https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/issue/feed Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health 2025-10-30T11:52:19+08:00 JIHOH Official jihoh@unida.gontor.ac.id Open Journal Systems <p>Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) (e-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1476322915&amp;1&amp;&amp;">2541-5727</a> p-ISSN: <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1461142911&amp;1&amp;&amp;">2527-4686</a> ) is a scientific publication that focuses primarily on original articles across the whole scope of occupational health and safety but also welcomes up-to-date review papers and short communications and commentaries on urgent issues and case studies on methods of accident investigation, and analysis. High priority will be given to articles on occupational health, industrial hygiene, ergonomics, occupational safety, fire protection systems, and studies related to occupational safety and health aspects.</p> <p><a href="https://drive.google.com/file/d/1FnVxwhmSSbZmS0vDNiBO_EBHRrewtt86/view"> </a> <a title="MoU APTV" href="https://drive.google.com/file/d/1t1waRlpY8grVohNoXoyi_26FcNyh7w_e/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/management/settings/context#masthead//public/site/images/jihoh_unida/LOGO_PAKKI7.png" alt="" /> </a></p> https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/13282 THE OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH RISK ANALYSIS IN DINOYO INDUSTRIAL CENTER, MALANG 2024-12-09T15:28:46+08:00 Nafilatul Fitri nafilatulfitri@gmail.com Ani Asriani Basri nafilatulfitri@poltekkes-malang.ac.id Rizki Mustika Riswari nafilatulfitri@poltekkes-malang.ac.id <p>Keramik adalah produk kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan pengrajin. Kelurahan Dinoyo di Kota Malang dikenal sebagai salah satu sentra industri keramik yang didukung oleh pemerintah dan telah memiliki Pos Unit Kesehatan Kerja (UKK). Proses produksi keramik melalui beberapa tahap mulai dari &nbsp;desain, pengolahan bahan, pembentukan, penyempurnaan bentuk (pengeringan), dekorasi, pengglasiran, penyusunan dan pembakaran, pendinginan, pembongkaran dan pengecekan, produk jadi. Dampak dari proses produksi tersebut mengakibatkan banyak pengrajin mengalami keluhan sakit pinggang, lingkungan kerja panas, dan terdapat banyak debu di ruang penyimpanan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaya dan risiko keselamatan serta kesehatan kerja di Sentra Industri Keramik Dinoyo, Malang. Pendekatan deskriptif dilakukan melalui wawancara, observasi menggunakan instrumen HAZOP, dan evaluasi kerja dengan metode WISE. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 5 kegiatan diklasifikasikan sebagai risiko tinggi yang memerlukan pengendalian bahaya. Selain itu, fasilitas keselamatan seperti APD dan SOP belum diterapkan optimal. Hasil pengukuran lingkungan kerja menunjukkan bahwa pencahayaan dan kecepatan angin di beberapa lokasi belum memenuhi standar, sedangkan kebisingan berada dalam batas aman. Selain itu, 59% elemen sistem kerja berdasarkan WISE memerlukan peningkatan. Rekomendasi meliputi penyediaan fasilitas ergonomis, penambahan ventilasi, perbaikan SOP, dan pelatihan keselamatan. Studi ini menegaskan perlunya pengendalian risiko untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, meningkatkan produktivitas, dan mendukung keberlanjutan industri keramik lokal.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/14899 ANALISA PANCA NIRBHAYA SEBAGAI PERANGKAT PEMENUHAN STANDAR SMKP UNTUK EVALUASI PENINGKATAN INDEKS PERFORMANCE HSE PT. X 2025-08-04T11:59:34+08:00 Evi Rosianita Retnaningtyas evirosi_hyp04@yahoo.com Nur Ani aninurk3@gmail.com Triyanta Triyanta wartiniskm.msc@gmail.com Wartini Wartini wartiniskm.msc@gmail.com <p>Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) merupakan salah satu sistem manajemen yang harus dipedomani dan dijalankan secara terintegrasi dan menjadi standar baku serta pedoman tata kelola dalam pekerjaan di pertambangan. Sebagai salah satu acuan dalam menyusun SMKP di internal perusahaan PT. X adalah Panca Nirbhaya, dimana ruang lingkup sistem ini meliputi seluruh bagian kegiatan atau aktifitas yang berada dalam proses bisnis perusahaan sebagai perusahaan jasa pertambangan mineral dan batubara. Untuk mengukur efektifitas sistem tersebut perusahaan melakukan audit, sehingga terlihat kinerja Keselamatan Pertambangan perusahaan yang disebut dengan HSE Index. HSE Index adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah parameter HSE yang tercapai dengan total jumlah parameter (KPI) Key Performance Indicator.