IMPLIKASI INTENSITAS PENCAHAYAAN TERHADAP KELELAHAN MATA PADA PENJAHIT

Authors

  • Rizky Maharja Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Sulawesi Barat
  • Agung Juliawan Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar
  • Ade Wira Lisrianti Latief Program Studi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar
  • Riadnin Maharja Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services PPIU Sulawesi Selatan
  • Andi Mifta Farid Panggeleng Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Sulawesi Barat

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v9i1.12212

Keywords:

intensitas pencahayaan, kelelahan mata, penjahit , sektor informal

Abstract

Intensitas pencahayaan memegang peranan penting dalam lingkungan kerja penjahit karena pekerjaan mereka sering melibatkan tugas-tugas yang membutuhkan ketelitian. Dampak kondisi ini menjadikan penjahit mengalami kelelahan mata.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi intensitas pencahayaan terhadap kelelahan mata pada penjahit. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan adalah lux meter untuk mengukur intensitas pencahayaan dan kuesioner untuk mengetahui kelelahan mata penjahit. Hasil menunjukkan bahwa intensitas pencahayaan tergolong rendah yaitu <200 lux dan sebanyak 22 orang (71%) penjahit mengalami kelelahan mata. Uji statistik menunjukkan p-value 0,0001 yang berarti terdapat pengaruh intensitas pencahayaan dengan kelelahan mata. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat implikasi intensitas cahaya terhadap kelelahan mata. Disarankan untuk meningkatkan intensitas pencahayaan di lingkungan kerja penjahit dengan menyediakan pencahayaan yang memadai sesuai standar kesehatan kerja guna mengurangi risiko kelelahan mata yang dialami oleh penjahit.

References

Purwaningtyas DM. Hubungan Penerangan di Tempat Kerja dan Karakteristik Pekerja dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Penjahit Bordir di CV. X Bangil-Pasuruan. Med Technol an dPublic Heal. 2021;5(1):33–46.

Suma’mur P. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT. Gunung Agung Jakarta; 1985.

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan kerja [Internet]. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No 5 Tahun 2018 2018 p. 1–258. Available from: https://jdih.kemnaker.go.id/keselamatan-kerja.html

International Labour Organization. Physical Hazard: Indoor Workplace Lighting. In: OSH Brief. International Labour Organization; 2014.

Pompano S, Suoth LF, Maramis FR. Gambaran Intensitas Pencahayaan pada Penjahit di Kompleks Gedung President Pasar 45 Kota Manado. J KESMAS. 2018;7(5):3–8.

Mindayani S, Hanum NZ, Hamidah NB. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Penjahit di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2021. PubHealth J Kesehat Masy. 2022;1(1):1–11.

Nisak SK. Kelelahan Mata Berdasarkan Intensitas Pencahayaan, Jenis Pekerjaan, dan Kelainan Reflaksi Mata (Studi pada Pekerja Konveksi X di Kota Semarang). Universitas Muhammadiyah Semarang; 2018.

The National Institute for Occupational Safety and Health. NIOSH Publication on Video Display Terminal. 3rd ed. Amerika Serikat: Department of Health and Human Services; 1999.

Mustafa, Hasanuddin, Saharuddin, Subagyo I. Hubungan Intensitas Pencahayaan dan Masa Kerja dengan Gejala Kelelahan Mata pada Pekerja Penjahit di Kelurahan Lolu Kota Palu. J Kesehat Lingkungna Ruwai Jurai. 2023;17(2):65–71.

Yuliana CP. Unsur-Unsur Efek Cahaya pada Perpustakaan. Libraria. 2016;8(1):187.

Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto; 2014.

Riadyani AP, Herbawani CK. Systematic Review Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Kelelahan Mata Pekerja. J Kesehat Masy. 2022;10(2):167–71.

Jasna, Dahlan M. Hubungan Intensitas Pencahayaan Dengan Kelelahan Mata Pada Pekerja Penjahit Di Kabupaten Polewali Mandar. J-KESMAS J Kesehat Masy. 2018;4(1):48–58.

Khoiriyah IA, Jayanti S, Widjasena B. Hubungan intensitas Pencahayaan, Kelelahan Mata, dan Gangguan Ketajaman Pengliahtan pada Pekerja Bagian Inpecting PT. Textil X. J Kesehat Masyarkat. 2019;7(4):67–73.

Putra RNG, Nugraha AE, Herwanto D. Analisis Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Pekerja. J Tek. 2021;15(01):81–97.

Amin M, Winiarti W, Panzilion. Hubungan Pencahayaan dengan Kelelahan Mata pada Pekerja Taylor. 2019;1(1):45–54.

Nurhayati I, Atmojo TB, Sari Y. Hubungan Intensitas Pencahayaan dan Jarak Pengliahtan dengan Keluhan Mata Operator Jahit. Ikesma J Ilmu Kesehat Masy. 2022;18(1).

Sukri AS. Hubungan Karakteristik Pekerja dan Intensitas Pencahayaan dengan Kelelahan Mata pada Penjahit Sektor Usaha Informal di Kelurahan Tamalanrea Kota Makassar. Universitas Hasanuddin; 2021.

Sholehah BA. Hubungan Kelelahan Mata, Lama Kerja, Pencahayaan, dan Usia Terhadap Produktivitas Kerja pada Penjahit Sektor Informal di Kelurahan Jombor. Universitas Diponegoro; 2024.

Lubis EY. Hubungan Intensitas Pencahayaan dengan Produktivitas Kerja pad aPenjahit di Konveksi CV. New Basic Jakarta Barat. Universitas Esa Unggul; 2015.

Muryadi S. Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata dan Produktivitas pada Pekerja Bagian Operator Jahit CV. Maju Abadi Garment Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015.

Widjanarti MP, Setyawan H, Qadrijati I. The Effect of Lighting Intensity on the Productivity of Textile Workers in Surakarta. J Kesehat Masy. 2019;15(1):39–43.

Published

2024-10-29