ANALISIS INTENSITAS CAHAYA PADA AREA KERJA MACHINING BERDASARKAN STANDAR PENCAHAYAAN

Penulis

  • Anggi Alung Prasasti Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas
  • Meirina Ernawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Mohammad Zainal Fatah Prodi Kesehatan Masyarakat Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v8i1.10116

Kata Kunci:

Intensitas Pencahayaan, Machining, Peraturan

Abstrak

Salah satu dari faktor fisik yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan adalah pencahayaan. Pencahayaan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Kurangnya pencahayaan dapat memicu ketidaknyamanan pada saat bekerja sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, kecelakaan kerja dan penurunan dalam produktivitas kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu memberikan gambaran secara jelas yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini penulis memaparkan hasil peninjauan, pengamatan dan pengukuran tentang intensitas pencahayaan pada area kerja machining di salah satu perusahaan konstruksi di Surabaya. Intensitas pencahayaan ini diukur menggunakan alat ukur pencahayaan (Lux meter) dengan 2 macam titik pengukuran yaitu pengukuran pencahayaan lokal/setempat dan pengukuran pencahayaan umum. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran intensitas pencahayaan sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, hasil pengukuran lokal/setempat sebanyak 3 mesin yang tidak memenuhi standart yaitu area kerja machining pada mesin 1 (188,3 Lux), mesin 2 (166,6 Lux) dan mesin 6 (188,3 Lux) sedangkan hasil pengukuran yang memenuhi standart pada mesin 3 (487,6 Lux), mesin 4 (495 Lux), mesin 5 (591 Lux). Pada pengukuran pencahayaan umum telah memenuhi standart yaitu >200 Lux dengan hasil pengukuran 207 Lux. Terdapat perbedaan intensitas pencahayaan pada area kerja machining disetiap mesin yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi syarat <200 Lux dan area kerja machining yang intensitas pencahayaannya memenuhi syarat ≥200 Lux. Kata Kunci: Intensitas Pencahayaan, Machining, Peraturan

Referensi

Fatma, Fitria et al. Hygiene Lingkungan Kerja [Internet]. Global Eksekutif Teknologi; 2023. Available from: https://books.google.co.id/books?id=dZrCEAAAQBAJ&lpg=PA1&ots=673uDp7nFs&dq=Beberapa faktor yang dapat menjadi beban pada pekerja yaitu faktor fisik%2C faktor kimiawi%2C faktor biologi%2C faktor fisiologi%2Fergonomi%2C faktor mental dan psikologi jurnal&l

Umar Sumarna, Nina Sumarni dan UR. Bahaya Kerja serta Faktor-faktor yang Mempengaruhinya [Internet]. Deepublish; 2018. Available from: https://books.google.co.id/books?id=mCWADwAAQBAJ&lpg=PR5&ots=cxAU3L6Op-&dq=Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan lingkungan kerja adalah faktor pencahayaan. Pencahayaan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Penc

joko malis sunarno meylinda endah sari. GAMBARAN KUALITAS FISIK UDARA DAN KELUHAN SUBJEKTIF PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT PAGILARAN UNIT PRODUKSI JATILAWANG TAHUN 2021. J Ilm medsains. 2022;8(1):31–8.

Putra RNG, Nugraha AE, Herwanto D. Analisi Pengaruj Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Pekerja. J Tek. 2021;15(1):81–97.

Kemnaker. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/2018 K3 Lingkungan Kerja. Peratur Menteri Ketenagakerjaan Republik Indones No 5 Tahun 2018. 2018;5:11.

Putri DN, Lestari F. LITERATURE REVIEW : ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA DI PROYEK KONSTRUKSI. 2016;13(January):1–23.

Pahlevi MR, Muliadi M. Analisis dan Desain Tingkat Pencahayaan Pada Ruang Perpustakaan Universitas Iskandar Muda. Jambura J Electr Electron Eng. 2022;4(2):196–201.

