Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH <p>Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) (e-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1476322915&amp;1&amp;&amp;">2541-5727</a> p-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1461142911&amp;1&amp;&amp;">2527-4686</a> ) is a scientific publication that focuses primarily on original articles across the whole scope of occupational health and safety but also welcomes up-to-date review papers and short communications and commentaries on urgent issues and case studies on methods of accident investigation, and analysis. High priority will be given to articles on occupational health, industrial hygiene, ergonomics, occupational safety, fire protection systems, and studies related to occupational safety and health aspects.</p> <p><a href="https://drive.google.com/file/d/1FnVxwhmSSbZmS0vDNiBO_EBHRrewtt86/view"> </a> <a title="MoU APTV" href="https://drive.google.com/file/d/1t1waRlpY8grVohNoXoyi_26FcNyh7w_e/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/management/settings/context#masthead//public/site/images/jihoh_unida/LOGO_PAKKI7.png" alt="" /> </a></p> Universitas Darussalam Gontor en-US Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health 2527-4686 IMPLIKASI INTENSITAS PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENJAHIT https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/12212 <p>Intensitas pencahayaan memegang peranan penting dalam lingkungan kerja penjahit karena pekerjaan mereka sering melibatkan tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian. Dampak kondisi ini menjadikan penjahit mengalami kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi intensitas pencahayaan terhadap kelelahan mata pada penjahit. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain <em>cross-sectional. </em>Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan adalah <em>lux meter</em> untuk mengukur intensitas pencahayaan dan kuesioner untuk mengetahui kelelahan mata penjahit. Hasil menunjukkan bahwa intensitas pencahayaan tergolong rendah yaitu &lt;200 lux dan sebanyak 22 orang (71%) penjahit mengalami kelelahan mata. Uji statistik menunjukkan <em>p-value </em>0,0001 yang berarti terdapat pengaruh intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat implikasi intensitas cahaya terhadap kelelahan mata. Disarankan untuk meningkatkan intensitas pencahayaan di lingkungan kerja penjahit dengan menyediakan pencahayaan yang memadai sesuai standar kesehatan kerja guna mengurangi risiko kelelahan mata yang dialami oleh penjahit.</p> Rizky Maharja Agung Juliawan Ade Wira Lisrianti Latief Riadnin Maharja Andi Mifta Farid Panggeleng Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 1 9 10.21111/jihoh.v9i1.12212 HUBUNGAN WORK CAPASITY DAN TASK DEMAND DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER PEKERJA PT. X https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/11647 <p>Perkembangan revolusi industri 4.0 meningkatkan akumulasi persebaran perusahaan di Indonesia mencapai 300.099 perusahaan. Perusahaan tersebut salah satunya adalah manufaktur yang menyerap 5.902.367 tenaga kerja pada tahun 2020. Penyerapan tenaga kerja yang besar mengharuskan perusahaan menyediakan lingkungan kerja aman guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasarkan observasi awal menunjukkan adanya kegiatan manual handling yang memengaruhi penyakit akibat kerja yaitu muskuloskletal disorder. Tujuan penelitin ini adalah menganalisis aspek keseimbangan ergonomi berupa work capacity dan task demand dengan keluhan MSDs pada pekerja Departemen MPC (Material Preparation Colouring) PT. X Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Responden pada penelitian ini adalah 30 pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya. Variabel yang diteliti adalah keluhan MSDs, status gizi, kebiasaan olahraga, postur kerja, dan lama kerja. Analisis hubungan dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan chi-square dan nilai koefisien kontigensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya sebesar 53,3% mengalami keluhan muskuloskletal disorder. Hal ini menunjukkan adanya hubungan kuat antara postur kerja dengan keluhan MSDs (c=0,654; p-value=0,00), adanya hubungan sedang antara lama kerja dengan keluhan MSDs (c=0,407; p-value=0,04), adanya hubungan sedang antara kebiasaan olahraga dengan keluhan MSDs (c=0,441; p-value=0,04), dan adanya hubungan sedang antara status gizi dengan keluhan MSDs (c=0,484; p-value=0,04). Berdasarkan hasil penelitian, maka rekomendasi yang dapat diselenggarakan diantaranya penyediaan stasiun dan alat kerja berupa conveyor, melakukan re-desain stasiun kerja sesuai dengan rata-rata antropometri pekerja Departemen MPC PT. X Surabaya, pengadaan senam atau olahraga, dan sosialisasi aktivitas manual handling, gerakan repetitif, serta posisi statis dalam bekerja.