Pengaruh Tekanan Panas Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Shaping Folding

Penulis

  • Aurina Firda Kusuma Wardani Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja STIKes Mitra Husada Karanganyar
  • Seviana Rinawati
  • Anggreini Beta Citra Dewi
  • Fathoni Firmansyah
  • Endah Marlina
  • Siti Rachmawati

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v7i2.9136

Abstrak

Industri makanan dengan proses produksinya menyebabkan KAK dan PAK seperti di PT. X. Hasil pengukuran tekanan panas rata-rata pada bagian shaping folding adalah 36,7 ⁰C, dan hasil pengukuran kelelahan kerja mengalami kelelahan kerja sedang. Kondisi panas yang berlebihan akan menyebabkan kelelahan dan kantuk, mengurangi stabilitas dan menyebabkan kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh tekanan panas terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja shaping folding di Unit 2 PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Unit 2 PT.WXY pada tahun 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan hasil sampel sebanyak 50 orang. Instrumen penelitian untuk mengukur tekanan panas menggunakan Area Heat Stress Monitor dan kelelahan menggunakan Reaction Timer. Tekanan panas di tempat kerja dan kelelahan kerja dengan uji data statistik Pearson Product Moment. Hasil tekanan panas tertinggi 37,4 ⁰C dan kelelahan tertinggi dengan waktu reaksi 628 mili detik. Dari hasil pengukuran diketahui 34 orang mengalami kelelahan kerja sedang. Hasil analisis dengan uji Pearson Product Moment, terdapat pengaruh yang signifikan antara tekanan panas dengan kelelahan kerja (p = 0,000). Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh tekanan panas terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian shaping folding di Unit 2 PT. X. Kata Kunci: Tekanan Panas, Kelelahan Kerja

Referensi

Tarwaka. Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja Revisi II. 2014. Surakarta: Harapan Press.

Krishnamurthy M, Ramalingam P, Perumal K, Kamalakannan LP, Chinnadurai J, Shanmugam R, et al. Occupational Heat Stress Impacts on Health and Productivity in a Steel Industry in Southern India. Saf Health Work [Internet]. 2017;8(1):99–104. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.shaw.2016.08.005

Suryaningtyas Y, Widajati N. Iklim kerja dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja di. J Manaj Kesehat. 2017;3(1):99–114.

Palupi AAR, Rizky ZP, Puspita N, Atmajaya H, Ramdhan DH. Physiological and Psychological Effects of Heat Stress on Automotive Manufacture Workers. KnE Life Sci. 2018;4(1):148.

Hartanindya RL, Ramdhan DH. Analisis Hubungan Indeks Tekanan Panas Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Di Proyek Konstruksi Light Rail Transit (Lrt) Jabodebek Depo Jatimulya. PREPOTIF J Kesehat Masy. 2022;6(1):486–94.

Mustofani M, Dwiyanti E. Relationship between Work Climate and Physical Workload with Work-Related Fatigue. Indones J Occup Saf Heal. 2019;8(2):150.

Aulia, Aladin, Tjendera M. Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Galangan Kapal. JKG. 2018; 1(1): 58-67.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-04-30