Pengaruh penambahan yogurt, telur, dan tepung kacang hijau (Phaseolus Radiatus) terhadap uji organoleptik, kadar protein, kalsium dalam silky pudding sebagai makanan tambahan pada balita

Authors

  • Tika Dwita Adfar Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia
  • Yensasnidar Yensasnidar Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia
  • Murnawelis Murnawelis Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21111/dnj.v6i2.8639

Keywords:

Kalsium, Protein, Silky Pudding, Telur, Tepung Kacang Hijau, Yoghurt

Abstract

Background: Silky pudding is one of the choices desserts of many people, especially toddlers. Protein and calcium content is very influential for the growth of toddlers; thus, it is necessary to substitute the basic ingredients of silky pudding by adding yogurt, eggs and mung bean flour. Objective: to determine the organoleptic assessment, calcium and protein content of silky pudding with the addition of yogurt, eggs, and mung bean flour (Phaseolus radiatus). Methods: This type of research was a true experimental with Completely Randomized Design (CRD), using 3 treatments (addition of yogurt, eggs, mung bean flour, P1: 75 gr, 10 gr, 15 gr; P2: 50 gr, 15 gr, 20 gr; P3: 25 gr, 20 gr, 30 gr), 1 (one) control with 2 (two) repetitions. Organoleptic test data with hedonic scale test using hedonic test form then analyzed by Kruskal-Wallis test followed by Mann Whitney test. Protein analysis used Kjeldahl method, while the analysis of calcium levels used a Spectrophotometer. Results: The results of the organoleptic test showed that the best treatment was P1 treatment with the addition of 75 gr yogurt, 10 gr eggs, 15 gr mung bean flour, the addition of yogurt, eggs, and mung bean flour had a significant effect on the quality of color, aroma, taste of silky pudding while there was no effect. on texture. The results of the protein content of the P1 treatment were 3.79%, while the results of the calcium levels in the P1 treatment were 37.067%. Conclusion: In further research, it is recommended to test the shelf life of the product. AbstrakLatar belakang: Silky pudding merupakan salah satu dessert favorit banyak orang terutama anak balita.  Kandungan protein dan kalsium sangat berpengaruh untuk pertumbuhan balita,  dengan demikian perlu dilakukan substitusi pada bahan dasar silky pudding yaitu dengan  penambahan yoghurt, telur dan tepung kacang hijau. Tujuan: untuk mengetahui penilaian organoleptik, kandungan protein dan kalsium dari silky pudding dengan penambahan yoghurt, telur, dan tepung kacang hijau (Phaseolus radiatus) Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan tiga perlakuan (penambahan yoghurt, telur, tepung kacang hijau, P1: 75 gr, 10 gr, 15 gr; P2: 50 gr, 15 gr, 20 gr; P3: 25 gr, 20 gr, 30 gr), satu kontrol dengan dua kali pengulangan. Data uji organoleptik dengan hedonic scale test (formulir uji hedonic) kemudiandianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Analisis protein menggunakan Metode Kjeldahl, sedangkan analisis kadar kalsium menggunakan Spektrofotometer. Hasil: Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan P1 dengan penambahan yogurt 75 gr, telur 10 gr, tepung kacang hijau 15 gr, penambahan yoghurt, telur, dan tepung kacang hijau berpengaruh signifikan terhadap mutu warna, aroma, rasa silky pudding sedangkan tidak ada pengaruh pada tekstur. Hasil kadar protein dari perlakuan P1 yaitu 3,79%, sedangkan hasil Kadar kalsium pada perlakuan P1 yaitu 37,067%. Kesimpulan: Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk uji daya simpan produk.

Author Biographies

Tika Dwita Adfar, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia

PRODI GIZI

Yensasnidar Yensasnidar, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia

Prodi Gizi

Murnawelis Murnawelis, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Perintis Indonesia

Prodi Gizi

References

Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta.Agustina G, 2007. Aplikasi tepung kacang hijau (Phaseolus radiatus l) dalam pembuatan tepung pudding instan : evaluasi karakteristik fisikokimia dan sensoris. Thesis. Unika Soegijapranata SemarangAnggraini, Y., & Rusdy, H. N. 2019. Faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Dinamika kesehatan jurnal kebidanan dan keperawatan, 10(2), 902–910. https://doi.org/10.33859/dksm.v10i2.472Chairunnisa, E., Kusumastuti, A. C., & Panunggal, B. 2018. Asupan vitamin D, kalsium dan fosfor pada anak stuntingdan tidak stunting usia 12-24 bulan di Kota Semarang. Journal of nutrition college, 7(1), 39. https://doi.org/10.14710/jnc.v7i1.20780Cynthia, C., Bikin Suryawan, I. W., & Widiasa, A. . M. 2019. Hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Jurnal kedokteran meditek, 25(1), 29–35. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v25i1.1733Erna, S. 2019. Uji organoleptik dan kadar protein terhadap susu nabati berbahan baku kacang tanah (Arachis hypogaea) dengan penambahan perisa jeruk manis (Citrus sinensis). Skripsi.Gitleman, L. 2014. 済無No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.Kusumawati, E., Koro, S., & Bana, T. 2020. Pengaruh substitusi yoghurt dan tepung kacang hijau (Phaseolus radiatus) terhadap penilaian organoleptik, kandungan protein dan kalsium puding silky sebagai makanan tambahan alternatifuntuk anak stunting. Jurnal sains dan teknologi pangan, 5(3), 2840–2850. https://doi.org/10.33772/jstp.v5i3.13103Nurhalimah, L., Fathonah, S., & Nurani, D. 2012. Kandungan Gizi dan daya terima makanan tambahan ibu hamiltrimester pertama. Food science and culinary education journal, 1(1), 19–25.Riskesdas, K. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Journal of physics a: mathematical and theoretical, 44(8), 1–200. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201Tiwow, V. M. A., & Hafid, I. W. 2016. Analisis kadar kalsium (Ca) dan fosfor (P) pada limbah sisik dan sirip ikan mujair(Oreochromis mossambicus) dari Danau Lindu Sulawesi Tengah (Oreochromis. J. Akad. Kim, 5(November), 159–165.Widarta, I. wayan R. 2018. Teknologi telur. Journal of chemical information and modeling, 53(9), 1689–1699.Winarno FG. 2004. Kimia pangan dan gizi. Penerbit gramedia pustaka utama. JakartaYasjudani A. 2017. Uji organoleptik pembuatan silky pudding dengan penambahan yoghurt dan buah naga merah (Hylocereus Costaricensis). Skripsi. Jurusan tata boga. Politeknik Negeri Balikpapan. Balikpapan

Downloads

Submitted

2022-09-21

Accepted

2022-10-25

Published

2022-11-23

How to Cite

Adfar, T. D., Yensasnidar, Y., & Murnawelis, M. (2022). Pengaruh penambahan yogurt, telur, dan tepung kacang hijau (Phaseolus Radiatus) terhadap uji organoleptik, kadar protein, kalsium dalam silky pudding sebagai makanan tambahan pada balita. Darussalam Nutrition Journal, 6(2), 63–71. https://doi.org/10.21111/dnj.v6i2.8639