HUKUM MEMAKAI JILBAB MENURUT YUSUF QORDHOWY DAN QURAISH SHIHAB

Authors

  • Imam Kamaluddin Universitas Darussalam Gontor
  • Rashda Diana Universitas Darussalam Gontor
  • Muhammad Abdul Wahhab

DOI:

https://doi.org/10.21111/jicl.v4i2.7151

Abstract

Melihat banyaknya masyarakat yang belum begitu memahami hukum memakai jilbab mengakibatkan terjadinya pergeseran fungsi dan tujuan jilbab yang sebenarnya untuk menutup aurat dan menghindari godaan dari luar menjadi salah satu alasan bermunculan komunitas-komunitas jilbab tanpa mengedepankan aspek syariat Islam. Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat antara Yusuf Qordhowi dan M. Quraish Shihab dalam memahami hukum dari ayat tersebut. Apakah hukum memakai jilbab wajib bagi wanita muslimah atau hanya sekedar anjuran dan batasan mana sajakah yang dikategorikan sebagai aurat wanita menurut kedua tokoh tersebut. Dengan adanya fenomena tersebut maka tujuan dari penelitian ini antara lain: 1). untuk mengetahui kontekstualitas pemikiran Yusuf Qordhowi dan M. Quraish Shihab mengenai hukum memakai jilbab, 2). untuk mengetahui perbedaan dan persamaaan metodelogi penggalian hukum (istinbat hukum) diantara Yusuf Qordhowi dan M.Quraish Shihab mengenai hukum memakai jilbab. Metode Penelitian ini bersifat Library Research (studi kepustakaan) dengan menggunakan analisis deskriptif deduktif yaitu sebuah metode analisis yang menjabarkan hasil dari proses penelitian dengan tujuan untuk memperoleh suatu kesimpulan yang objektif, logis, sistematis dan konsisten.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hukum memakai jilbab menurut pandangan Yusuf Qordhowi adalah wajib karena berkaitan dengan aurat wanita ialah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya yang didasarkan pada nash Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 59. Sedangkan M. Quraish Shihab berpandangan bahwa hukum jilbab tidak wajib dan hanya dianggap sebagai anjuran karena jilbab adalah masalah khilafiyah serta sebagai adat kebiasaan suatu daerah saja. Kemudian M. Quraish Sihab juga berpendapat bahwa Al-Quran tidak menentukan secara jelas dan rinci mengenai batasan aurat wanita. 

References

Abu Muhammad Ali ibn Hazm, Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam, (Kairo: Mathba’at al’ aini, 1968), jilid 1, h. 265-266.

Abu Mujadiddul, Memahami Aurat dan Wanita, (Perpustakaan Nasional Lumbung Insani, 2011), Hlm. 50.

Ahmad Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bari, (Beirut: Dar al-Ma’rifah, t.th), cet. 2, Jilid 8.

Al-Imam al-Fakhr al-Din al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, (Mesir: Dar al-Kutub al-Islami, 1989), jilid 14, h. 32.

Al-Mahalli, Abu Iqbal. 2000. Muslimah Modern. Yogyakarta: LeKPIM Mitra.

Al-Nawawi, Shahih Muslim bi Syarh an-Nawawiy, (Mekkah: Maktabah Dar al-Baz, t.th), jilid 1.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Departemen Agama RI. 1971. Al-Qu’an dan Terjemahnya. Jakarta: Pelita.

Fazlurrahman, Nasib Wanita sebelum Islam, (Jatim: Putra Pelajar, 2000), h. 112-113.

Hardiyanti, Rima. 2012. Komunitas Jilbab Kontemporer “Hijabers” di Kota Makassar. Skripsi. Makasar: Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Hasan, Mustofa, et.al. 2013. Hukum Pidana Islam (Hukum Islam). Jakarta: Pustaka Setia.

http://www.masbied.com/2017/02/23/makalah-tentang-aurat-wanita/.

Ibn Rusyd, Bidayah al-Mujtahid, Kairo: Maktabah Al-Kulliyah Al-Azhariyah, t.th), Jilid I & Muhammad Syaukani, Irsyad al-Fuhul ila Tahqiq al-Haq min ‘Ilm al-Ushul, Beirut: Dar al-Fikr

Ibrahim, F. L, Perempuan dan Jilbab, (TTP: PT Mapan, 2009). Hlm. 32.

