HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN STRES KERJA DI UNIT VI REFINERY PT X (PERSERO) BALONGAN

Penulis

  • David Kusmawan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v6i2.5577

Abstrak

Bahaya kerja yang terdapat di sektor minyak dan gas terdiri dari bahaya biologi, bahaya fisika, bahaya somatik, bahaya kimia, dan bahaya psikososial yang salah satunya berupa stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor karakteristik individu pekerja yang bekerja pada Unit Residue Catalytic Cracking (RCC) terutama di area kebisingan dengan kejadian stres kerja. Metodologi penelitian secara cross sectional serta pengambilan data dengan menggunakan instrument kuesioner pengukuran stres kerja dari NIOSH Generic Job Stres Questionnaire yang isinya terdiri atas job content, job control and demands, social supports, teamworks, work schedules, job insecurity, uncertainty. Besar sampel yang digunakan sebanyak 60 pekerja dengan menggunakan metode total sampling. Kriteria inklusi yang digunakan adalah seluruh pekerja di Unit RCC yang bersedia menjadi sampel penelitian. Kemudian data dianalisa secara univariat, bivariat (Chi-square), dan multivariat dengan  regresi logistik berganda.Model akhir dari analisa multivariat menunjukkan hasil bahwa terdapat dua variabel faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja yaitu variabel status pernikahan (OR= 8.801; p-value = 0.008) serta kondisi kesehatan (OR = 24.368; p-value = 0.001) serta jumlah anak pekerja dengan (OR = 31.254 dan p-value = 0.001).Variabel yang dominan yang berkontribusi adalah variabel jumlah anak, variabel faktor risiko yang berhubungan adalah status pernikahan dan kondisi (keluhan) kesehatan. Oleh karena itu variabel tersebut dapat dijadikan dasar dalam melakukan intervensi terutama program penurunan tingkat stres pekerja di tempat kerja. Kata Kunci: NIOSH generic job stres questionnaire; pekerja migas; stres kerja

Biografi Penulis

David Kusmawan, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Occupational Health and Safety Program

Referensi

Ansori RR, Martiana T. Hubungan faktor karakteristik individu dan kondisi pekerjaan terhadap stres kerja pada perawat gigi. The Indonesian Journal of Public Health. 2017 Dec 28;12(1):75-84.Bergh LI, Hinna S, Leka S, Jain A. Developing a performance indicator for psychosocial risk in the oil and gas industry. Safety science. 2014 Feb 1;62: 98-106.Mette J, Garrido MV, Harth V, Preisser AM, Mache S. Healthy offshore workforce? A qualitative study on offshore wind employees’ occupational strain, health, and coping. BMC Public Health. 2018 Dec;18(1):1-4.Chen WQ, Wong TW, Yu TS, Lin YZ, Cooper CL. Determinants of perceived occupational stres among Chinese offshore oil workers. Work and Stres. 2003 Oct 1;17(4):287-305.Pratiwi SH, Martiana T, Arini SY. The Relation between Individual Characteristics and Job Stres in PT. PAL Indonesia. The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health. 2020 Nov 15;9(3):248-57.Kazronian S, Zakerian SA, Saraji JN, Hosseini M. Reliability and validity study of the NIOSH Generic Job Stres Questionnaire (GJSQ) among firefighters in Tehran city. Health and Safety at Work. 2013 Dec 10;3(3):25-34.Karima A. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Di PT X Tahun 2014.Asep Y. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pengemudi Angkutan Umum Kota Jurusan Pasar Raya-Bungus di Kota Padang Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).NURHIDAYATI WO. Hubungan Suhu ruangan dan Karakteristik Individudu Dengan Stres Kerja Pada Karyawan di Unit Instalasi Binatu RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).Siegrist J. Work stres and health. William C. Cockerham, Hg., The Blackwell Companion to Medical Sociology. Oxford: Blackwell. 2001 Jan 1:114-25.Markuwati D, Rahardjo P, Setyawati R. Konflik peran ganda stres kerja pada anggota polisi wanita (polwan). Psycho idea. 2015 Feb 1;13(1).Dias FM, Santos JF, Abelha L, Lovisi GM. Occupational stres and professional exhaustion syndrome (burnout) in workers from the petroleum industry: a systematic review. Revista Brasileira de Saúde Ocupacional. 2016;41.Wicaksono MN, Anggarini IM. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Divisi Business Solution, Support Dan Service Delivery Pt Administrasi Medika Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2018;10(2):161-72.Shimada K, Shimazu A, Bakker AB, Demerouti E, Kawakami N. Work-family spillover among Japanese dual-earner couples: a large community-based study. Journal of occupational health. 2010:1009270145.Eguchi H, Shimazu A, Fujiwara T, Iwata N, Shimada K, Takahashi M, Tokita M, Watai I, Kawakami N. The effects of workplace psychosocial factors on whether Japanese dual-earner couples with preschool children have additional children: a prospective study. Industrial health. 2016.Sunyoto D. PENELITIAN SUMBER DAYA MANUSIA Teori, Kuesioner, Alat Statistik, dan Contoh Riset. CAPS (Center of Academic Publishing Service); 2018.Benson C, Dimopoulos C, Argyropoulos CD, Mikellidou CV, Boustras G. Assessing the common occupational health hazards and their health risks among oil and gas workers. Safety science. 2021 Aug 1;140:105284.Syabilah CA, Wahyuni I, Widjasena B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Stres Kerja pada Penerbang Sipil di Balai Kesehatan Penerbangan Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip). 2015 Mar 2;3(1):328-38.http://news.unair.ac.id/2020/08/25/stres-kerja-pada-pekerja-perempuan-dan-laki-laki-di-pt-x-sidoarjo/

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-10