ANALISIS FAKTOR DETERMINAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS PILOLODAA KOTA GORONTALO

Penulis

  • arifasno napu poltekkes Goronalo
  • Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi Poltekkes Kemenkes Gorontalo
  • Novian Swasono Hadi Poltekkes Kemenkes Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.21111/dnj.v8i2.11975

Kata Kunci:

Balita, Faktor Determinan, Pilolodaa, Stunting

Abstrak

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gizi kurang dengan indikator TB/U yang mengindikasikan masalah gizi bersifat kronis. Hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas gizi dari Puskesmas Pilolodaa diperoleh data bahwa penyebab stunting di wilayah tersebut disebabkan pemberian makan dan ASI eksklusif yang kurang tepat. Hal ini terkait dengan pendidikan ibu dan sosial ekonomi keluarga. Namun, saat ini hubungan pola pemberian makan dan ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita di Kelurahan Pilolodaa  masih belum diteliti.  Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis hubungan faktor determinan stunting yakni karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan), penghasilan keluarga, pola pemberian makanan, dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting di Kelurahan Pilolodaa. Metode: Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik total sampling sejumlah 43 responden.. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pilolodaa yang dilakukan  pada 26 Juni  hingga 7 Juli 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan  menggunakan microtoise yang dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score). Data dianalisa menggunakan uji Spearmen’s Rho dengan signifikansi α=0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan faktor determinan stunting balita yaitu karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan) tidak signifikan p>0.05 terhadap kejadian stunting. Namun faktor pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga menjadi determinan yang signifikan p<0.05 terhadap kejadian stunting. Simpulan: Terdapat hubungan pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di kelurahan Pilolodaa Kota Gorontalo, sedangkan untuk karakteristik ibu (usia, pendidikan, status pekerjaan) tidak ada hubungan.

Referensi

Amelia, F. 2020. Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan, Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), p. 1. https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.9

Astuti, R. et al. 2021. Risiko Faktor Ibu Terhadap Kejadian Stunting’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(4), pp. 842–850.

Badan Perencanaan kabupaten Gorontalo. 2022. Lokus Stunting Kab Gorontalo.

Balitbangkes 2018 Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf’, Lembaga Penerbit Balitbangkes, p. hal 156.

Berhanu, G., Mekonnen, S. and Sisay, M. 2018. Prevalence of stunting and associated factors among preschool children: A community based comparative cross sectional study in Ethiopia, BMC Nutrition, 4(1), pp. 1–15.

Briliannita, A., Ismail, Z. and Lasupu, L. 2022. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-7 Tahun, Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA), 4(1), pp. 90–97.

Camci, N., Bas, M. and Buyukkaragoz, A.H. 2014. The psychometric properties of the Child Feeding Questionnaire (CFQ) in Turkey’, Appetite, 78, pp. 49–54. https://doi.org/10.1016/j.appet.2014.03.009.

Dahliansyah, D., Ginting, M. and Desi, D. 2020. Riwayat posyandu dan asi eksklusif dengan kejadian stunting anak usia 6-59 bulan di wilayah Kelurahan Siantan Hulu Kota Pontia’, Darussalam Nutrition Journal, 4(2), p. 128.

Ernawati, F., Rosmalina, Y. and Permanasari, dan Y. 2013. Effect Of The Pregnant Woman’ S Protein Intake And Their Baby Length At Birth To The Incidence Of Stunting Among Children Age 12 Months’, 36(1), pp. 1–11.

Farah Okky Aridiyah , Ninna Rohmawati, M.R. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan’, Pustaka Kesehatan, 3(1), pp. 1–1. https://doi.org/10.5005/jp/books/12386_1.

Fatonah, R.D. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Usia 06-60 Bulan Di Kelurahan Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang Th 2011, Program Studi Gizi, pp. 1–21.

Hardinsyah. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi 2017.EGC. Jakarta

Haryanti, C.M., Kapantow, N.H. and Punuh, M.I. 2017. Hubungan antara Pemberian Asi Eksklusi dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan di Desa Amongena Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa, Jurnal Kesmas, 6(3), pp. 1–8.

Hendra, A. et al. 2016. Kajian Stunting Pada Balita Berdasarkan Pola Asuh dan Pendapatan Keluarga di Kota Banda Aceh, Jurnal Kesmas Indonesia, 8(2), pp. 63–79.

Kemenkes RI. 2022. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

Kesehatan, K. 2017. Hasil PSG 2017’, Buku saku pemantauan status gizi tahun 2017, pp. 7–11.

Kiik, S.M. and Nuwa, M.S. 2021 ‘Maternal factors in stunting among vulnerable children’, Jurnal Keperawatan Indonesia, 24(2), pp. 82–89. https://doi.org/10.7454/jki.v24i2.1306.

Laili Rahmawati. 2020. Peran E-Commerce dalam Mendukung Ketahanan Pangan Wilayah Jakarta’, Jurnal Lembaga Ketahanan Pangan, 8(2), pp. 17–21.