</p> Afan Alfayad Endang Dwiyanti Jayanti Dian Eka Sari Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 10 21 10.21111/jihoh.v9i1.11647 ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA KONSTRUKSI https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/11185 <p>Pembangunan infrastruktur di Indonesia terus meningkat setiap tahun, mengingat wilayah kepulauan yang memerlukan manajemen dan pengembangan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan. Artikel ini membahas kompleksitas kegiatan konstruksi, dengan fokus pada keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai aspek kritis. Penelitian menggunakan metode studi literatur untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja di sektor konstruksi. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa jenis kecelakaan yang sering dialami oleh pekerja konstruksi melibatkan tertimpa benda, tertumbuk, terjepit, gerakan melebihi kemampuan, suhu tinggi, terkena arus listrik, dan kontak dengan bahan berbahaya. Penyebab utama kecelakaan termasuk bekerja dalam kondisi tidak sehat, perbuatan pekerja yang berisiko, keengganan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), dan kurangnya pengetahuan K3.Metode pencegahan kecelakaan termasuk pemeriksaan kesehatan, pelatihan K3, penggunaan APD, isolasi operasi berbahaya, dan pengaturan ventilasi. Pembahasan menyoroti faktor yang memengaruhi keputusan pekerja untuk tidak menggunakan APD, seperti tekanan fisik, kurangnya penjelasan risiko pekerjaan, dan kurangnya perencanaan keselamatan kerja. Pelatihan dan penggunaan APD terbukti berpengaruh negatif terhadap kecelakaan, sementara kesehatan pekerja juga memainkan peran penting. Kesimpulan menunjukkan pentingnya peningkatan pengetahuan K3, implementasi sistem manajemen K3, dan perhatian terhadap faktor kesehatan, pelatihan, dan penggunaan APD. Rekomendasi termasuk perhatian lebih besar terhadap faktor-faktor tersebut, peningkatan program K3, dan sosialisasi yang lebih efektif di perusahaan konstruksi.</p> Ica Yuniar Sari Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 22 30 10.21111/jihoh.v9i1.11185 ANALISIS KUALITAS UDARA PADA RUANGAN UPT PLTS DAN LABORATORIUM TEKNIK SISTEM ENERGI https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/9390 <p>Kualitas udara dalam suatu ruangan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Kualitas udara yang buruk dapat disebabkan oleh adanya polusi udara. Polusi udara atau pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia. Sehingga, pengukuran kualitas udara penting dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kualitas udara yang ada di ruangan 1 (UPT PLTS) dan ruangan 2 (Laboratorium Teknik Sistem Energi) Gedung Laboratorium Teknik 2 ITERA. Metode yang digunakan adalah observasi dan pengukuran langsung terhadap beberapa parameter kualitas udara yang meliputi PM<sub>1.0</sub>, PM<sub>2.5</sub>, PM<sub>10</sub>, TVOC, HCHO, <em>Temperature</em>, <em>Relative Humidity</em>, dan <em>Air Quality Index</em> (AQI) pada November 2022. Adapun pengukuran dilakukan dengan menggunakan <em>Air Quality Monitor</em>, yaitu alat yang dapat mengukur parameter- parameter yang menentukan kualitas udara dalam ruangan (<em>indoor Air Quality</em>). Berdasarkan hasil penelitian, pada ruangan 1 diperoleh AQI <em>very good</em> dan seluruh parameter telah memenuhi standar kecuali parameter <em>Relative Humidity</em>, sedangkan pada ruangan 2 diperoleh AQI <em>fine </em>dan <em>Danger </em>dengan ada 3 parameter yang belum memenuhi standar yaitu PM<sub>1.0</sub>, PM<sub>2.5</sub>, dan PM<sub>10</sub>.</p> Khoirun Naimah Arya Mahastra Darmawan Muhammad Irfandi Putri Pradini Stefi Graf Sinaga Copyright (c) 2024 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 31 42 10.21111/jihoh.v9i1.9390 MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KEAMANAN DI KAWASAN WISATA PANTAI PARANGTRITIS https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/11952 <p>Industri pariwisata tidak terlepas dari berbagai risiko keselamatan, kesehatan, dan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian risiko keselamatan dan kesehatan kerja aktivitas wisata di wilayah rawan bencana, studi kasus di Pantai Parangtritis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Data akan diperoleh menggunakan pedekatan wawancara mendalam dan <em>focus group discussion </em>(FGD). Hasil penelitian ini yaitu diperoleh beberapa potensi bahaya seperti bahaya fisik, biologi, kimia, gerakan, dan ergonomi dengan tingkat risiko yang beragam diantaranya berisiko rendah sebesar 2,8%, berisiko sedang sebesar 38,9%, berisiko tinggi sebesar 55,6%, dan berisiko ekstrem sebesar 2,8%. Aktivitas di Kawasan Wisata Pantai Parangtritis memiliki risiko keselamatan dan kesehatan yang beragam. Tingkat risiko yang ada pada kawasan wisata ini kebanyakan berisiko tinggi.