Strategi Literasi Media Mahasantri Gontor 2 Dalam Mencegah Isu Hoax

Authors

  • Gusti Sayyid Abyan University of Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/sjic.v2i2.4138

Keywords:

Berita Palsu (Hoax), literasi media, pelajar, strategi. social media, media literacy, hoax

Abstract

Informasi atau berita saat ini menyebar pesat dengan perantara media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram. Tingginya tingkat penetrasi media menimbulkan berbagai dampak negatif, diantaranya adalah hoaks. Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki kemampuan literasi media agar bisa memahami, menganalisis, menilai, dan mengkritik setiap informasi yang dibawa oleh media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi mahasantri UNIDA Gontor Kampus 2 dalam mencegah isu hoaks. Aspek yang digunakan untuk melihat strategi ketrampilan literasi media dikalangan mahasantri menggunakan aspek literasi yang dikemukan oleh Jenkins, yaitu play, performance, simulation, appropriation, multitasking, distributed cognition, collective intelligence, judgment, transmedia navigation, networking, negotiation. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis data lapangan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan strategi Mahasantri UNIDA Gontor Kampus 2 mengatasi hoaks antara lain melakukan langkah verifikasi tentang kebenaran berita dan informasi tersebut dengan cara mengecek sumber berita, membandingkan dengan realita, dan melihat komentar-komentar yang ada pada berita tersebut. Kontribusi dalam penelitian yang berkaitan dengan strategi literasi media pada mahsantri UNIDA Gontor Kampus 2 adalah untuk mencegah isu hoaks dengan menumbuhkan kecerdasan, sikap kritis, melakukan verifikasi, dan berhati-hati dalam menyebarkan (sharing) berita yang didapatkan dari media sosial.AbstractSocial media such as Facebook, Twitter, and Instagram are the most common social media which used to spread hoax. Along with the circulating information in social media, digital media literacy has significant role to it. As an educated mahasantri at UNIDA Gontor Campus 2, it is mandatory to understand, analyze, judge, and criticize every information on social media. The aim of this research is to know the strategy mahasantri at UNIDA Gontor Campus 2 in preventing hoax. The aspects this research uses to know the media literacy among mahasantri as stated by Jenkins are: play, performance, simulation, appropriation, multitasking, distributed cognition, collective intelligence, judgment, transmedia navigation, networking, negotiation. Descriptive qualitative method was used to complete this research. The research data were gathered by using observation and in-depth interview. This research uses Miles and Huberman’s field data analysis technique. As the result, the research concluded that in order to resolve the hoaks issue, mahasantri need to verify the truth, re-check the source, and compare the news to actual fact. The benefit of this research is to contribute the media literacy strategy in preventing hoax by growing the critical thinking and awareness toward social media. 

Author Biography

Gusti Sayyid Abyan, University of Darussalam Gontor

Faculty of Humanity, Communication Science, Under graduate

References

Adiputra, W. M. (2008) ‘Literasi Media dan Interpretasi atas Bencana’, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada. doi: 10.22146/jsp.10992.Al-Quran Al-Karim (2018). Jakarta: Suara Agung.Balaban-Sali, J. (2012) ‘New Media Literacies of Communication Students. Contemporary Educational Technology’, 3(4).Claudia Carvanta & Co (2010) Essential of Public Helath Communication. Burlingtown: Massachusetts: Jones & Bartlett Publisher.Eriyanto (2009) Analisis framing. Yogyakarta: LKIS.Fitryarini, I. (2016) ‘Literasi Media Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman’, Jurnal Komunikasi, Vol.8.https://inet.detik.com/law-and-policy/d-4532214/temuan-kominfo-hoaks-paling-banyak-beredar-di-april-2019 (17 Agustus 2019).https://news.detik.com/berita/d-4405890/komunitas-gontorians-for-nkri-deklarasi-dukung-jokowi-maruf-amin (4 April 2020).https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161229170130-185-182956/ada-800-ribu-situs-penyebar-hoaks-di-indonesia (22 Oktober 2018).Hunt Allcott and Matthew Gentzkov (2017) ‘Social Media and Fake News in The 2016 Election.’, Journal of Economic perspectives, Vol 31, No.Ippolito, A. (2016) Handbook of Research on Emerging Technologies for Architectural and Archaeological Heritage. Pennsylvania: IGI Global.Ireton C and Julie Posetti. (2018) ‘Jurnalism:Fake News and Disinformation: handbook for Jurnalism Education and Training’, France UNESCO. Available at: http://unesdoc.unesco.org/images/0026/002655/265552E.pdf.Jenkins, H. (2006) Spreadable Media: Creating Value and Meaning in a Networked Culture (Postmillennial Pop). New York: New York University press.Kriyantono, R. (2006) Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PT. Kencana Perdana.Mastel. (2017). Hasil Survey MASTEL Tentang Wabah HOAX Nasional. Diakses dari situs: http://mastel.id/infografis-hasil-survey-masteltentang-wabah-hoax-nasional/ tanggal 2 Desember 2017.Potter, W. J. (2004) Theory of Media Literacy: A Cognitive Approach. London: Sage Publications.Setyaningsih, R. (2017) ‘Literasi Media Mahasiswa Guru Pondok Modern Darussalam Gontor’, Jurnal Ettisal Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor, Vol. 2, No.Shihab, M. Q. (2009) Tafsir Al-Misbah. Jakarta: PT Lentera Hati.Silverman, C. (2015) ‘Journalism: A Tow/Knight Report."Lies, Damn Lies, and Viral Content"’, Columbia Journalism Review.Stanley J Baran dan Davis, K. D. (2010a) Mass Communication Theory: Foundations, Ferment and Future. Belmot CA: Wadswoth.Stanley J Baran dan Davis, K. D. (2010b) Teori Komunikasi Massa: Dasar, Pergolakan, Dan Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika.Sugiyono (2015) Metode Penelitian Kualitif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.Tamburaka, A. (2013) Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2020-01-19