Fenomena Komunikasi Terapeutik Komunitas Selempang Mera Aba Idi dalam Proses Penyembuhan Orang Dengan Gangguan Jiwa Pasca Pasung

Penulis

  • Sri Wahyuningsih Wahyuningsih UniversitasTrunojoyo Madura

DOI:

https://doi.org/10.21111/ejoc.v10i2.13315

Kata Kunci:

Therapeutic Communication, Post-Restraint Care, Persons with Mental Disorders, Family and Community Support

Abstrak

Komunikasi terapeutik menjadi sangat krusial dalam proses penyembuhan orang dengan gangguan jiwa pasca pasung secara terus menerus. Di samping itu, pasien gangguan jiwa sering kali membahayakan orang lain maupun dirinya sendiri, sehingga dilakukan pasung sebagai bentuk pengendalian perilaku mereka agar tidak membahayakan orang lain. Namun, praktik pasung untuk ODGJ bukanlah solusi yang sepenuhnya baik sehingga pasung dilepas dan ODGJ memelukan pengobatan secara berkelanjutan. Maka dengan dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, menggali, mengeksplorasi fenomena komunikasi terapeutik yang diterapkan oleh Komunitas Selempang Mera Aba Idi dalam penyembuhan ODGJ pasca pasung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus tunggal. Subjek penelitiannya adalah tenaga kesehatan, dan keluarga pasien. Sedangkan objek penelitiannya adalah komunikasi terapeutik, tantangan, dukungan, serta hambatan Komunitas Selempang Mera Aba Idi dalam proses penyembuhan ODGJ pasca pasung. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan audio visual. Lokasi penelitian ini dilakukan di Omben Sampang Madura. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah komunikasi terapeutik dari komunitas Selempang Mera Aba Idi beserta keluarga sangat penting dalam penyembuhan orang dengan gangguan jiwa pasca pasung, dukungannya berupa bentuk terapi biomedis maupun rehabilitasi mental dalam proses pemulihan. Terdapat hambatan kepatuhan obat, wali ODGJ yang kurang kooperatif, komunikasi dalam bahasa antara tenaga kesehatan dengan keluarga maupun ODGJ, distribusi obat.

Referensi

D Nurhabsari, & RK Romadhani. (2022). Studi Kasus Gambaran Konsep Diri Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Pasca Pasungstudi kasus orang gangguan jiwa.

Guan, L., Liu, J., Wu, X. M., Chen, D., Wang, X., Ma, N., Wang, Y., Good, B., Ma, H., & Yu, X. (2015). Unlocking patients with mental disorders who were in restraints at home: a national follow-up study of China’s new public mental health initiatives. PLoS One, 10(4), e0121425.

Hagerty, S. L. (2023). Toward precision characterization and treatment of psychopathology: A path forward and integrative framework of the Hierarchical Taxonomy of Psychopathology and the Research Domain Criteria. Perspectives on Psychological Science, 18(1), 91–109.

Hagerty, T. A., Samuels, W., Norcini-Pala, A., & Gigliotti, E. (2017). Peplau’s theory of interpersonal relations: An alternate factor structure for patient experience data? Nursing Science Quarterly, 30(2), 160–167.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 Dalam Angka. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ski-2023-dalam-angka/

Mustakima, K., Saputri, M. E., & Rifiana, A. J. (2023). -: Analisis faktor perawatan keluarga pada klien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di RSUD Depok-Jawa Barat, Tahun 2023. Journal of Nursing Innovation, 2(1), 28–35.

Raharjo, E. (2023). MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI. https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/Detector/article/view/2101/2066

Rahman, A., Marchira, C. R., & Rahmat, I. (2016). Peran dan motivasi perawat kesehatan jiwa dalam program bebas pasung: studi kasus di Mataram. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(8), 287–294.

SIMAMORA, R. T. (2018). EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN OBAT-OBATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN.

Sub’haan, F., Sinaga, S., & Winangsit, E. (2023). Terapi Musik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental: Tinjauan Literatur dalam Perspektif Psikodinamika. Assertive: Islamic Counseling Journal, 02(1).

Wahyuningsih, S. (2020a). Orang dengan Gangguan Jiwa dalam Perspektif Komunikasi.

Wahyuningsih, S. (2020b). Orang dengan gangguan jiwa Dalam perspektif Komunikasi. CV. Insan Cendekia Mandiri.

Wahyuningsih, S. (2021). Komunikasi Terapeutik (Konsep, Model, dan Kontinuitas Komunikasi dalam Psikoedukasi terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa). In Malang: Intrans Publishing.

Wahyuningsih, S. (2024). KOMUNIKASI TERAPEUTIK dan PSIKORELIGI KIAI: Konsep, Model, Wisata Psikoedukasi Pada Terapi Orang Dengan Gangguan Jiwa Dalam Mendukung Pengembangan Eduwisata Halal Madura. 1(1). https://books.google.co.id/books/about/Komunikasi_Terapeutik_dan_Psikoreligi_Ki.html?id=wHH8EAAAQBAJ&redir_esc=y

Wahyuningsih, S., Dartiningsih, B. E., Hafidori, M., Shodiqin, M. A., Firdaus, M. N. A., Sari, N. F. P. M., & Sholikhah, A. P. M. (2023). Therapy in making handicrafts for patients with mental disorder at the Bani Amrini psychiatric home care. Community Empowerment, 8(7), 1005–1010. https://doi.org/10.31603/ce.8813

Wahyuningsih, S., Dida, S., Ratna Suminar, J., & Setianti, Y. (2019). KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENAGA KESEHATAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG(STUDI KASUS KOMUNIKASI TERAPEUTIK ODGJ PASCA PASUNG). In Jurnal Keperawatan Jiwa (Vol. 7, Issue 1).

Diterbitkan

2025-12-04