Konsep Gratifikasi dalam Kitab Nihâyah az-Zain Karya Syekh Nawawi al-Bantani (Studi Komparasi dengan Undang-undang dan Fatwa MUI)

Authors

  • Wahyudi Ibnu Yusuf UIN Antasari Banjarmasin
  • Muhammad Syarif Hidayatullah UIN Antasari Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.21111/jicl.v3i2.5061

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah menguraikan konsep gratifikasi dalam kitab Nihâyah az-Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani dan membandingkannya dengan gratifikasi dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Fatwa Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia tentang Risywah (Suap), Ghulul (Korupsi) dan Hadiah kepada Pejabat. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, konseptual dan komparatif. Konsep gratifikasi dalam kitab Nihâyah az-Zain mengarah pada pemaknaan pemberian hadiah kepada hakim (qadhi) yang keberadaannya dipengaruhi jabatan, wilayah kerja dan urusan (sengketa) serta dikaitkan pada kebiasaan pemberian hadiah bagi si pemberi sebelum diterima jabatan oleh yang bersangkutan. Dalam studi komparasi dengan Undang-undang dan Fatwa MUI terkait gratifikasi, maka persamaan ketiganya sama-sama merujuk pada pemberian hadiah kepada pejabat terkait dengan kedudukannya dan ketiganya sama-sama melarang keras praktik gratifikasi. Sedangkan perbedaan yang mendasar dilihat dalam perspektif hukum Islam tentang muamalah, bahwa kitab Nihâyah az-Zain dan Fatwa MUI tidak menjadikan pinjaman uang tanpa bunga sebagai bagian dari gratifikasi sebagaimana Undang-undang Pemberantasan Tipikor yang menjadikannya salah satu bentuk gratifikasi, sebab pinjaman uang berbunga merupakan bagian transaksi ribawi yang diharamkan dalam hukum Islam, karena itu sudah seharusnya akad pinjaman uang (qardh) itu tanpa bunga

