Kosmologi Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Diskursus Kosmologi Modern
DOI:
https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v4i2.4187Kata Kunci:
Ibnu Sina, Kosmologi, Kosmologi Modern, Wajib al-Wujud, Emanasi, Big Bang.Abstrak
Tujuan utama dari makalah ini adalah mengkaji kosmologi Ibnu Sina (980-1037 M) dan melihat bagiamana ia memiliki relevansi dalam diskursus kosmologi kontemporer. Untuk mengetahui kosmologi Ibnu Sina dengan benar, kajian mesti dimulai dengan mengkaji konsep Tuhan. Sebab sebagai sorang Muslim, konsep Tuhan memiliki peran sentral dalam mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan, tak terkecuali dalam aspek pemikiran. Kajian tentang konsep Tuhan ini juga akan memperlihatkan beberapa penyimpangan pemikiran Ibnu Sina dari filsafat Yunani, terutama kosmologi Aristotelianisme—di mana Ibnu Sina mengambil inspirasi dalam merumuskan filsafatnya. Setelah mengkaji konsep Tuhan, kajian tentang konsep alam semesta beserta konsep turunannya seperti konsep ruang dan waktu, materi dan gerak akan dapat dipahami dengan baik. Dari pengkajian tentang konsep alam semesta, ruang dan waktu, materi dan gerak, ditemukan relevansi kosmologi Ibnu Sina dalam diskursus kosmologi kontemporer, yakni ketidakmungkinan multiverse dan model daur-ulang alam semesta.##submission.downloads##
Telah diserahkan
2020-04-14
Diterima
2020-06-27
Diterbitkan
2020-07-20
Cara Mengutip
Sutoyo, Y. (2020). Kosmologi Ibnu Sina dan Relevansinya dengan Diskursus Kosmologi Modern. Tasfiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 4(2), 29–66. https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v4i2.4187
Terbitan
Bagian
Articles






