ولاء النصرة في المنظور الإسلامي دراسة تحليلية عن مجموعة الأحكام الإسلامية المادة 58

Penulis

  • Ahmad Arif UNIDA Gontor
  • Muhtarom Muhtarom UNIDA Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/jicl.v3i1.4515

Abstrak

AbstrakHukum pewarisan Islam ditetapkan atas dasar kaidah-kaidah tertentu antaralain adalah orang yang peringkat hubungan kekeluargaannya terdekat dengan pihakyang meninggal dunia, ia menghajb orang yang peringkat hubungan kekeluargaannyalebih jauh dari pihak yang meninggal dunia, seperti halnya anak pada derajat pertamadan anak dari anak pada derajat kedua, dalam hal ini wafat seorang ayah meninggalkananak dan cucu, maka dalam keadaan ini anak mewarisi sedangkan cucu tidak, karenaderajat anak lebih dekat dengan pihak yang meninggal dunia. Adapun dalam konsepahli waris pengganti menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 185, Ahli waris penggantimenjadi ahli waris karena orang tuanya yang berhak mewaris meninggal lebih dahuludari pada si pewaris. Dalam penelitian ini penulis mengkaji tentang ketentuan konsepahli waris pengganti dalam kompilasi hukum Islam pasal 185 dan posisinya menurutkaidah kewarisan Islam. Penelitian Ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatanlibrary reasearch. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode yuridis normatif. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan menganalisiscontent pasal tersebut dan posisinya dalam Fiqih kewarisan Islam. Hasil yang diperoleh(1) Hukum kewarisan Ahli waris pengganti tidak pernah ditemukan baik melalui nashAl-Qur’an ataupun dalam literatur Fiqh Islam Akan tetapi syari’at Islam telah memberisolusi terhadap perkara tersebut dengan wasiat wajibah, ataupun ketika pada pembagianHarta kepada ahli waris yang berhak memberi mereka yang hadir pada saat pembagianbaik dalam bentuk hadiah atau hibah, selanjutnya agar ditetapkannya undang-undangNafaqoh dalam Islam. (2) Bahwa Ketentuan ahli waris pengganti yang terdapat dalamKompilasi Hukum Islam Pasal 185 berisikan Ahli waris yang meninggal lebih dahulu daripada pewaris maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, dengan syarat bagian bagi ahli waris pengganti tidak boleh melebihi bagian ahli waris yang sederajat denganyang diganti. Pasal tersebut terdapat pembatasan melalui rapat kerja Nasional MahkamahAgung Republik Indonesia menentukan bahwa Ahli Waris Pengganti sebenarnya terbatashanya sampai dengan cucu saja.Kata Kunci: Ilmu waris, Kompilasi Hukum Islam, Ahli waris pengganti,Wasiat wajibah.

Referensi

إمام ناصرين، عبد المالك وأخرون. .8102علم Ø§Ù„ÙØ±Ø§Ø¦Ø¶ØŒ طبعة منقحة Ùونوروكو: دار

السلام للطباعة والنشر .

أبو زهرة، محمد. .0591قانون الوصية، القاهرة : مكتبة المصرية ،الطبعة الثانية.

ابن حزم، أبى محمد على بن أحمد بن سعيد. المحلى، دمسقى: ادارة الطباعة المنيرية،

،8431الجزء التاسع.

الحنÙى، أبى بكر محمد بن أحمد بن أبى سهل السرحسى. .1791المبسوط ÙÙŠ Ùقه الحنÙى،

لبنان: دار الكتب العلمية

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-06-20

Cara Mengutip

Arif, A., & Muhtarom, M. (2020). ولاء النصرة في المنظور الإسلامي دراسة تحليلية عن مجموعة الأحكام الإسلامية المادة 58. JOURNAL OF INDONESIAN COMPARATIVE OF SYARIAH LAW, 3(1), 91–109. https://doi.org/10.21111/jicl.v3i1.4515

Terbitan

Bagian

Artikel