References

Alkostar, Artidjo. “Permasalahan Gratifikasi Dan Pertanggungjawaban Korporasi Dalam Undang-Undang Korupsi.” Dalam KOMPILASI MAKALAH SEMINAR IKAHI: Tahun 2013-2019, 115. Pengurus Pusat Ikatan Hakim Indonesia, 2019. Andiko, Toha. “Sanksi Bagi Pemberi Dan Penerima Gratifikasi Perspektif Hukum Pidana Islam.” Qiyas : Jurnal Hukum Islam Dan Peradilan 1, no. 1 (26 Mei 2017). https://doi.org/10.29300/qys.v1i1.224. Baghdâdî, Abû Bakar Ahmad bin ‘Alî bin Tsâbit bin Ahmad bin Mahdî al Khathîb al. Talkhîsh al-Mutasyâbih fî ar-Rasm. Vol. 1. Damaskus: Thalâs li ad-Dirâsat wa at-Tarjamah wa an-Nasyar, 1985. Bantani, Abu Abdul Mu’thi Muhammad bin Nawawi al. Nihâyah az-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’în. Surabaya: al-Haramain, 2011. Bukhârî, Abû ‘Abdullah Muhammad bin Ismâ’îl bin Ibrahim bin al Mughîrah bin Bardizbah al Ju’fi al. Shahih al-Bukhârî. Vol. 3. Beirut: Dâr Thauq an-Najah, 2001. Dimasyqi, Abû Zakariyâ Muhyiddîn bin Syaraf an-Nawawî ad-. Syarah Muslim li Nawawî. Vol. 12. Beirut: Dâr al-Ihyâ at-Turats al-’Arabî, 1392. Dulang, Stepanus Adiputra. “Sistem Pembuktian Terbalik (Reversal Burden Of Proof) Delik Gratifikasi Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.” LEX CRIMEN 8, no. 6 (21 Oktober 2019). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/25936. Fatwa Musyawarah Nasional VI Majelis Ulama Indonesia tentang Risywah (Suap), Ghulul (Korupsi) dan Hadiah kepada Pejabat. Gubali, Agustina Wati. “Analisis Pengaturan Gratifikasi Menurut Undang-Undang Di Indonesia.” LEX CRIMEN 2, no. 3 (16 Agustus 2013). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/2426. Kamran, Kamran. “Aspek Gramatikal Syaikh Nawawi Al-Bantani (Perspektif Linguistik Arab).” Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab 9, no. 2 (8 Desember 2017): 296–307. https://doi.org/10.24042/albayan.v9i2.2256. Komisi Pemberantasan Korupsi. Buku Saku Memahami Gratifikasi. Jakarta: KPK, 2004. Mauliddar, Nur, Mohd Din, dan Yanis Rinaldi. “Gratifikasi sebagai Tindak Pidana Korupsi Terkait Adanya Laporan Penerima Gratifikasi.” Kanun Jurnal Ilmu Hukum 19, no. 1 (2017): 155–173. Muqoddas, Ali. “Syeikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi Ilmuan Spesialis Ahli Syarah Kitab Kuning.” Tarbawi : Jurnal Pendidikan Islam 11, no. 1 (1 Januari 2014). https://doi.org/10.34001/tarbawi.v11i1.186. Naisâbûrî, Abû ‘Abdullah Muhammad bin ‘Abdullah al Hâkim an. al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhain. Vol. 4. Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1990. ———. al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhain. Vol. 1. Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1990. Naisabûrî, Abû Bakar Muhammad bin Ishâq bin Khuzaimah bin al Mughîrah bin Shâlih bin Bakar as Salmî an. Shahîh Ibnu Khuzaimah. Vol. 4. Beirut: al-Maktab al-Islâmî, t.t. Sijistânî, Abû Dâwud Sulaimân bin al Asy’ats bin Ishâq bin Basyîr bin Syidâd bin ‘Amrû al-Azdî as. Sunan Abû Dâwud. Vol. 3. Beirut: Maktabah al-‘Ashriyah, t.t. Simamora, Aldi Naradwipa, dan Reza Priyambodo. “Tinjauan Tentang Sistem Pembuktian Terbalik (Reversal Burden Of Proof) Dalam Pemeriksaan Perkara Gratifikasi.” Verstek 3, no. 2 (14 Januari 2020). https://jurnal.uns.ac.id/verstek/article/view/39087. Suwarjin, Suwarjin. “Kitab Syarah Dan Tradisi Intelektual Pesantren.” JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, Dan Keagamaan 4, no. 2 (7 Juli 2018): 85–98. https://doi.org/10.29300/mzn.v4i2.1013. Syaibânî, Abû ‘Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilâl bin bin Asad asy. Musnad Ahmad. Vol. 39. Beirut: Muassasah ar-Risâlah, 2001. ———. Musnad Ahmad. Vol. 37. Beirut: Muassasah ar-Risâlah, 2001. ———. Musnad Ahmad. Vol. 11. Beirut: Muassasah ar-Risâlah, 2011. Tim Penyusun. al-Masu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah. Vol. 22. Kuwait: Kementrian Wakaf dan Urusan Islam, 1404. Tirmidzî, Abû ‘îsâ Muhammad bin ‘îsâ bin Saurah bin Mûsa bin adh Dhahâk at. Sunan at-Tirmidzî. Vol. 3. Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1998. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Published

2021-01-01

How to Cite

Yusuf, W. I., & Hidayatullah, M. S. (2021). Konsep Gratifikasi dalam Kitab Nihâyah az-Zain Karya Syekh Nawawi al-Bantani (Studi Komparasi dengan Undang-undang dan Fatwa MUI). Journal of Indonesian Comparative of Syari’ah Law, 3(2), 125–157. https://doi.org/10.21111/jicl.v3i2.5061

Issue

Section

Ilmu Syariah