Sa’adah Dalam Perspektif Komunikasi Islam (Filsafat Miskawaih dan Al-Ghazali)

Authors

  • Ali Musa Harahap Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/sjic.v3i1.4661

Keywords:

Sa’adah, Komunikasi Islam, Filsafat Miskawaih dan Al-Ghazali, Etika Komunikasi

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan untuk membahas aksiologi, dari ilmu komunikasi yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan calon peneliti dalam memahami sifat hakikat ilmu komunikasi, cara membangun ilmu komunikasi, dan berikut aplikasinya dalam kaidah-kaidah moral. Peneliti memilih tema ini karena banyak individu, masyarakat dan golongan yang masih mengesampingkan filsafat Islam untuk menjawab permasalahan sosial termasuk komunikasi. Minimnya pengetahuan publik tentang konsep komunikasi yang dijelaskan oleh tokoh-tokoh filsafat Muslim menjadi pertimbangan selanjutnya mengapa penelitian ini dilakukan. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui konsep sa'adah dalam etika komunikasi menurut pandangan Miskawaih dan Al-Ghazali. Dengan menggunakan pendekatan analitis, artikel ini berfokus pada faktor-faktor kebahagiaan yang terkait erat dengan etika berkomunikasi dan menelaahnya dengan metodologi interpretasi Islam tentang Quran dan Sunnah yang digunakan oleh para ulama klasik yang berpengaruh dan terkenal yaitu Miskawaih dan Al-Ghazali. Dari hasil analisa ditemukan bahwa manusia dengan komunikasi yang tidak baik dan tidak bermoral dikarenakan kurang memiliki bimbingan dan arahan. Oleh karena itu, mereka tidak dapat mencapai kebahagiaan nyata karena kegagalan mengkomunikasikan pesan mereka. Terakhir, penelitian ini merekomendasikan beberapa langkah komunikasi yang diterangi dengan pemahaman bahwa Islam mendukung pandangan komunikasi yang benar.

References

Al-Attas, S. M. N. (1993). The Meaning and Experience of Happiness in Islam. ISTAC.Ansari, M., & Haq, A. (1964). The Ethical Philosophy of Miskawaih.Azimah Abdullah, M. F. M. S. (n.d.). The Concept of Islamic Personality and Spiritual Development. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(9), 936–949.Habermas, J. (1985). The Theory of Communicative Action (2nd ed.). Beacon Press Books.Hamim, K. (2016). Kebahagiaan Dalam Perspektif Al-Qu’ran Dan Filsafat. Tasamuh, 13(2).Hastings, A. (1983). A Counceling Approach to Parapsychological Experience. Journal of Transpersonal Psychology, 15(2), 143.Ismail, M. (2014). Konsep Berpikir Dalam Al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Akhlak, Vol. XIX, No. 02, Edisi November, 2014. Ta’dib, 19(2).Jamal, S. (2017). Konsep Akhlak menurut Ibn Miskawaih. Tasfiyah, Vol. 1, No. 1, Februari 2017, Pp. 51-70, 1(1), 51–70.Khayati, I. (2015). Elements of Utilitarianism in Al-Ghazali’s Thought. UIN Walisongo.Nanum Sofia, E. P. S. (2018). Indikator Kebahagiaan (Al-Sa’adah) dalam Perspektif Alquran dan Hadis. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 23(2), 91–108.Nizar. (2016). Pemikiran Etika Ibnu Miskawaih. Journal of Islam and Plurality, 1(1).Putri, E. W. (2018). Konsep Kebahagiaan Dalam Perspektif Al-Farabi. Thaqafiyyat, 19(1).Sharif. (1963). History of Muslim Philosophy.Sudirman, S. A. (2017). Western Psychology and Islamic Psychology in Dialogue; Comparisons Between Islamic Theory and Western Theory of Personality. Al-Qalb, 9(1).

Downloads

Published

2020-09-01