Faktor risiko kejadian stunting pada balita di kota palopo

Penulis

  • Nurlaeli Nurlaeli Universitas Mega Buana Palopo
  • Resty Ryadinency Universitas Mega Buana Palopo
  • Ayu Irawati Universitas Mega Buana Palopo

DOI:

https://doi.org/10.21111/dnj.v6i1.5637

Kata Kunci:

ANC, ASI Eksklusif, MP-ASI, Stunting

Abstrak

 Background: Stunting is a chronic condition showing a disruption of growth due to the last of ANC examination, breast milk not given exclusively, and toddlers not given the complementary feeding. Objective: To determine the factors contributing to the incidence of stunting in toddlers aged 12-36 months in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020. Method: This study used an observational study method with a case-control approach. The population in this research was 96 toddlers in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020, which is composed of 48 cases and 48 controls. Sampling technique used was a purporsive sampling. Data were collected through questionnaire. The data that had been collected then processed and assessed by using SPSS version 20 and analyzed using the odds ratio (OR) test and presented in the form of frequency distribution tables. Result: From the bivariate analysis, it was found out that risk factors research shows that the ANC history and the incidence of stunting (OR = 9.471), An exclusive breastfeeding history and incidence of stunting (OR = 3.975), and complementary feeding history and the incidence of stunting (OR = 5.160). Conclusion: The history of the ANC, a history of exclusive breastfeeding and history of Complementary Feeding are the risk factors for stunting in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020. AbstrakLatar belakang: Stunting merupakan kondisi kronis terganggunya pertumbuhan dengan pemeriksaan ANC yang tidak lengkap, ASI yang tidak diberikan secara eksklusif dan balita yang tidak diberikan MP-ASI. Tujuan: untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12- 36 bulan di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini yaitu 96 balita di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2020, yang terdiri dari 48 kasus dan 48 kontrol. Variabel yang diteliti adalah Riwayat ANC, Riwayat ASI Eksklusif, dan Riwayat MP-ASI. Teknik pengambilan sampel yaitu purporsive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner. Uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat ANC dengan kejadian stunting (p = ,003, OR = 9,471), riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p = ,003, OR = 3,975), dan riwayat MP-ASI dengan kejadian stunting (p = ,004, OR = 5,160). Kesimpulan: Riwayat ANC, riwayat ASI eksklusif dan riwayat MP-ASI merupakan faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Wara Kota Palopo tahun 2020

Referensi

Amini, A. 2016. Hubungan kunjungan antenatal care (ANC) dengan stunting pada balita usia 12-59 bulan di kabupaten Lombok Utara provinsi NTB.Camelia, V. 2020. Hubungan Antara Kualitas & Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal care (ANC) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Journal of issues in Midwifery.4:(3)100-111Chomaira, N. 2015. Panduan terlengkap tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun. Surakarta: Cinta menebar cinta menuai hikmahDahlan, S. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan kesehata Edisi 6 Jakarta: Salmba Medika.Dahliansyah, Ginting, M., Desi. 2020. Riwayat posyandu dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting anak usia 6-59 bulan di wilayah kelurahan siantang hulu kota Pontianak. Darussalam Nutrion Jurnal, 4(2):128-134.Dinas Kesehatan Kota Palopo. Profil Dinas Kesehatan Palopo: Dinkes 2020Hutosoit, M., Utami, K. U., & Afriyliani, N. F. 2020. Kunjungan antenatal care berhubungan dengan kejadian stunting. J Kesehat samodra Ilmu, 11(1):38- 47.Kementrian kesehatan. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018Khasanah, D. P., Hadi, H., 2016. Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP- ASI) berhubungan dengab kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di kecamatan sendayu. Jurnal gizi dan dietetic Indonesia, 4(2):105- 111.Majestika, S. 2018. Status Gizi anak dan faktor yang mempengaruhi. Jakarta: UNY Press.Ni'mah, K., & Nadhiroh, S. R. 2015. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media gizi indonesia, 10(1):13-19.Prihutama,N. Y., Rahmadi, F. A., Hardaningsih,G., 2018. Pemberian makanan pendamping ASI dini sebagai factor risiko kejadian stunting pada anak usia 2-tahun. Jurnal kedokteran dipenegoro.7(2):14-19-1430.SJMJ, S. A. E., Toban, R. C., & Madi, M. A., Hubungan pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Relationship between Exclusive Breastfeeding and Stunting Toodelrs, jiksh, 11(1):448-455Sutarto, Mayasari, D., & Indriyani, R. 2018. Stunting, faktor risiko dan pencegahannya. J Agromedicane, 3(1):540-545.Widaryanti, R., 2019. Makanan Pendamping ASI Menurunkan Kejadian Stunting Pada Balita Kabupaten Sleman. JIKA. 3(2):23- 28.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-05-26