Penerapan Manajemen Krisis dalam Pengelolaan Bencana Longsor Banaran, Pulung, Ponorogo

Authors

  • Muhamad Fajar Pramono Universitas Darussalam Gontor
  • Setiawan bin Lahuri Universitas Darussalam Gontor
  • Mohammad Ghozali Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/ku.v1i1.1418

Keywords:

manajemen krisis, pengelolaan bencana longsor, banaran pulung ponorogo

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberi pendampingan kepada Pemerintahan Desa Banaran Kecamatan Pulung dalam menerapkan manajemen krisis dalam penanganan bencana tanah longsor di Banaran. metode pelaksanaan pendampingan yang dilakukan, antara lain, yaitu: 1) ekspos ke media sosial. 2) Rekruitmen relawan 3) Penyusunan action-plans pendampingan. 4) pemetaan  relawan dan proses penangan bencana tanah longsor di Banaran 5) Melakukan studi banding. 6) Melakukan Focus Group Discutios (FGD). 7) Melakukan pelatihan/ workshop Pemetaan Rawan Bencana. 8) melakukan audensi dengan stakeholder untuk menjadi mutu dan kelangsungan program tersebut. Berdasarkan uraian di atas ditarik kesimpulan, Pertama, bahwa capaian program dengan rancangan program di awal ada yang sesuai, seperti, perubahan dalam pencegahan. Sedangkan yang melampaui capaian adalah dalam tahap tanggap bencana dan rehabilitasi. Adapun yang kurang sesuai dengan capaian adalah dalam tahap rekonstruksi. Kedua, perubahan yang dialami oleh mitra dalam hal ini pemeritahan Desa Banaran dan masyarakatnya adalah arti pentingnya pencegahan, yang selama ini dianggap remeh, ternyata berakibat fatal.

References

Alexander, David. 2006. Globalization of Disaster. Journal of International Affairs, Vol.59, No.2. hal 1-23.

Beck, Ulrich. 1992. Risk Society : Toward New Modernity. London : Sage Publication.

Blaikie, P. 1994. Disaster Pressure and Release Model in At Risk: Natural Hazards, People’s Vulnerability and Disasters. Routledge London

Christanto, W.N., Hadmoko, D.S., Westen, C.J., Lavigne, F., Sartohadi, J., dan Setiawan (2009), Characteristic and Behavior of Rainfall Induced Landslides in Java Islan, Indonesia: an Overview Geophysical Reseacrh Abstract. Vol. 11.EGU General Assembly.

Douglas, Mary. 2001. Risk and Blame. New York : Taylor & Francis.

H.A. Sudibyakto (2011), “Perubahan Paradigma dalam Manajemen Bencana”, yang disampaikan dalam pidato pengukuhan jabatan guru besar di Ruang Senat UGM, Yogyakarta, Selasa, 22 Februari 2011

H.A. Sudibyakto (2011), Manajemen bencana di Indonesia ke Mana ? Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, Cet. 1

Hood, Christopher.2001.The Government of Risk. New York : Oxford University Press.

Kreps, G.A. 1984. Sociological Inquiry and Disaster Research. Annual Review of Sociology, Vol. 10. No.1, hal. 309-330.

Kreps, G.A. 1984. Sociological Inquiry and Disaster Research. Annual Review of Sociology, Vol. 10. No.1, hal. 309-330.

Marsefio S. Luhukay, “Penerapan Manajemen Krisis Di Indonesia : Memotret Krisis Dalam Kacamata Public Relations”, dalam Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 1, Januari 2008: 18 – 28.

Sadewa, Resi (2016), Kesiap-siagaan Masyarakat Terhadap Kerawanan Tanah Longsor di DAS Bompon Kabupaten Magelang, Tesis, Sekolah Pascasarjana, UGM, Yogyakarta.

Smith, Anthony-Oliver. 1996. Anthropological Research on Hazards and Disasters. Annual Review of Anthropology, Vol. 25. No.2. hal. 303-328.

Tansey, James. 1999. Cultural Theory And Risk: A Review. Health, Risk & Society, Vol.1, No.1, hal 71-90.

Downloads

Published

2017-11-15

Issue

Section

Articles