Jannah FR, Sahri M, Ayu F, Winarno B, Surabaya U, Pelindo PT, et al. Analisis Hubungan Sistem Pencahayaan dengan Kelelahan Mata pada Pegawai Perkantoran. J Ilm Wahana Pendidik. 2022;2022(13):118–27.

Sahri M, Hutapea O. Analysis and Evaluation of Office Indoor Air Quality in Surabaya City. J Ind Hyg Occup Heal. 2019;4(1):1.

Sartika RD, Wahyuni M. Literature Review Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita. Borneo Student Res. 2021;2(2):1139–44.

COBANLAR, G. A., & KOYUNCU S. THE CIRCADIAN RHYTHM IN HUMAN-CENTERED INTERIOR LIGHTING DESIGN [Internet]. . Art, Design, Communication and Fashion: An Interdisciplinary Approach, 63.; 2023. Available from: https://books.google.co.id/books?id=bOC_EAAAQBAJ&lpg=PA63&ots=4FWwWBkZRq&dq=Lighting sources arranged with the type of lighting system in a direct lighting building because 90%25 -100%25 of the light is directed directly to the surface that needs to be il

Fahmi Tegar, Rafika Alawiyah, Khofa Hikmah Dilla Jannah, Arja Adi Jaya Pohan, Nanda Mardyanti Purba, Nurul Hasanah, Dhea Anggraini Nasution TNU. Pengaruh Intensitas Paparan Cahaya Terhadap Kelelahan Mata Pada Pekerja Home Industri. 2023;8(3).

Asmawi AM. Faktor-Faktor Yang Ada Hubungan Dengan Miopia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Di Beberapa Lokasi Di Wilayah Indonesia Periode Tahun 2008 Sampai Dengan Tahun 2019 (Systematic Review). 2019;2019.

Witjaksono A, Kurniasari W. Gambaran Intensitas Pencahayaan Dan Kelelahan Mata Pada Siswa SDN Pagadean Subang. J Sehat Masada. 2018;12(1):73–84.

Sutriyawan A. KECELAKAAN KERJA BERDASARKAN LOSS CAUSATION MODEL PADA INDUSTRI INFORMAL PENGELASAN WORK ACCIDENTS BASED ON THE LOSS CAUSATION MODEL IN. 2023;7(2):151–66.

Ramadhan W, Firdaus C. Kajian Teknis Penerangan Bengkel Produksi Kapal Perang Di PT . PAL Indonesia. 2023;2(3).

Andarini D, Listianti AN. Evaluasi Intensitas Pencahayaan (Illumination Level) pada Perpustakaan di Lingkungan Universitas Sriwijaya. J Ind Hyhiene Occup Heal. 2017;2(1):1–13.

Halijah S, Suherry K, Khairunnisa R, Aprilia PD, Utami TN. ARRAZI : Scientific Journal of Health Hubungan Tingkat Risiko Ergonomi dan Masa Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja : Studi Literature Review. 2023;1:34–42.

Nugroho HDE. Mata Pada Tenaga Kerja di Laboratorium. 2009;

Adventina T, Widanarko B. Analisis Faktor Pencahayaan Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit : Sebuah Tinjauan Pustaka Sistematis. JKM (Jurnal Kesehat Masyarakat) Cendekia Utama [Internet]. 2021;9(1):19–27. Available from: http://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/JKM/article/view/801

Ananda NS, Dinata IMK. Hubungan Intensitas Pencahayaan dengan Keluhan Subjektif Kelelahan Mata pada Mahasiswa Semester II Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Med Udayana [Internet]. 2015;4(7):1–10. Available from: http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/15096

Suptandar JP. Sistem Pencahayaan pada Desain Interior. Jakarta : Universitas Trisakti , 2007; 1999.

Laelasari E. Contractors Indonesia Jakarta Head Office. 2014;

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-10-18