ANALISIS KAIDAH ḤAQȊQAH DAN MAJAZ DALAM MENAFSIRKAN AYAT MYSOGINIS

Penulis

  • Nurul Hamidah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
  • Aswadi Aswadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
  • Meirando Rukhuz Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
  • Ahmad Syaifullah Karabük Üniversitesi, Turkey

DOI:

https://doi.org/10.21111/studiaquranika.v10i1.13974

Kata Kunci:

Haqiqah, Majaz, rules of interpretation, Women, Qawamuna

Abstrak

AbstrakDalam penelitian ini, penulis membahas pentingnya metode dan prinsip tafsir sebagai alat penting untuk mengatasi perbedaan yang timbul dari berbagai penafsiran. Dengan berpegang teguh pada kaidah tafsir, penerapan ḤaqÈ‹qah (makna harfiah) dan majaz (makna kiasan) membantu dalam mengungkap hikmah dan pesan moral dalam Al-Qur'an. Pendekatan ini berupaya mengurangi kesalahpahaman yang mungkin terjadi jika hanya mengandalkan satu jenis pemahaman tanpa mempertimbangkan konteks dan makna mendalam yang dimaksudkan. Kekhawatiran yang menonjol muncul dari ayat-ayat yang dianggap misoginis, khususnya dalam Surah An-Nisa’ ayat 34, yang mendorong diskusi tentang feminisme karena kesenjangan sosial yang lebih memihak laki-laki. Kesalahpahaman ini terkait dengan struktur patriarki pra-Islam, yang menyebabkan bias gender dalam penafsiran Al-Qur’an. Sifat dinamis ayat-ayat Al-Qur’an mengharuskan penafsiran yang sesuai dengan konteks kontemporer, bukan hanya bergantung pada tafsir historis. Tafsir itu kompleks, meliputi makna yang tampak dan tersembunyi. Beberapa penelitian telah mengeksplorasi tema serupa, namun tak satu pun berfokus pada penerapan ḤaqÈ‹qah dan Majaz pada penafsiran misogini dalam Al-Qur'an, sehingga memerlukan pemeriksaan terperinci atas konsep-konsep ini dalam konteks penafsiran misoginis. Penelitian ini memanfaatkan metode kepustakaan dan analisis deskriptif untuk mendalami sumber-sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa penafsiran QS. An-Nisa’ ayat 34 menggunakan kaidah pertama ḤaqÈ‹qah dan Majaz yaitu menfasirkan ayat dengan makna ḤaqÈ‹qahnya. Analisis didukung karena ayat ini merupakan qath’i al-dalÄlah yaitu nash yang sudah menunjukkan suatu makna dan tidak ada kemungkinan untuk di ta’wilkan atau dipahami selain dari makna tersebut

Referensi

Ahmad Husnul Hakim. Kaidah Tafsir Berbasis Terapan. eLSiQ & Program Studi Ilmu al Qur’an dan Tafsir, 2020.

Andre Bahrudin, Nyimas Anisah, Dwi Noviani, and Sukriadi. “HAKIKAT DAN MAJĀZ DALAM AL-QURAN.” Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam 2, no. 2 (December 8, 2022): 137–50. https://doi.org/10.53649/symfonia.v2i2.23.

Apriliani, Devi Rizki, Adzkiya Zayyan Mauizah, Dafis Heriansyah, Sholeh Utomo, and Siti Chodijah. “Gender dalam Perspektif QS. An-Nisa Ayat 34.” Jurnal Riset Agama 1, no. 3 (December 15, 2021): 188–98. https://doi.org/10.15575/jra.v1i3.15129.

Badawi, Ahmad. “LAFAZ DITINJAU DARI SEGI HAKIKAT DAN MAJĀZ,” no. 1 (2019).

Dahlan, Abd Rahman. Kaidah-kaidah tafsir. Jakarta: AMZAH, 2010.

Fikri Mahmud. Qawa’id Tafsir Kaidah-Kaidah Menafsirkan Al-Qur’an. 2nd ed. Bengkulu: El Markazi, 2022.