</p> <p>Jenis penelitian yang digunakan adalah Mix Method (Penelitian Kuantitatif yang memperkuat penelitian kualitatif) data analisa secara deskriptif sehingga diperoleh kesimpulan, selanjutnya dibandingkan dengan standard regulasi Kepdirjen Minerba No. 185.K/37.04/DJB/2019. Hasil yang diperoleh bahwa capaian dari tujuh elemen yang meliputi kriteria Kebijakan, Perencanaan, Organisasi Dan Personel, Implementasi, Pemantauan, Evaluasi Dan Tindak Lanjut, Dokumentasi, Tinjauan Manajemen Dan Peningkatan Kinerja adalah 67%. Sebaiknya perusahaan membentuk struktur organisasi tanggap darurat, melakukan sertifikasi kompetensi anggota tim tanggap darurat yang sudah ditunjuk dan membuat program kerja tim tanggap darurat perlu melakukan penunjukan seorang dokumen controll di masing- masing departemen untuk menjalankan prosedur pengendalian dokumen.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/13300 ANALISIS FAKTOR STRES KERJA PADA PERAWAT IGD DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO 2024-12-17T14:43:52+08:00 Ani Asriani Basri aniasrianibasri@poltekkes-malang.ac.id Ratih Andhika Akbar Rahma aniasrianibasri@poltekkes-malang.ac.id Muhammad Naufal Putra Purwaji aniasrianibasri@poltekkes-malang.ac.id <p>Latar Belakang: Salah satu tenaga medis yang mempunyai kewenangan tinggi dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah perawat. Tugas yang dilakukan oleh perawat mempunyai resiko beban kerja yang dapat menimbulkan stres. Kelebihan dan kekurangan beban kerja dapat mempengaruhi stres kerja.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor stres kerja pada perawat IGD RSUD Dr. Harjono Ponorogo.&nbsp; Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan sampel sebanyak 23 perawat yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik total sampling.&nbsp; Ukur beban kerja menggunakan NASA TLX dan ukur stres kerja menggunakan DASS.&nbsp; Analisis data menggunakan uji chi square dengan program SPSS versi 24. Hasil: Diperoleh hasil bahwa tingkat signifikansi usia (p = 0,026) disebabkan oleh faktor lain antara lain jenis kelamin, masa kerja, dan beban kerja mental.&nbsp; Kesimpulan: Perawat yang berusia lebih tua (40 tahun ke atas) mempunyai risiko 10.833 atau 10 kali lebih besar mengalami stres ringan dibandingkan perawat yang lebih muda (di bawah 40 tahun). Saran : Jagalah menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, olahraga ringan yang teratur seperti senam dan jogging, serta jalin komunikasi yang baik antara rekan kerja dan manajemen rumah sakit.</p> <p>Kata Kunci : Stres Kerja, NASA TLX, DASS, Perawat</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/12613 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN UNIT WORKSHOP DI INDUSTRI KIMIA GRESIK 2025-03-18T15:11:34+08:00 Aulia Nabilah Anggraini aulianabilah771@gmail.com Ani Asriani Basri aulianabilah771@gmail.com Fariz Zuvil Arganata aulianabilah771@gmail.com Nafilatul Fitri aulianabilah771@gmail.com <p>Kelelahan kerja merupakan melemahnya kondisi tenaga kerja untuk melakukan suatu aktivitas, Kelelahan kerja yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang akan menjadi kelelahan kronis. Salah satunya pada pekerjaan fisik melakukan aktivitas angkat angkut benda material secara manual dapat menimbulkan intensitas beban kerja fisik yang tinggi. Tujuan penelitian yaitu Menganalisis faktor-faktor risiko kelelahan kerja pada karyawan di <em>u</em><em>nit </em><em>w</em><em>orkshop</em> industri kimia Gresik. Metode penelitian yaitu Menggunakan kuantitaif dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yaitu sebanyak 30 responden. data diambil dengan pengisian kuesioner, observasi, wawancara dan pengukuran denyut nadi menggunakan alat oxymeter. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan program Spss dengan uji statistik uji korelasi spearman. Hasil penelitian yaitu Hasil uji korelasi spearman menunjukkan terdapat hubungan variabel bebas yaitu Status Gizi dengan Kelelahan kerja (p-value = 0,000) koefesin korelasi (0,89) dan terdapat hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja (p-value=0,000) Koefesien Korelasi (0,73). Kesimpulan penelitian yaitu Terdapat hubungan status gizi dengan kelelahan kerja Karyawan di Unit Workshop Industri Kimia Gresik dan terdapat hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja Karyawan di Unit Workshop Industri Kimia Gresik.