Perilaku Mendengarkan Radio Masyarakat Ponorogo Di Era New Media

Penulis

  • Bambang Setyo Utomo Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor
  • Yoka Pradana Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/sjic.v3i2.5521

Kata Kunci:

Media Baru, Radio, Uses and Gratifications, New Media

Abstrak

AbstrakPesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini menyebabkan menjadikan informasi sebagai kebutuhan primer masyarakat di negara-negara maju dan berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Hadirnya teknologi internet tidak membuat radio kehilanggan penggemar dan tetap eksis saat ini. Dengan teori uses and gratifications penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mendengarkan radio masyarakat Ponorogo di era media baru. Survei online digunakan sebagai metode untuk memperoleh data penelitian. Ada 200 responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Ponorogo masih akrab dengan radio dalam keseharianya. Mereka kebanyakan mengakes radio secara konvesional meskipun sudah ada layanan radio streaming. Alasan utama mendengarkan radio adalah untuk mencari informasi. Musik menjadi acara dan konten yang paling disukai masyarakat Ponorogo ketika mendengarkan radio.AbstractToday the rapid development of communication and information technology has made information a primary need for people in growing and developing countries, including in Indonesia. The presence of internet technology has not made radio fans lose and still exists today. With the uses and gratifications theory, this study aims to explore the Ponorogo Societys’ listening behavior of radio in new media era. Online surveys are used as a method for obtaining research data. There were 200 respondents who met the criteria in this study. The findings of the study indicate that the Ponorogo societys’ still familiar with radio in their daily lives. They mostly access radio on a conventional basis even though there are already streaming radio services. The main reason to listen the radio is to find information. Music is the program and contents that Ponorogo scoietys’ most likelye when they listen to the radio.

Referensi

Asy’ari, N. A. S., & Luthfi, M. (2018). Analisis Penerapan Konvergensi Media Pada Usaha Penyiaran Radio Di Ponorogo. Perspektif Komunikasi, 1(2). https://jurnal.umj.ac.id/index.php/perspektif/article/view/3892Asy’ari, N. A. S., & Marantika, N. (2020). Evaluasi Penerapan Konvergensi Radio. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of Communications Studies), 4(1), 203. https://doi.org/10.25139/jsk.v4i1.1934Baran, S. J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa (Jilid 1. E). Erlangga.Dewi Sri Ratna Sari, S., & Ismail, E. (2016). Survey Perilaku Mendengarkan Radio di Jakarta. Jurnal Visi Komunikasi, 15(01), 1–15.Effendy. (2003). Dimensi – Dimensi Komunikasi.Feriyadi. (2012). Pengaruh Musik Terhadap Kesehatan, Jiwa, Fungsi dan Kerja Otak Manusia.Haryati. (2013). Transformasi Radio dan Perubahan Habits Khalayak. Prosiding Seminar Penyiaran Di Era Digital, 88, 1–28.Katz, E, Gurevitch, H. H. (1973). On the Use of Mass Media for Important Things. American Sociological Review.Kusnandar, V. B. (2019). Hanya 13% Masyarakat yang Masih Mendengarkan Radio.Larasati, D. M. (2017). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Sebelum Bertanding Pada Atlet Futsal Putri Tim Muara Enim UNYTED. Journal of Personality and Social Psychology, 1(1), 1188–1197. https://doi.org/10.1111/j.1469-7610.2010.02280.xLaura, E. (2013). Kepuasan Pendengar terhadap Program Sonora News di Radio Sonora Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 1(1).M. Tan, T. T. (2000). Factors influencing the adoption of Internet banking,. Journal of the AIS, 1(5).Masduki. (2004). Menjadi Broadcaster Profesional. Lkis.McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Salemba Humanika.Mendelsohn, H. (1964). Listening to the radio. In L. A. The Free Press of Glencoe.Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi.(rev. ed). Jakarta: Prenadamedia Group.Morrisan. (2015). Manajemen Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio & Televisi.Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Remaja Rosdakarya.Rivers, William L, Theodore Peterson, J. W. J. (2003). Media Massa dan Masyarakat Modern (Edisi Kedu). Prenadamedia Group.Sari, D. A. E. (2014). Teknik Penyiar Radio Fresh 94,3 FM Dalam Menyampaikan Informasi Pada Program Fresh Life Style. UIN SUSKA Riau.Sholihah, & Deniaty, D. (2016). Pengaruh Persepsi Kualitas Siaran dan Format Siaran Serta Kualitas Penyiar terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pendengar pada Radio Kiss FM Jember. Jurnal Bisnis Dan Manajemen., 10(3), 2016.Siantari, R. (2015). Strategi Pengelolaan Radio Siaran Di Tengah-Tengah Perkembangan Teknologi Internet. Jurnal Komunikasi PROFETIK, 8(2).Sumadiria, A., & Haris, S. (2014). Sosiologi Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media.Suryani, H. (2015). Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Prenadamedia Group.Trinoviana, A. (2017). Strategi Konvergensi Radio Sebagai Upaya Perluasan Pasar Audience dan Iklan (Studi Kasus Pada Swaragama Fm (101.7 Fm), Geronimo Fm (106.1 Fm), Dan Prambors Radio (102.2 FM/95.8 FM)). Jurnal Komunikasi, 12(1), 35–50. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol12.iss1.art3Vivian, J. (2008). Teori Komunikas Massa (8th ed.). Prenadamedia Group.West, R. & Turner, H, . L. (2008). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi,. In Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, (Penerjemah, p. 77). Salemba Humanika.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-01-31