GELATIN HALAL DARI KULIT KAMBING ETAWA (Capra aegagrus hircus) DENGAN BAHAN CURING ASAM DAN BASA

Authors

  • Sri Mutiar Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas
  • Lisa Yusmita Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas
  • Ariyetti Ariyetti Teknologi Industri Pertanian, Universitas Dharma Andalas

DOI:

https://doi.org/10.21111/atj.v7i1.9495

Keywords:

Halal Agroindustry

Abstract

Agama Islam mengwajibkan umatnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Penggunaan bahan dasar yang berasal dari salah satu bahan yang diharamkan atau proses pengolahannya tidak sesuai menjadi masalah dalam hal ini. Gelatin yang diproduksi dari bahan baku kulit dari babi yang banyak diproduksi saat ini menimbulkan masalah bagi para pemeluk agama Islam karena berkaitan dengan kehalalannya. Untuk memenuhi kebutuhan gelatin, hingga saat ini Indonesia masih melakukan impor gelatin dari beberapa negara. Oleh sebab itu penggunaan bahan baku yang halal dan banyak tersedia di dalam negeri menjadi solusi untuk dapat menghasilkan gelatin yang halal dan karakteristik yang memenuhi standar.  Hal ini memberikan peluang untuk produksi gelatin yang aman dan halal seperti kulit kambing yang merupakan by-product dari pemotongan yang sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku industri penyamakan kulit. Metode penelitian yang digunakan dalam produksi gelatin adalah dengan menggunakan ekstraksi dengan bahan curing asam dan basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dari kulit kambing Etawa yang diproduksi melalui proses asam dan basa menghasilkan karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan standar. Gelatin yang dihasilkan memiliki karakteristik yang memenuhi standar. Produksi gelatin dari kulit kambing Etawa berpeluang sebagai bahan baku pembuatan gelatin yang halal. 

References

Agustin A. T. dan M. Sompie. 2015. Kajian gelatin kulit ikan tuna (Thunnus albacares) yang diproses menggunakan asam asetat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon Volume 1, Nomor 5, Agustus 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 1186-1189 BSI (British Standard Institution), 1975, Methods for Sampling and Testing of Gelatin (Physical and Chemical Methods), BSI, London. Boran, G., Mulvaney, S.J and Regenstein, J.M., (2010), Rheological Properties of Gelatin from Silver Carp SkinCompared to Commercially Available Gelatins from DifferentSources. J. Food Sci. 75:565-571. Fasya, A.G., S. Amalia, M. Imamudin, R. P. Nugraha, N. Ni’mah, dan D. Yuliani. 2015. Optimasi Produksi Gelatin Halal Dari Tulang Ayam Broiler (Gallus Domesticus) Dengan Variasi Lama Perendaman Dan Konsentrasi Asam Klorida (HCl). Indonesia Journal of Halal. Universitas diponegoro. Giménez, B, M.C. Gómez-Guillén, and P. Montero. 2005. The role of salt washing of fish skins in chemical and rheological properties of gelatin extracted. Food Hydrocolloids., 19: 951- 957. GMIA, (2012), The Gelatin HandBook. http://www.gelatingmia.com/images/GMIA_Gelatin Manual_2012. Diakse stanggal Juli 2022. Hajrawati, (2006), Sifat Fisikadan Kimia Gelatin Tulang Sapi dengan Perendaman Asam Klorida pada Konsentrasi dan lama Perendaman yang Berbeda, Tesis, InstitutPertanian Bogor, Bogor. Kasankala, L.M., Xue, Y., Weilong, Y., Hong, S.D dan Q, He. (2007). Optimization of gelatine Extraction from Grass Carp (Catenopharyngodon Idella) Fish by Response Surface Methodology. Bioresource Tech. 98:3338-3343. Santoso J, Shynie, Manurung SI. 2013. Pemanfaatan Hasil Tangkapan Sampingan Ikan Cucut dan Ikan Pari dalam Pembuatan Gelatin. Marine Fisheries, 4(1): 75-83 Maryam, St. N. Effendi, Kasmah. 2019. Produksi dan Karakterisasi Gelatin dari Limbah Tulang Ayam dengan Menggunakan Spektrofotometer Ftir (Fourier Transform Infra Red). Majalah Farmaseutik Vol. 15 No. 2: 96-104 Mohtar, N.F., Perera, C., and Quek, S.Y., (2010), Optimisation of Gelatine Extraction from Hoki (Macruronus novaezelandiae) Skins and Measurement of Gel Strength and SDS– PAGE. Food Chem. 122:307-313. Mutiar, S., A. Kasim, Emriadi, A. Asben. 2020. Kajian Implementasi Proses Produksi Leather pada Industri Penyamakan Kulit (Studi Kasus UPTD Pengolahan Kulit Kota Padang Panjang). Prosiding Seminar Nasional Sapi Kerbau. Fakultas Pernakan Universitas Andalas. Padang. Nhari, R., Ismail, A., and Che Man, Y., (2012), Analytical Methods for Gelatin Differentiation from Bovine and Porcine Origins and Food Products. Journal of Food Science, 77, 42–46. Peranginangin, R., Mulyasari. A, Sari. A dan Tazwir. (2005). Karakterisasi Mutu Gelatin yang Diproduksi dari Tulang Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) secara Ekstraksi Asam. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11:15-23. Santoso J, Shynie, Manurung SI. 2013. Pemanfaatan Hasil Tangkapan Sampingan Ikan Cucut dan Ikan Pari dalam Pembuatan Gelatin. Marine Fisheries, 4(1): 75-83. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 1994. Kembang Gula SNI 01-3547-1994. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta [SNI] Standar Nasional Indonesa. 1995. Mutu dan Cara Uji Gelatin SNI 06-3735-1995. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta Said, M. I., S. Triatmojo, Y. Erwanto, A. Fudholi. 2011. Characteristics of Goat Skin Gelatin That Produced Through Acid and Alkali Process. AGRITECH, Vol. 31, No. 3. P 190-201. Wahyuni, M dan Rosmawaty, P., (2003), Perbaikan Daya Saing Industri Perikanan Melalui Pemanfaatan Limbah Non Ekonomis Ikan Menjadi Gelatin, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Widyasari, R and Rawdkuen, S., (2014), Extraction and Characterization of Gelatin from Chicken Feet by Acid and Ultrasound-Assisted Extraction, Food Appl. Biosci. J. 2:83-95. Zulkifli, M. A. S. Naiu dan N. Yusuf. 2014. Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin Tulang Ikan Tuna yang Diproses dengan Cuka Aren. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume II, No. 2. Hal. 73-77.

Downloads

Published

2024-04-03