Imam Taufik, Tafsir ayat jilbab kajian terhadap QS al-Ahzab (33):59, At-Taqaddum: Jurnal Lembaga Penjamin Mutu, Vol. 5, No. 2, November 2013, Hlm. 341.

Jamal al-Din Abu Fadl Muhammad ibn Mukram ibn Manzur, Lisan al-arab, (Beirut: Dar Shadr li al-Thiba’ah wa al-Nasr, 1375), jilid 3, h. 152.

Jamhar, Bazro. 2012. Konsep Maslahat dan Aplikasinya dalam Penetapan Hukum Islam. Thesis. Semarang: Program Pacasarjana IAIN Walisongo.

Mahmud Bin Umar Az- Zamaksyariy, Al-Kasysyaf Juz III, (Kairo: maktabah mishr,

Mu’amal Hamidy, Imron A. Manan, Tafsir Ayat Ahkam As-Shabumi, (Surabaya:Bina Ilmu, 1994), Jilid 3, h. 8.

Muhammad Ahmad Ismail, Audat al-Hijab, (Riyadh: Dar ath-Thibah, t.th), jilid 3

Muhammad Al-Ghazali, As-Sunnah An-Nabawiyah: Baina Ahl Al-Fiqh wa Ahl Al-Hadits, (Kairo: Dar Asy-syuruq, 1989) cet.5.

Muhammad 'Ali as-Sabuni, Sofwah at-Tafasir juz II, (Bairut: Dar al-Fikr, t. t ), h. 336.

Muhammad bin Ahmad al-Qurthubiy, al- Jami’ Li ahkam Al-Qur’an, juz VII, h. 532.

Muhammad Husain al-Thabathabai, Tafsir al-Mizan, (Teheran: Dar al-Fikr al-Islami, 1995), juz 22, h. 41.

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Jilbab al-Mar’ah al-Muslimat fi alKitab wa As-Sunnah, (Yordan: Maktabah al-Islamiyah, 1413 H), cet.2.

Muhammad Sayyid Thanthowi, Tafsir Al- Wasith juz XI, (Kairo: Dar as- Sa’adah, tt), Hlm. 245.

Muhammad, Husen. 2001. Fiqih Perempuan Refleksi Kiai Atas Wacana Agama dan Gender. Yogyakarta: LkiS.

Munawwir, Ahmad Warso. 1997. Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif.

Musaddad, Anwar . 2008. Hubungan antara jilbab dan perilaku islami (studi kasus santriwati pesantren madinatunnajah tangerang. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah.

Mustaqim, Abdul. 2011. Epistemologi Tafsir Kontemporer. Bantul: LKIS.

Pakuna, Hatim Badu. 2013. Etika Berbusana. Yogyakarta: Mahameru.

Qoidud Duwal. 2009. Konsep Jilbab Dalan Hukum Islam (Studi Pemikiran K.H Husein Muhammad. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syariah.

Salim, Darby Jusbar. 1984. Busana Muslim dan Permasalahannya. Jakarta: Proyek Pembinaan Kemahasiswaan Dirjend Pembinaan Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI.

Shihab, M. Quraish. 2012. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah Pandangan Ulama Masa Lalu & Cendekiawan Kontemporer, cet. ke VI. Jakarta: Lentera Hati.

Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Solpan, Riki. 2009. Jilbab Muslimah Perspektif Abu A’ala Al-Maududi dan Yusuf Qordhowi. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syariah.

Sutan Bahtiar, Deni. 2009. Berjilbab Dan Tren Buka Aurat, Yogyakarta, Mitra Pustaka, Cet I, h. 2.

Wahbah al-zuhaili, Tafsir al-Munir, (Mesir: Dar al-Fikr al -Islami, 1997), Jilid 17, h. 107.

Yusuf al-Qaradahawi, Nahwa Wahdah Fikrah li al-‘Amilina li al-Islam, Syumul al-Islam, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1991), h. 15.

Yusuf Qardhawi, Memahami Khazanah Klasik, Mazhab dan Ikhtilaf, alih bahasa oleh Abdul Hayyie al-Kattani, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003), h.9

Published

2021-12-30

How to Cite

Kamaluddin, I., Diana, R., & Wahhab, M. A. (2021). HUKUM MEMAKAI JILBAB MENURUT YUSUF QORDHOWY DAN QURAISH SHIHAB. Journal of Indonesian Comparative of Syari’ah Law, 4(2), 125–147. https://doi.org/10.21111/jicl.v4i2.7151