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/13194 PENILAIAN PENDEDAHAN LOGAM BERAT DI KALANGAN PEKERJA KOLAM TERNAKAN UDANG 2025-01-08T13:23:41+08:00 Norsuzieyana Kahar nurud@umpsa.edu.my Norhidayah Abdull nurud@umpsa.edu.my Afiza Abdullah Suhaimi nurud@umpsa.edu.my Nurliyana Moh Hussin nurud@umpsa.edu.my Nurud Suria Suhaimi nurud@umpsa.edu.my <p>Pendedahan pekerja terhadap kimia pertanian termasuk logam berat, adalah bahaya pekerjaan biasa dalam penternakan udang, dengan potensi kesan kesihatan akut dan kronik. Kajian ini bertujuan untuk menilai kepekatan logam berat yang terpilih—tembaga (Cu), kromium (Cr), zink (Zn), dan plumbum (Pb)—dalam sampel udara peribadi pekerja kolam ternakan udang dan seterusnya membuat penilaian risiko terhadap kesihatan yang melibatkan 10 orang pekerja. Pam pensampelan udara peribadi diletakkan di zon pernafasan pekerja semasa bekerja termasuk pengendalian bahan kimia dan seterusnya sampel udara dianalisis menggunakan Spektrometri Jisim Plasma Gandingan Induktif (ICP-MS). Hasil bagi bahaya (HQ) untuk setiap logam berat menunjukkan ketiadaan risiko karsinogenik yang ketara. Jumlah nilai indeks bahaya (HI) untuk kromium (Cr) ialah 4.14 × 10⁻³, berada dalam had keselamatan yang dibenarkan manakala anggaran risiko kanser untuk kromium ialah <em>9.79 × 10⁻⁹, </em>iaitu dalam had risiko yang boleh diterima. Kesimpulannya, bahaya bukan karsinogenik dan karsinogenik yang berkaitan dengan pendedahan kepada logam berat ini di kalangan pekerja ladang udang berada dalam ambang yang boleh diterima. Namun begitu, untuk pendedahan jangka masa panjang, terdapat keperluan untuk tambah baik terutama ketika penyimpanan dan penggunaan bahan kimia.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/14068 JOB INSECURITY: THE INFLUENCE OF PSYCHOLOGICAL CAPITAL AND SAFETY BEHAVIOR ON ELECTRICITY EMPLOYEE 2025-04-29T11:59:15+08:00 Lis Priyanti lisspriyanti@gmail.com Meriam Esterina merry.esterina@gmail.com Patria Jati Kusuma patria@umpwr.ac.id <p><em>Job insecurity</em> adalah perasaan tidak pasti atau khawatir akan kehilangan pekerjaan terutama bagi karyawan kontrak, yang dimana hal tersebut dapat berdampak pada psikologis dan kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh <em>psychological capital</em> dan <em>safety behavior</em> terhadap <em>job insecurity</em> pada karyawan kontrak di PT X. Subjek penelitian ini berjumlah 60 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengambilan data melalui kuesioner kemudian menganalisis data menggunakan <em>IBM</em> <em>SPSS</em> 20. Hasil pada penelitian ini secara simultan <em>psychological capital</em> dan <em>safety behavior </em>memiliki pengaruh <em>terhadap job insecurity. </em>Sedangkan secara parsial <em>psychological capital</em> terhadap <em>job insecurity</em> menunjukkan hasil signifikan negatif, hal tersebut berbeda dengan <em>safety behavior</em> dan <em>job insecurity</em> yang menunjukan hasil signifikan positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan <em>psychological capital</em> dapat menurunkan tingkat <em>job insecurity</em>, sedangkan peningkatan <em>safety behavior</em> dapat meningkatkan <em>job insecurity</em> dalam bekerja. Hasil ini memberikan implikasi bagi organisasi untuk meningkatkan modal psikologis dan keselamatan pekerja guna mengurangi ketidakamanan kerja karyawan.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/13366 ANALISIS PERSEPSI PEKERJA KONSTRUKSI TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM TANGGAP DARURAT 2025-07-20T11:57:47+08:00 Muhammad Rizki Akbar siscamayang@unida.gontor.ac.id Sisca Mayang Phuspa ichamayang.im@gmail.com Aisy Rahmania siscamayang@unida.gontor.ac.id <p><strong>Pendahuluan</strong>: Sektor konstruksi di Indonesia memiliki jumlah kecelakaan kerja tertinggi yaitu 32% dari seluruh jenis kecelakaan kerja dan menduduki peringkat pertama dalam jumlah total kecelakaan kerja. Salah satu upaya untuk meminimalisir kerugian dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan merencanakan, melaksanakan, dan mengelola sistem tanggap darurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana persepsi pekerja konstruksi terhadap pelaksanaan sistem tanggap darurat, terutama di PT. Brantas Abipraya (Persero). <strong>Metode</strong>: Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan wawancara dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data. Informan penelitian ini adalah pekerja lapangan yang memenuhi kriteria sebanyak 10 informan. