Classical Insights, Contemporary Relevance: Understanding Tafsīr bi-al-Maʾthūr in Qurʾānic Studies

Abstrak

Makalah ini mengeksplorasi tafsīr bi-al-maʾthūr, atau penafsiran Al-Qur’an berbasis tradisi, dengan menelaah elemen-elemen inti, keragaman interpretasi, dan relevansinya dalam konteks historis maupun kontemporer. Didefinisikan melalui ketergantungannya pada Al-Qur’an itu sendiri, tradisi kenabian (sunnah), serta interpretasi dari para Sahabat dan Tabi‘in, tafsīr bi-al-maʾthūr menjadi landasan utama dalam keilmuan Islam untuk menjaga makna asli Al-Qur’an. Namun, ketergantungan metode ini pada sumber-sumber awal menimbulkan pertanyaan mengenai daya adaptasinya terhadap isu-isu etika, hukum, dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Muslim masa kini. Melalui analisis kualitatif, penelitian ini menyelidiki metode interpretatif utama dalam tafsīr bi-al-maʾthūr, termasuk tafsīr al-Qurʾān bi-l-Qurʾān (penafsiran Al-Qur’an melalui ayat-ayat Al-Qur’an), tafsīr bi-l-ḥadīth (penafsiran berdasarkan hadits Nabi), serta interpretasi dari para Sahabat dan Tabi‘in. Dengan menempatkan metode-metode ini dalam kerangka teoritis tafsīr dan taʾwīl, makalah ini menunjukkan bagaimana tafsīr bi-al-maʾthūr mempertahankan keaslian Al-Qur’an sekaligus menawarkan wawasan terkait relevansinya bagi aplikasi kontemporer. Penelitian ini berkontribusi pada studi Al-Qur’an dengan menegaskan bahwa tafsīr bi-al-maʾthūr adalah pendekatan yang tangguh dan adaptif, menjaga kesetiaan pada teks-teks mendasar sambil menawarkan fleksibilitas interpretatif dalam diskursus Islam modern.