PROFIL ASUPAN MAKRONUTRIEN PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE DI SURABAYA

Authors

  • Rivan Virlando Suryadinata Universitas Surabaya
  • Amelia Lorensia Universitas Surabaya
  • Vanny Sutjipto Universitas Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v6i1.4861

Abstract

Pekerjaan menjadi pengemudi ojek online memiliki tantangan tersendiri. Penghasilan dan waktu mendapatkan penumpang yang tidak menentu menjadi salah satu faktor pengemudi ojek memiliki pola makan yang tidak teratur. Sebagian besar pengemudi ojek online lebih cenderung untuk menggunakan waktu luangnya dengan camilan atau merokok. Hal tersebut akan berdampak pada kebutuhan asupan makronutrien setiap hari seperti karbohidrat, protein dan lemak. Gangguan asupan makronutrien akan memicu terjadinya gangguan metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan makronutrien secara semikuantitatif pada pengemudi ojek online yang merokok dengan menggunakan Food Frequency Questionnaires (FFQ). Metode penelitian ini berjenis observasional dengan pendekatan secara cross sectional. Responden penelitian merupakan pengemudi ojek online di Surabaya yang berjumlah 49 orang dan dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Food Frequency Questionnaires. Hasil penelitian ini memperlihatkan sebagian besar kebutuhan makronutrien pada pengemudi ojek online dapat dikategorikan cukup terutama pada asupan karbohidrat (95,92%), sedangkan protein (67,35%) dan lemak (65,31%). Kesimpulan kebutuhan asupan makronutrien sebagian besar terpenuhi pada pengemudi ojek online di Surabaya.Kata Kunci: asupan; makronutrien; pengemudi ojek

References

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.Wulandari AR, Widari D, Muniroh L. Hubungan Asupan Energi, Stres Kerja, Aktifitas Fisik, dan Durasi Waktu Tidur dengan IMT pada Manajer Madya Dinas Pemerintah Kota Surabaya. Amerta Nutrition. 2019;3(1):p40-45.Safitri A, Jahari AB, Ernawati F. Konsumsi Makanan Penduduk Indonesia Ditinjau dari Norma Gizi Seimbang. Penelitian Gizi dan Makanan. 2016;39(2):p87-94.Suryadinata RV, Sukarno DA. Pengaruh Aktivitas Fisik Terhadap Risiko Obesitas Pada Usia Dewasa. The Indonesian Journal of Public Health. 2019;14(1):p104-114.Shukla AK, Kumar V, Sharma P, Choudhury B, Singh P, Kumar S. Role of Macronutrient in Health. World Journal of Pharmaceutical Research. 2017;6(3):p373-381.Rachmawati S, Pravika UH. Analisisi Pemenuhan Kebutuhan Kalori Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pada Tenaga Kerja di Area Tambang Bawah Tanah PT X Indonesia. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health. 2020;4(2):9-20.Natizatun, Nurbaeti TS, Sutangi. Hubungan Status Gizi dan Asupan Zat Gizi dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Di Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indramayu Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;3(2):p72-79.Tigau R, Rotinsulu DC, Wauran PC. Analisis Pendapatan dan Pola Konsumsi Pekerja Sektor Informal di Bukit Kasih Desa Kanonang Dua Kecamatan Kawangkoaan Barat. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. 2017;17(1):p124-134.Raulio S. Lunch eating patterns during working hours and their social and work-related determinants. National Institute for Health and Welfare (THL). 2011.Okoro CS, Musonda I, Agumba J. Evaluating the Influence of Nutrition Determinants on Construction Workers’ Food Choices. American Journal of Men’s Health. 2016;11(6):p1713-1727.Pratiwi S, Lorensia A, Suryadinata RV. Vitamin C and E Intake with SQ-FFQ Towards Smokers’ and Non-Smokers’ Lung Function. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2018;14(2):p101-107.Suryadinata RV, Lorensia A. Food Frequency, Knowledge about Vitamin D and Obesity Among Elderly. Amerta Nutrition. 2020;4(1):p43-48.Gupta C, Coates A, Dorrian J, Banks S. The factors influencing the eating behaviour of shiftworkers: what, when, where and why. Industrial Health. 2019;57(4):p 419–453.Suryadinata RV, Lorensia A, Sari RK. Perbedaan Asupan Nutrisi Makanan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Antara Perokok Aktif dengan Non-Perokok pada Usia Dewasa. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 2017;16(3):p171-180.Fitriani N, Nilamsari N. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Pekerja Shift dan Pekerja Non-Shift di PT. X Gresik. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health. 2017;2(1):57-75.Indraswari P, Lorensia A, Suryadinata RV. Analysis Affect of Nutrition on Lung Function of Active Smokers and Non Smoker. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;14(2):p411-417.Garaulet M, Madrid JA. Chronobiological aspects of nutrition, metabolic syndrome and obesity. Adv Drug Deliv Rev. 2010;62:p967–978.Wirth M, Burch J, Shivappa N, Steck SE, Hurley TG, Vena JE, Hébert JR. Dietary inflammatory index scores differ by shiftwork status: NHANES 2005 to 2010. J Occup Environ Med. 2014;56:p145–148.Moore LJ, Midgley AW, Thurlow S, Thomas G, Mc Naughton LR. Effect of the glycaemic index of a pre-exercise meal on metabolism and cycling time trial performance. J Sci Med Sport. 2010;13:p182–188.Andarini YD. Stres Kerja Sebagai Faktor Risiko Kelelahan Subyektif Pada Pekerja Unit Weaving Loom PT. X. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health. 2017;1(2):134-147. Diannita R. Analisis Illumination Level Terhadap Kecelakaan Kerja Di Rumah Sakit XYZ Indonesia. 2020;5(1).Nicholls R, Perry L, Duffield C, Gallagher R, Pierce H. Barriers and facilitators to healthy eating for nurses in the workplace: an integrative review. J Adv Nurs. 2017;73:p1051–65.Lorensia A, Suryadinata RV, Saputra R. Physical Activity and Vitamin D Level in Asthma and Non-Asthma. Jurnal Farmasi Indonesia. 2019;11(1):p 454-465.Suryadinata RV, Wirjadmadi B, Adriani M, Lorensia A. Effect of Age and Weight on Physical Activity. Journal of Public Health Research. 2020;9(1840):p187-190.

Published

2021-10-24