Bagaimana meningkatkan keberlanjutan Baitul Maal wat Tamwil (BMT)?

Authors

  • Nur Indah Riwajanti Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang http://orcid.org/0000-0003-1523-1170
  • Muhammad Muwidha Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang
  • Elvyra Handayani Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang
  • Apit Miharso Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.21111/tijarah.v6i1.3979

Keywords:

BMT, keberlanjutan, strategi.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Baitul Maal wat Tamwil (BMT) untuk menjaga keberlanjutan serta strategi yang dilakukan oleh BMT untuk meningkatkan keberlanjutan usahanya. Survei penelitian dilakukan melalui wawancara semi terstruktur kepada sembilan pemimpin BMT di Malang. Penelitian menunjukkan bahwa responden menghadapi masalah keberlanjutan dalam bentuk masalah pembiayaan, kurangnya minat dan kepercayaan dari masyarakat, kurangnya pembiayaan dan kurangnya kemampuan sumber daya manusia. Namun, hampir semua responden percaya bahwa mereka dapat memecahkan dan menangani masalah tersebut dalam jangka panjang. Strategi yang diterapkan adalah melakukan hubungan dengan lembaga keuangan lain, mempertahankan keberlanjutan melalui optimalisasi internal, efisiensi operasional dan meningkatkan produktivitas, mengatur perencanaan masa depan, mempertahankan layanan sosial kepada anggota dan menyarankan strategi baru kepada masyarakat koperasi untuk membentuk Lembaga Penjaminan Tabungan untuk pembiayaan mikro dan membangun sistem penilaian kredit untuk keuangan mikro.

References

Abdelkader, Ines Ben dan Salem, Asma Ben. (2013). Islamic vs Conventional Microfinance Institusi: Performance Analysis in MENA Countries. International Journal of Business and Social Research (IJBRS), Vol. 3 No 5, March 2013.Ali, M. Mahbubi, dan Ascarya. (2010). Analisis Efisiensi Baitul Maal Wat Tamwil dengan Pendekatan Two Stage Data Envelopment Analysis (Studi Kasus Kantor Cabang BMT MMU dan BMT UGT Sidogiri). Islamic Finance & Business Review Tazkia, Vol. 5 No. 2, Agustus-Desember 2010.Brand, Monica dan Gerschick, Julie. (2002). Maximizing Efficiency in Microfinance: The Path to Enhanced Outreach and Sustainability, Washington DC: ACCION International.Brau, James C., dan Woller, Gary M. (2004). Microfinance: A Comprehensive Review of the Existing Literature. The Journal of Entrepreneurial Finance, Vol. 9 Issue 1, Spring 2004.Bryman, Alan. (2008). Social Research Method. Oxford: Oxford University Press.CGAP. (2003). Microfinance Consensus Guidelines: Definition of Selected Financial Terms, Ratios and Adjustment for Microfinance. Washington: CGAP/World Bank Group.Chokro, W. M. and A. G. Ismail. (2008). Sustainability of BMT Financing for Developing Micro-enterprises. Munich Personal RePEc Archive.Clarke, V. and Braun, V. (2013). Teaching thematic analysis: Over-coming challenges and developing strategies for effective learning. The Psychologist, 26 (2). pp. 120-123. ISSN 0952-8229 Available from: http://eprints.uwe.ac.uk/21155Cooper, Donald R., Schindler, Pamela S. (2006). Business Research Method. Pennsylvania: McGraw-Hill Irwin.Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang. (2014). Daftar Koperasi Yang Akan Dibubarkan (Pengumuman Pertama).http://mediacenter.malangkota.go.id/wp-content/uploads/2014/11/koperasi-7-x-270.pdfElhiraika, A. B. (2003). On The Experience of Islamic Agricultural Finance in Sudan: Challenges and Sustainability. Jeddah: IRTI-IDB.Festiani, Satya. 22 April 2015. Ratusan Koperasi di Kota Malang Mati Suri. Republika. http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/04/22/nn7399-ratusan-koperasi-di-kota-malang-mati-suriIbrahim, A. A. (2012). Incentivizing Microfinance for Islamic Financial Institutions: Financially Mainstraiming the Microenterprises. Shari'a-compliant Microfinance. S. N. Ali. London, RoutledgeKelana, Irwan. 2 Januari 2015a. Tantangan Kemiskinan pada 2015. Republika.http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/15/01/02/nhjny6-tantangan-kemiskinan-pada-2015Kelana, Irwan. (13 Maret 2015b). Beberapa Kendala Kerap Menahan BMT. Republika.http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/15/03/13/nl524k-beberapa-kendala-kerap-menahan-bmtKementrian Koperasi dan UMKM. (2014). Rekapitulasi Data Koperasi Berdasarkan Provinsi di Indonesia per 31 Desember 2014 http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=128:data-koperasi-2014&Itemid=93Khaled, M. (2011). Building a Successful Business Model for Islamic Microfinance Institution. 2011 Global Microcredit Summit/ Commissioned Workshop Paper, Valladolid, SpainLedgerwood, J. (2000). Sustainable banking with the poor, Micro Finance Handbook, An Institutional and Financial Perspective. Washington DC, The World Bank.Mosley, P., & Hulme, D. (1998). Microenterprise Finance: Is There a Conflict Between Growth and Poverty Alleviation? World Development Vol. 26, No. 5, 783-790.Nieto, Begona Gutierrez., Cinca, Carlos Serrano., and Molinero, Cecilio Mar. (2007). Microfinance and Efficiency. The International Journal of Management Science, Omega, Vol. 3.Parveen, J. A. (2009). Sustainability Issues of Interest-Free MIcro-Finance Institutions in Rural Development and Poverty Alleviation. Theoretical and Empirical Research in Urban Management 2(11) May 2009: 112-133.Paxton, J. and C. E. Cuevas. (2003). Outreach and Sustainability of Member-Based Rural Financial Intermediaries. The Triangle of Microfinance: Financial Sustainability, Outreach and Impact. M. Zeller and R. L. Meyer. Baltimore, MD, USA, The John Hopkins University Press.Peraturan Pemerintah Nomor 89 Tahun 2014 Tentang Suku Bunga Pinjaman atau Imbal Hasil Pembiayaan dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro.Riwajanti, Nur Indah. (2013). Islamic Microfinance in Indonesia: A Comparative Analysis between Islamic Financial Cooperative and Shari’ah Rural Bank on Experiences, Challenges, Prospect and Role in Developing Microenterprises. Disertasi Tidak Diterbitkan. Durham University, United Kingdom.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. 2013. Jakarta.Vento, G. (2006). Sustainability and Outreach: the Goals of Microfinance. Microfinance. M. L. Torre and G. Vento. Hampshire, Palgrave Macmillan.Yaron, Jacob. 1994. What Makes Rural Finance Institutions Successful? The World Bank Research Observer, Vol. 9, No.1 (January 1994), p. 49-70.Zeller, M. and Meyer, R. L. 2003. Improving the Performance of Microfinance: Financial Sustainability, Outreach and Impact. Washington DC, International Food Policy Research Institute.---, 11 April 2013. BI Menilai LKM Masih Belum Efisien. Pikiran Rakyat. http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2013/04/11/230685/bi-menilai-lkm-masih-belum-efisien

Downloads

Published

2020-06-14

How to Cite

Riwajanti, N. I., Muwidha, M., Handayani, E., & Miharso, A. (2020). Bagaimana meningkatkan keberlanjutan Baitul Maal wat Tamwil (BMT)?. Al Tijarah, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.21111/tijarah.v6i1.3979