Hakim, Lukman. “Mis-Interpretasi Ayat Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan (Kritik Terhadap TafsÄ«r Feminis).” Studia Quranika 1, no. 2 (January 15, 2017): 235–60. https://doi.org/10.21111/studiquran.v1i2.848.

Hidayah, Ana Miftahul, and Abdul Kadir Riyadi. “Konsep Keserasian Gender Sebagai Resposn Wacana Kesetaraan Gender (Studi Analisis Tafsir Al-Mishbah Q.S. An-Nisa’:34).” Studia Quranika 8, no. 1 (September 4, 2023): 1–38. https://doi.org/10.21111/studiquran.v8i1.9250.

Ismail, Raden Sofwan Miftah, and Raden Shinta Rahmi. “Kaidah Ma’rifat pada Lafadz ‘Ar-Rijalu Qawwamuna ‘Ala an-Nisa’ dalam Al Qur’an Surat An-Nisa Ayat 34.” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 7, no. 1 (January 2, 2024): 409–15. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i1.3303.

M. Quraish Shihab. Kaidah Tafsir, n.d.

———. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an. Vol. 2. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Majâzî, Haqîqî-. “(Teori dan Aplikasi Istinbâth Hukum Islam) Achmad Mulyadi.” J u n i, n.d.

Nasaruddin Umar. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Qur’an. Vol. 2. Jakarta: Dian Rakyat, 2010.

Nasir, Abu. “Haqiqah dan Majāz dalam Kaitanya dengan Ta’wil.” Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal 6, no. 3 (November 29, 2023): 1655–66. https://doi.org/10.47467/reslaj.v6i3.5612.

Nurseha, Muhammad Achid. “TAFSIR SURAT AN-NISA AYAT 34 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENCARI NAFKAH PERSPEKTIF MUFASSIR INDONESIA (TAFSIR MARAH LABID KARYA SYEKH NAWAWI AL- BANTANI, TAFSIR AL-AZHAR KARYA HAMKA, DAN TAFSIR AL-MISBAH KARYA QURAISH SHIHAB)” 3, no. 1 (2023).

Quraish Shihab. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Urusan Umat. I vols. Bandung: Mizan, n.d.

Salman Harun. Kaidah-Kaidah Tafsir. Jakarta: Qaf Media Kreativa, 2017.

Sayyid Quthb. Tafsir Fi Dhilal Al-Qur’an. Vol. II. kairo: Dar Al-Syuruq, n.d.

Sherly Dwi Agustin. “Wacana Misoginis Dalam Diskursus Tafsir Akademis: Kajian Epistemologis Atas Jurnal Tahun 2010-2019.” Mushaf: Jurnal Tafsir Berwawasan Keindonesiaan Vol.1, No.1 (2020).

Wilda Tamimatul Muna, Wilda Tamimatul Muna, and Muhammad Nuruddin Muhammad Nuruddin. “Haqiqah dan Majāz, serta Penerapannya dalam Al-Qur’an.” Al-I’jaz : Jurnal Studi Al-Qur’an, Falsafah dan Keislaman 5, no. 2 (January 10, 2024): 51–64. https://doi.org/10.53563/ai.v5i2.98.

Zubaidillah, Muh Haris. “HAQIQAH DAN MAJĀZ DALAM ALQURAN.” INA-Rxiv, July 12, 2018. https://doi.org/10.31227/osf.io/fzatu.

##submission.downloads##

Telah diserahkan

2025-02-18

Diterima

2025-07-17

Diterbitkan

2025-08-06

Cara Mengutip

Hamidah, N., Aswadi, A., Rukhuz, M., & Syaifullah, A. (2025). ANALISIS KAIDAH ḤAQÈŠQAH DAN MAJAZ DALAM MENAFSIRKAN AYAT MYSOGINIS. Studia Quranika, 10(1), 47–62. https://doi.org/10.21111/studiaquranika.v10i1.13974

Terbitan

Bagian

Articles