharamkan Pernikahan Perspektif Empat Mazhab
DOI:
https://doi.org/10.21111/jicl.v8i2.14460Kata Kunci:
Radha'ah, Kadar Radha'ah, Empat MazhabAbstrak
Banyak masyarakat yang masih belum memahami kadar radha’ah dan cara penyusuan yang dapat menyebabkan keharaman pernikahan. Ketidaktahuan ini sering kali menimbulkan kebingungan, terutama karena adanya perbedaan pendapat di antara empat mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali terkait jumlah susuan yang menyebabkan hubungan mahram serta metode penyusuan yang berpengaruh dalam penetapan hukum tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada dua aspek utama pertama, menganalisis pendapat empat mazhab mengenai kadar radha’ah dan metode penyusuan yang mengharamkan pernikahan kedua, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam pandangan mereka terkait hal tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan dilakukan melalui studi pustaka (library research) yang mengaju pada bahan hukum primer dan sekunder. Jenis penelitian penulis adalah penelitian pendekatan fiqh normatif dengan komparatif (comparative approach), dengan membandingkan ke empat pandangan Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’I, dan Hanbali untuk menemukan persamaan, perbedaan dalam konteks kadar radha’ah dan cara penyusuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mazhab Syafi’i mensyaratkan lima kali penyusuan terpisah untuk menetapkan hubungan mahram, sementara Mazhab Hanafi dan Maliki satu kali susuan cukup untuk menetapkan hubungan mahram. Mazhab Hanbali memiliki tiga pendapat lima kali susuan, satu kali susuan, dan tiga kali susuan. Selain itu, keempat mazhab sepakat bahwa hubungan mahram akibat persusuan tidak hanya terbatas pada penyusuan langsung dari payudara, tetapi juga mencakup metode lain, seperti pemberian ASI melalui botol, alat bantu, atau bahkan melalui hidung, selama ASI tersebut masuk ke dalam tubuh bayi dan memberikan efek pertumbuhan. Dengan demikian, bayi yang menerima ASI melalui metode apa pun tetap dapat menjadi mahram bagi ibu susuan dan keluarganya. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar masyarakat lebih memahami hukum radha’ah sesuai dengan pandangan ulama agar dapat menghindari pernikahan yang tidak sah akibat hubungan persusuan. Selain itu, diperlukan sosialisasi lebih lanjut mengenai hukum persusuan, terutama terkait praktik donor ASI dalam kehidupan modern yang sering dilakukan dengan berbagai metode pemberian ASIReferensi
Al-Qur’an dan Hadist
Abu Bakr bin Muhammad bin ’Abd al-Mu’min bin Harun bin Ma’la al-Husaini al-Hamawi. Taqi al-Din al-Syafi’i. 1. Damaskus: Dar al-Khair, 1992.
Al-Dardir. Al-Sharh al-Kabir. 2. Beirut: Dar al-Fikr, 1997.
Al-Kasani. Bada’I al-Sana’I fi Tartib al-Shara’I. 3. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiayyah, 1986.
allifin, Majmu’ah min al-Mu’. al-Fiqh al-Muyassar. 1. Jami’ al-Malik Fahd li Thiba’ah al-Mushaf al-Syarif, 1424.
Al-Qurthubi, Abi Walid bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid. al-Bidayatu al-Mujtahid wanihayatu al-Muqtashid. ar-Riyadh: Baitu al-Afkar ad-Daulah, 2007.
Anas, Malik bin. al-Muwatta’. 1 4. al-Arab: Muassasat Zayed bin Sultan Al Nahyan, 2003.
Darimi, Ali bin Muhammad al-, و Abu al-Hasan. al-Mukhtasharah. 1 5. Qatar: Wizarat al-Awqaf wa al-Shu’un al-Islamiyyah, 2011.
Fitriani. "Pemahaman Masyarakat tentang Radha’ah dan Implikasinya terhadap Hukum Pernikahan". Fakultas Syariah dan Hukum uin Syarif Hidayatullah, 2020.
Hanafi, Abu Bakr Mas’ud al-Kasani al-. Badai’ al-Shana’i’ fi Tartib al-Shara’i’. 1 4. Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 1327.
Hanbali, Abu Muhammad Abdullah bin Qudamah al-Maqdisi al-. al-Mughni. 1. Turky: Mu’assasat al-Risalah, 1997.
Hizmiati. "Perkawinan Antar Kerabat Sesusuan". Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, 3.
