ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KEMATANGAN BUDAYA KESELAMATAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DAN BENDUNGAN PT X

Authors

  • Diana Aulya Program Studi Magister Manajemen, Universitas Sahid Jakarta
  • Bernard Hasibuan Program Studi Magister Manajemen, Universitas Sahid Jakarta
  • Sugiarto Sugiarto Program Studi K3, Universitas Bhamada Slawi Tegal

DOI:

https://doi.org/10.21111/jihoh.v8i2.11745

Keywords:

budaya keselamatan konstruksi, gedung dan bendungan

Abstract

Pekerjaan konstruksi PT X bervariasi karena faktor-faktor seperti jenis pekerjaan, metode yang digunakan, nilai kontrak, lokasi pekerjaan, dan leadership, pemimpin proyek, sehingga menghasilkan sistem manajemen ketahanan dan kesehatan yang terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik budaya keselamatan dan variasi penerapannya pada Proyek Gedung dan Bendungan PT X. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) kualitatif, observasi, dan wawancara mendalam. Kemudian dianalisis menggunakan metodologi kuantitatif dan dilakukan analisis terperinci. Sampel dipilih dengan cara stratified random sampling, yaitu berdasarkan keterwakilan dalam populasi. Hasil pada Proyek Gedung nilai pelatihan dan kompetensi dinilai paling rendah hal ini diartikan bahwa pelaksanaan training K3 dinilai masih kurang optimal sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kebutuhan pelatihan K3 yang tepat dibutuhkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan kompetensi K3 yang diharapkan. Sedangkan pada Proyek Bendungan untuk nilai prosedur objective rerata terendah elemen ini sangat penting yang berkaitan dengan membangun pemenuhan prosedur dan standar dalam operasional PT X. Dari hasil wawancara dan observasi terlihat bahwa perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi syarat-syarat K3 yang berlaku baik pemerintah maupun internal perusahaan. Kesimpulan gambaran tingkat kematangan budaya K3 di PT X pada proyek Gedung sebesar 4,28 sedangkan di Proyek Bendungan sebesar 4,32 artinya perusahaan sudah memiliki tingkat kematangan budaya K3 dengan kategori proaktif, yaitu K3 telah menjadi bagian dari fungsi lini di perusahaan serta memiliki kesiapan baik engineering dan sistem untuk menjadikan K3 sebagai budaya perusahaan.

References

Yahya, K., Hasan, M.A., Ebrahim, H. Factors Influencing Unsafe Behaviors and Accidents on Construction Sites: A Review.International Journal of Occupational Safety and Ergonomics (JOSE).2014;20(1);111-125.

Aminah, A.N. Kecelakaan Kerja di Indonesia Terbanyak di Sektor Konstruksi dan Manufaktur;2015. Terdapat pada https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/12/11/nz66ig384- kecelakaan-kerja-di-indonesiaterbanyak-di-sektor-konstruksi-danmanufaktur . Diakses tanggal 12 April 2023.

Handayani, D.I. Penilaian Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja. Jurnal Dinamika Rekayasa. 2014; 10(2), ISSN 1858-3075.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 tentang perubahan atas PP No. 22 Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

Cooper, D., (2002). Improving Safety Culture : A Practical Guide,

Somavia, J., (2005). Facts on safety at work. International Labor Office (ILO), Technical Repor. Available at:http://scholar.google.com/scholar?hl=en btnG=Search&q=intitle:FACTS+ON+Safety+a t+Work#6.

Hidayat, Umar. (2020). Analisis Tingkat Kematangan Budaya K3 di Petronas (Basin) Tahun 2020.

Hudson, P., (2007). Implementing a safety culture in a major multi-national. Safety Science, 45(6), pp.697–722.

Kartikawati, Marina, (2017). Analisa Tingkat Kematangan Budaya Keselamatan Sektor Konstruksi Di PT. MK Proyek Renovasi.

Mochtar, Ari Omar, (2022). Analisis Tingkat Kematangan Budaya Keselamatan Kerja pada Perusahaan Manafaktur Konstruksi PT. XYZ Tahun 2022.

Moreira, F.G.P., Ramos, A. L. F., & Fonseca, K.R.C. (2021). Saftey culture maturity in a civil engineering academic laboratory. Safety Science, 134. https://doi.org/10/1016/j.ssci.2020.105076

Ningrum, Rr Winda Kusuma, (2013). Analisis Tingkat Kematangan Budaya K3 di PT.X

Nur Afifah, A., Hadi, S., Jakarta, M., Studi Magister Kesehatan Masyarakat, P., & Kedokteran dan Kesehatan, F. (2018a). Analisis Budaya K3 dengan Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire dan Safety Culture Maturity Model. In Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (Vol. 12, Issue 2).

Puruboyo, Sakti, (2023). Analisis Tingkat Kematangan Budaya Keselamatan Kerja pada Proyek Konstruksi Migas Nasional.

Seo, D.-C. et al., (2004). A cross-validation of safety climate scale using confirmatory factor analytic approach. Journal of Safety Research, 35(4), pp.427–445.

Stemn, E., Bofinger, C., Cliff, D., & Hassall, M. E. (2019). Examining the relationship between safety culture maturity and safety performance of the mining industry. Safety Science, 113, 345-355. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2018.12.008

Published

2024-04-30