Strategi Komunikasi OPPM Darussalam Gontor Dalam Melaksanakan Kaderisasi

Authors

  • Wahyu Kurniawan Universitas Darussalam Gontor
  • Nur Aini Shofiya Asy'ari Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/sjic.v2i1.3931

Keywords:

strategi komunikasi, OPPM Gontor, kaderisasi

Abstract

Artikel ini membahas bagaimana strategi komunikasi OPPM Darussalam Gontor dalam melaksanakan kaderisasi . Fokus utama dalam penelitian ini ada pada strategi pemilihan komunikator, pengenalan khalayak, pemyusunan dan penyajian pesan, dan pemilihan media.           Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (In Depth interview), observasi terhadap aktifitas sehari-hari kader OPPM Darussalam Gontor, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada dua orang staf Pengasuhan Santri, tujuh orang pengurus harian OPPM Darussalam Gontor, dan dua orang ketua bagian OPPM Darussalam Gontor.    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses strategi komunikasi OPPM Darussalam Gontor pelaksanaannya merujuk pada teori Lasswell. Strategi pemilihan komunikator terkait kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan, Strategi pemilihan khalayak dilakukan dengan riset yang dilaksanakan oleh ketua OPPM Darussalam Gontor, Strategi penyusunan dan penyampaian pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan edukatif, Strategi pemilihan media dengan menggunakan saluran komunikasi kelompok dan antarpribadi.

References

Aditya, W. R. (2017). Strategi Komunikasi Pemasaran, JOM FISIP Vol 4, No 1, 2017, Hal 6. JOM FISIP, 4(1).

Cangara, H. (2017). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Effendy. (2003). Dimensi – Dimensi Komunikasi.

m Devis Pratama, Dian Sinaga, S. R. (2012). Strategi Komunikasi dalam Penyebaran Informasi di PT Chevron Pacific Indonesia. EJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, 1(1).

Muaripin, I. (2015). Peran Komunikasi Pada Komunikasi Kelompok Dalam Penanaman Nilai Keimanan (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pengasuhan Santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar Jawa Timur). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Muniri. (2014). Kaderisasi Organisasi, Diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI. Tulungagung: Presma BEM PGRI Tulungagung.

Prabawanti, B. E. (2008). Peran Komunikasi Sebagai Pendukung Perubahan Organisasi. Bima Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar, 12(1), 81.

Pratiwi, A. (2013). Strategi Komunikasi Direktorat Penyiaran dalam Mengkomunikasikan Peraturan dan Kebijakan Proses Perizinan Penyiaran. Universitas Indonesia.

Rakhmat, J. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suharto, A. (2015). Menggali Mutiara Perjuangan Gontor (4th ed.). Le Nabas.

Supriyanto, B. (2009). Gary Yukl, Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: P.T Indeks.

Syafe’i, I. (2017). PONDOK PESANTREN: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8.

Zarkasyi, A. S. (2005). Manajemen Pesantren “Pengalaman Pondok Modern,. Ponorogo: Trimurti Press.

Zarkasyi, I. (2011). Bekal Untuk Pemimpin. Ponorogo: Trimurti Press.

Downloads

Published

2019-07-07