Abi ’Afsh ’Umar bin Ruslan al-Syafi’. al-Tadrib fi al-Fiqh al-Syafi’i. 1 1. al-Sa’udiyyah: Dar al-’Ashimah, 2012.
Abu Abdillah Muhammad bin Idris as-Syafi’. al-Umm. 2 5. Beirut: Dar al-Fikr, 1983.
———. al-Umm. 2 5. Beirut: Dar al-Fikr, 1990.
I Doi, A. Rahman. Karakteristik Hukum Islam dan Perkawinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996.
Intan Nurria, Amanda, Eka Oktavia, و Arlina Azka. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Eksklusif". Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia, 2, 11 (2023): 23.
Jaziri, Abdul Rahman al-. al-Fiqh ’ala al-Madhahib al-Arba’ah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1997.
M, Ali. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Galia Indonesia, 2010.
Maliki., Ahmad bin Ghanim al-Nafrawi al-. Mazhahib al-Fuqaha’. Beirut: Dar al-Fikr, 1995.
Mardiantari, Ani, Ita Dwilestari. "Children’s right to get exclusive breastfeeding in the Islamic law perspective". Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, 2, 21 (2021): 6.
Maulida. "Analisis Praktik Donor ASI dalam Perspektif Hukum Islam". Fakultas Syariah dan Hukum uin Sunan Kalijaga, 2021.
Misqa Imtiyaz Rohman, Adia. "Transaksi Jual Beli dengan Objek Air Susu Ibu Perah". Jurist Diction, 2, 4 (2021): 3.
Mualafin, Majmu’ah min. al-Mausu’ah al-Ijma’ fiqh al-Islami. 1 3. al-Arabiyah as-Su’udiyah: Dar al-Fadhilah an-Nashr at-Taudi’, 2021.
Muslim. ar-Radha’. al-Arab, 1452.
———. Mishkat al-Masabih. 2 2. Beirut: al-Maktab al-Islami, 1985.
Muslim, Akhrojahu. Tartib Musnad al-Imam al-Shafi’i. 2 2. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1370.
Nabulusi, ’Abd al-Ghani al-. al-Bab fi Syarh al-Kitab. 2. Beirut: al-Maktabah al-Makkiyyah, 1392.
Nawawi, Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain al-, dan Abu al-Muzhaffar. Ikhtilaf al-A’immah al-’Ulama’. 1 2. Beirut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, 2002.
Purwoto, Iman Jalaludin Rifa’i Ady. Metodologi Penelitian Hukum. Banten: PT Sada Kurnia Pustaka, 2023.
Qahirah, Majma’ al-Lughah al-’Arabiyyah al-. al-Mu’jam al-Wasith. 2 1. Beirut: Dar al-da’wah Istanbul, 1972.
Qayrawani, Abu Muhammad Abdullah bin Abi Zayd al-. al-Mustakhraj min al-Sunan al-Musnadah. 1. Beirut: Dar al-Jinan, 1988.
Ramdhan, Muhammad. Metode Penelitian. Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2011.
Riswan, Mahmud Shadiq. Kitab al-Nikah. 1, 2023.
Sanadisi, Ibn Hafidz al-. al-Mu’allaqah fi Syarh al-Risalah. 2 3. Dar al-Imam Malik, Aljazair, 2019.
Syafi’i, Abu Bakar Muhammad bin Ahmad. al-Madhahib al-Fiqhiyyah. 1 8. Amman: Maktabah al-Risalah al-Haditsah, 1988.
Tirmidzi. Sunah at-Tirmidzi. 2 3. Mesir: Maktabah Mustafa al-Halabi wa Awladuh, 1975.
Zuhaili, Wahbah al-. al-Tashil fi al-Fiqh ’ala Madhhab al-Imam Ahmad bin Hanbal. 1 3. Kuwait: Dar al-Ifta’, 1445.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The author whose published manuscript approved the following provisions:
- The right of publication of all material published in the journal / published in the JICL is held by the editorial board with the knowledge of the author (moral rights remain the author of the script).
- The formal legal provisions for access to digital articles of this electronic journal are subject to the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0), which means that JICL reserves the right to save, transmit media or format, Database), maintain, and publish articles without requesting permission from the Author as long as it keeps the Author's name as the owner of Copyright.
- Printed and electronic published manuscripts are open access for educational, research and library purposes. In addition to these objectives, the editorial board shall not be liable for violations of copyright law.