</p> Oktomi Wijaya Dholina Inang Pambudi Dzaky Makarim Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 43 56 10.21111/jihoh.v9i1.11952 HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN STRES KERJA PERAWAT ICU DAN IGD DI RUMAH SAKIT X https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/12532 <p>Stres kerja adalah suatu bentuk adaptasi terhadap ketidaksesuaian individu dengan lingkungan kerjanya. Stres kerja yang terjadi pada perawat dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan kecerdasan emosional dengan stres kerja pada perawat ruang IGD dan ICU di Rumah Sakit X di Banyuwangi. Penelitian ini merupan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini merupakan total populasi yaitu 26 perawat. Hasil penelitian ini adalah variabel jenis kelamin (p value 0,043), umur (p value 0,017), masa kerja (p value 0,002), dan kecerdasan emosional (p value 0,027) mempunyai nilai p value &lt; 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa variabel jenis kelamin, umur, masa kerja, dan kecerdasan emosional berhubungan terhadap stres kerja perawat IGD dan ICU di Rumah Sakit X di Banyuwangi.</p> <p> </p> Ullya Nur Imama Endang Dwiyanti Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 57 69 10.21111/jihoh.v9i1.12532 PAPARAN DEBU DAN RISIKO GANGGUAN FUNGSI PERNAFASAN PADA PEKERJA DI INDUSTRI PENGOLAHAN BIJIH MINERAL: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/12557 <p>Pengolahan bijih mineral melibatkan beberapa proses yang menghasilkan debu, seperti penggilingan, penghancuran, dan flotasi. Debu yang dihasilkan, terutama partikel berukuran &lt;10 μm, dapat terhirup dan terdeposit di paru-paru, sehingga berisiko menyebabkan penurunan fungsi pernafasan. Namun, berbagai faktor dapat mempengaruhi tingkat efek paparan debu terhadap kesehatan pekerja. Penelitian ini dilakukan dengan metode tinjauan literatur sistematis, menggunakan kata kunci “<em>mineral ore processing</em>”, “<em>dust exposure</em>”, dan “<em>impaired lung function</em>”. Pada basis data ilmiah seperti Science Direct, Google Scholar, dan ProQuest. Artikel ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 2020 hingga 2024 menjadi fokus kajian. Hasil pemetaan literatur berdasarkan PRISMA-ScR menunjukkan sebanyak 15 artikel ilmiah relevan telah dianalisis. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa debu di industri pengolahan bijih mineral menjadi risiko kesehatan pernafasan yang signifikan bagi pekerja. Paparan debu dapat menyebabkan masalah kesehatan dari penurunan fungsi pernafasan hingga Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Komposisi kimia dan konsentrasi debu respirabel yang bervariasi, serta faktor lingkungan seperti kelembaban dan arah angin, turut mempengaruhi tingkat pajanan debu terhadap pekerja. Oleh karena itu, pengendalian debu secara efektif pada sumbernya dan penerapan manajemen risiko yang baik menjadi sangat penting untuk mengurangi paparan debu terhadap pekerja dan mencegah terjadinya penurunan fungsi pernapasan.</p> Arif Susanto Muhamad Rizky Yudhiantara Edi Karyono Putro Prayoga Kara Anthony Andorful Manuel Nurulia Hidayah Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 70 88 10.21111/jihoh.v9i1.12557 HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGAWASAN TERHADAP UNSAFE ACTION PEKERJA KONSTRUKSI PT X https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/12505 <p>Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan berisiko tinggi karena memiliki berbagai macam risiko bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat disebabkan karena berbagai faktor, namun 80% kecelakaan kerja disebabkan karena unsafe action. Berdasarkan hasil survei awal terhadap 10 orang pekerja konstruksi pernah terjadi kecelakaan kerja di PT X akibat unsafe action dimana 7 dari 10 pekerja melakukan tindakan unsafe action (70%) yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan (70%) serta kurangnya pengawasan (60%) pada pekerja konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan K3 dan pengawasan dengan unsafe action. Metode yang digunakan merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 85 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dianalisis secara bivariat menggunakan Somers’d dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ordinal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden memiliki pengetahuan K3 kurang (55,3%) dan pengawasan cukup (50.6%) dengan Tingkat unsafe action tinggi (43,5%). Hasil uji korelasi somers’d menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan K3 dengan unsafe action (p = 0,001, r= -0,491) dan juga adanya hubungan signifikan antara pengawasan dengan unsafe action (p =0,001, r = -0,528). Hasil uji regresi logistik ordinal menujukan bahwa pengawasan memiliki kekuatan korelasi lebih besar (wald=17.624) dalam unsafe action dibandingkan pengetahuan K3 (wald=11.119).</p> Rachmawati Prihantina Fauzi Gumilar Bagus Pinogoro Bachtiar Chahyadhi Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2024-10-29 2024-10-29 9 1 89 105 10.21111/jihoh.v9i1.12505