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian berdasarkan proses pembentukan persepsi pekerja terhadap penerapan sistem tanggap darurat di proyek NCICD PT. Brantas Abibpraya (Persero) terdapat empat temuan yaitu situasi keadaan darurat, sistem tanggap darurat, simulasi tanggap darurat, dan sarana dan prasarana tanggap darurat. <strong>Kesimpulan</strong>: Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pekerja terhadap penerapan sistem tanggap darurat merupakan suatu proses dan sistem yang dikembangkan oleh perusahaan untuk mengantisipasi keadaan darurat, yang membutuhkan pengetahuan dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan yang ada, serta fasilitas tanggap darurat dan didukung melalui penyediaan sarana dan prasarana tanggap darurat. Peneliti mekomendasikan agar perusahaan memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait tanggap darurat serta meninjau kembali perencanaan pelaksanaan simulasi tanggap darurat.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/13917 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI RSU JATI HUSADA KARANGANYAR 2025-02-13T14:50:50+08:00 Ervansyah Wahyu Utomo ervansyahwahyu@stikesmhk.ac.id Aurina Firda Kusuma Wardani firdakw@gmail.com Anggreini Beta Citra Dewi bethacd5@gmail.com Siti Rachmawati ervansyahwahyu@stikesmhk.ac.id <p>Rumah Sakit merupakan tempat kerja yang memiliki faktor risiko untuk menyebabkan kelelahan pada tenaga kerjanya. Faktor risiko tersebut bisa dari dalam individu (jenis kelamin dan masa kerja) maupun dari lingkungan (penerangan dan kebisingan). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada tenaga kerja di Rumah Sakit Umum Jati Husada Karanganyar. Jenis penelitian adalah obeservasional analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>purposive sampling</em> dengan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, <em>light meter, sound level meter,</em> dan <em>reaction timer</em>. Hasil menunjukkan bahwa penerangan mempengaruhi kelelahan kerja (p value 0,038), sedangkan jenis kelamin (p value 0,870), masa kerja (p value 0,414) dan kebisingan (p value 0,999) tidak berpengaruh terhadap kelelahan kerja. Kesimpulan dalam penelitian ini penerangan mempengaruhi kelelahan kerja.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Kelelahan kerja, rumah sakit</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/10498 PEMANFAATAN TANAMAN DUA SPESIESTANAMAN HIAS (SANSEVIERA TRIFASCIATA LAURANTII DAN SANSEVIERA TRIFASCIATA) TERHADAP AKTIVITAS PENURUNAN KADAR COHb 2025-04-20T14:28:44+08:00 Rizky Rahadian Wicaksono rizkyrahadianw@unisla.ac.id Marsha Savira Agatha Putri marshasavira@unisla.ac.id Carri Noer Fida Yanik rizkyrahadianw@unisla.ac.id Muhammad Hanif m.hanif@unisla.ac.id Miftaqul Jannah jannahmiftaqul10@gmail.com <p>Salah satu polutan emisi dalam ruangan berasal dari rokok yang memancarkan karbon monoksida CO. Dengan demikian, semakin banyak orang merokok, semakin banyak kadar CO dalam darah mereka, yang disebut carboxyhemoglobin (COHb). Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tanaman yang secara efektif menurunkan kadar COHb dan mengidentifikasi faktor dari karakteristik responden yang dapat mempengaruhi kadar COHb. Dalam penelitian ini, Sanseviera trifasciata laurantii dan Sanseviera trifasciata&nbsp; Tanaman telah memilih. Penelitian ini memilih tiga responden untuk diamati. Sebelum mengukur kadar COHb dari darah responden, kebidanan melakukan skrining kesehatan. Kemudian sampel darah dibawa ke Laboratorium untuk mengukur kadar COHb menggunakan Spektrofotometer. Data COHb diproses oleh Microsoft Excel 2010 grafik dan analisis hubungan antara COHb dengan karakteristik responden disajikan dengan metode regresi linier menggunakan SPPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua tanaman dapat secara efektif mengurangi COHb. Setelah merokok, kehadiran dua tanaman itu bisa membuat average value of COHb was decreased. The results of the analysis of the relationship of COHb with age resulted R<sup>2</sup>=0.04; smoking intensity resulted R<sup>2</sup>=0.04; BMI resulted R<sup>2</sup>=0.134. Thus, it concluded that the age, BMI, and smoking intensity of three respondents was not affected their COHb level.</p> 2025-10-30T00:00:00+08:00 Hak Cipta (c) 2025 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health