Makna Kasih Sayang Ayah dalam Film Keluarga Cemara

Authors

  • Rahmatullah Rasyid Winarko Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/sjic.v2i2.4086

Keywords:

Film, Semiotika, Kasih Sayang, Keluarga Cemara, Semiotic, Affection, Keluarga Cemara The Movie

Abstract

Film merupakan sarana hiburan yang mempunyai daya tarik yang cukup tinggi dalam berbagai kalangan masyarakat. Film sebagai medium pesan memiliki sifat menghibur yang membuat penonton tidak sadar bahwa pesan dari tersebut merasuk ke alam bawah sadar yang dapat mempengaruhi pola pikir dan sikap penonton. Film Keluarga Cemara merupakan salah satu film keluarga yang sukses mengawali tahun 2019 dengan jumlah 1.683.756 penonton, maka dapat dikatakan bahwa film Keluarga Cemara dapat diterima baik oleh masyarakat Indonesia. Keluarga merupakan salah satu komponen terkecil dari masyarakat. Dari keluarga yang harmonis maka akan menghasilkan masyarakat yang harmonis pula. Keharomonisan sebuah keluarga salah satunya karena hadirnya kasih sayang seorang ayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa makna kasih sayang ayah dalam Film Keluarga Cemara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes yang menganalisis suatu tanda kedalam makna denotatif, konotatif, dan mitos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna denotasi dan konotasi dari karakter Abah adalah bahwa seorang Ayah akan selalu berusaha memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada anggota keluarganya, yang ditunjukkan dengan beberapa sikap Abah, yaitu dengan memberikan kelembutan dan sentuhan kasih sayang, menjelaskan yang baik dan buruk, memberi perhatian, dan menghargai bakat serta potensi anak.aBSTRACTFilm is a mean of entertainment that has a high enough appeal in various circles of society. Film as a medium of message has an entertaining nature that makes the viewer unaware that the message from it penetrates into the subconscious that can affect the mindset and attitude of the audience. The Keluarga Cemara film is one of the successful family films that started in 2019 with 1,683,756 viewers, so it can be said that the film Cemara Family has been well received by the people of Indonesia. The family is one of the smallest components of society. From a harmonious family, it will produce a harmonious society as well. One family's sweetness is due to the presence of a father's affection. This study aims at finding out what interpretation of father's love in the Keluarga Cemara film. This study uses qualitative research methods with Roland Barthes's semiotic analysis method which analyzes a sign into denotative, connotative, and mythic meanings. The results of this study indicate that the meaning of the denotation and connotation of Abah's character is that a father will always try to provide peace and comfort to his family members, this is indicated by several attitudes of Abah, Abah will always try to provide calm and comfort to his family members, this is indicated by some Abah attitudes, namely by giving tenderness and a touch of affection, explaining the good and bad, giving attention, and valuing the talents and potential of children. 

References

Aditya Mardiastuti. (2019). Anak 11 Tahun di Bali Dianiaya Ayah hingga Patah Tulang. Retrieved from detik News website: https://news.detik.com/berita/d-4650310/anak-11-tahun-di-bali-dianiaya-ayah-hingga-patah-tulangAlex. (2006). Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Avrilia, T. (2019). Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Keluarga Cemara tahun 2019. Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah IAIN Tulungagung.Danesi, M. (2010). Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.Iswinarno, C. (2019). Bayi Berusia Lima Bulan Tewas Dianiaya Ayah Kandung. Retrieved from suaeajatim.id website: https://jatim.suara.com/read/2019/11/04/135237/bayi-berusia-lima-bulan-tewas-dianiaya-ayah-kandungKhafid, S. (2019). Jumlah Penonton Keluarga Cemara Masih Puncaki Film di 2019. Retrieved from Tirto.id website: https://tirto.id/jumlah-penonton-keluarga-cemara-masih-puncaki-film-di-2019-df8oMambor, V. C. (2000). Satu Abad Gambar Idoep di Indonesia. Jakarta.Marunung, P. (2004). Metodologi Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali.Nurwahyunan. (2019). Keluarga Cemara Raih Banyak Penghargaan Piala Maya. Retrieved from Liputan 6 website: https://www.liputan6.com/showbiz/read/3875304/keluarga-cemara-raih-banyak-penghargaan-piala-mayaParmanti, P., & Purnamasari, S. E. (2015). Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 17(2), 81. https://doi.org/10.26486/psikologi.v17i2.687Poerwadarmita, W. J. S. (2003). KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jakarta: Balai Pustaka.Pujianti, I., Komunikasi, J., Islam, P., Ilmu, F., Dan, D., Komunikasi, I., … Hidayatullah, S. (2018). ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KASIH SAYANG DALAM FILM.Ridlo, M. (2019). Derita 2 Anak Perempuan Cilacap Korban Kekerasan Ayah Kandung. Retrieved from liputan 6 website: https://www.liputan6.com/regional/read/4103002/derita-2-anak-perempuan-cilacap-korban-kekerasan-ayah-kandungSobur, A. (2001). Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Rosdakarya.Sobur, A. (2004a). Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sobur, A. (2004b). Sistematika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sumarno, M. (1996). Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.Sumartono. (2004). Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Tirtawinata, C. M. (2013). Mengupayakan Keluarga yang Harmonis. Humaniora, 4(2), 1141. https://doi.org/10.21512/humaniora.v4i2.3555Vera, N. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghali Indonesia.Wahyu, I. S. (2013). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Downloads

Published

2020-01-18