Luh, N. et al. 2021. Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-36 Bulan’, Jurnal Keperawatan Jiwa, 9(1), pp. 55–60.

Mustika, T.D. and Wahini, M. 2019 ‘Pola Asuh Makan Antara Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja dan Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar’, E-Journal, 4(1), pp. 162–166.

Napu, A. et al. 2023. The Influence Of Nutrition Science Learning On Students On The Consumption Attitude Of Traditional Gorontalo Food (The Influence of Learning Nutrition Sciences on Students to Attitudes of Gorontalo Tradisional Food Consumption)’, Jambura Journal of Health Sciences and Research, 5(1), pp. 263–273.

Natalia, L., Yuwansyah, Y. and Andini, A. 2022. Gambaran Pola Pemberian Makan Dan Pola Asuh Pada Balita Stunting, Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ), 5(2), pp. 37–43. https://doi.org/10.54100/bemj.v5i2.68.

Ngaisyah, R.D. 2016. Hubungan Riwayat Lahir Stunting Dan Bblr Dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-3 Tahun Di Potorono, Bantul Yogyakarta (the Relationship of Stunted Growth and Low Birth Weight (Lbw) History With the Nutritional Status of 1-3 Year Old in Potorono, Bantul, Y, Jurnal Medika Respati, XI(2), pp. 51–61.

Ni’mah, C. and Muniroh, L. 2016 ‘Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin, Media Gizi Indonesia, 10(1), pp. 84–90. Available at: https://doi.org/10.20473/mgi.v10i1.84-90.

Nugroho, A. 2016 ‘Determinan Growth Failure (Stunting) pada Anak Umur 1 S/D 3 Tahun (Studi di Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung)’, Jurnal Kesehatan, 7(3), p. 470. https://doi.org/10.26630/jk.v7i3.231

Nursalam.2020. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.

Oktiva, R.B. and Adriani, M. 2017. Perbedaan Kadar Zinc Rambut pada Anak Stunting dan Non Stunting Usia 12-24 T, Amerta Nutr, 1(2), pp. 133–142. https://doi.org/10.20473/amnt.v1.i2.2017.133-142.

Pibriyanti, K., Suryono, S. and Luthfi, C. 2019. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri, Darussalam Nutrition Journal, 3(2), p. 1.

Priyono, D.I.P. et al. 2015 ‘Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Randuagung Kabupaten Lumajang (Determinants of Stunting among Children Aged 12-36 Months in Community Health Center of Randuagung, Lumajang Distric), Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(2), pp. 349–355.

Putri, A.R. 2020. Aspek Pola Asuh, Pola Makan, Dan Pendapatan Keluarga Pada Kejadian Stunting, Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 6(1).

Rahayu, P.P. and Casnuri. 2020. Stunting risk differences based on gender, Seminar Nasional UNRIYO, 1(1), pp. 135–139.

Rahman, F.D. 2018. Pengaruh Pola Pemberian Makanan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe, Kasiyan, dan Puskesmas Sumberbaru Kabupaten Jember)’, The Indonesian Journal of Health Science, 10(1), pp. 15–24..

Rahmatillah, D.K. 2018. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Tindakan terhadap Status Gizi’, Amerta Nutrition, p. 106.

Rohmah, M. et al. 2022. Pengaruh Riwayat Asupan Prelakteal dan Riwayat Penyakit Infeksi terhadap kejadian Stunting pada Anak Usia 1-3 Tahun di Puskesmas Tangeban Kabupaten Banggai, Journal for Quality in Women’s Health, 5(1), pp. 17–26.

Sihite, N.W. and Chaidir, M.S. 2022 Keterkaitan kemiskinan, kecukupan energi dan protein dengan kejadian stunting balita di Puskesmas 11 Ilir Palembang’, Darussalam Nutrition Journal, 6(1), p. 37.

Sumardilah, D.S. and Rahmadi, A.2019. Risiko Stunting Anak Baduta (7-24 bulan)’, Jurnal Kesehatan, 10(1), p. 93. https://doi.org/10.26630/jk.v10i1.1245.

Sutama, L.P.S.P., Arifin, S. and Yuliana, I. 2020. Hubungan Pekerjaan, Paritas, dan Keterampilan Perawatan Payudara dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif’, Homeostasis, 3(3), pp. 385–394.

UNICEF, WHO and Bank, W. 2023 Level and trend in child malnutrition’, World Health Organization, p. 4.

Wahdah, S., Juffrie, M. and Huriyati, E. 2016. Faktor risiko kejadian stunting pada anak umur 6-36 bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat’, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(2), p. 119. Available at: https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(2).119-130.

Wulandari, R.C. and Muniroh, L. .2020). Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, dan Tinggi Badan Orangtua dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya, Amerta Nutrition, 4(2), p. 95.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-07