Implementasi Teori Operant Conditioning B.F Skinner pada proses Pembelajaran Menghafal Al-Qur’an

Abstract

Para ulama di zaman keemasan Islam selalu berpijak pada pondasi taẖfidz yang kuat sebagai awal pembelajaran sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lainya. Operant conditioning yang dikemukakan oleh B.F Skinner memandang bahwa setiap manusia bergerak karena adanya stimulus dari lingkungannya, dan setiap manusia pasti akan bersinggungan dengan lingkungannya karena manusia adalah makhluk sosial. Kemudian Stimulus yang berulang-ulang itulah yang menyebabkan manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu pula. Dengan kata lain lingkungan memiliki andil yang sangat besar pada proses pembelajaran seseorang termasuk didalamnya dengan menghafal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu: pertama observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. hasil penelitian ini adalah 1) Menurut Burrhusm Frederic Skinner sebagian besar perilaku manusia dipelajari melalui perilaku Operant, dimana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian Reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan. 2) operant conditioning ini hal terpenting dalam proses belajar adalah penguatan reinforcement,baik reinforcement positif maupun reinforcement negatif 3) . Adapun penerapan teori Operant Conditioning yang telah dilakukan oleh para muhafidz di PPTQ Ibnu Sina adalah berupa Reinforcement yang diaplikasikan dalam bentuk yang beragam, misal dengan memberikan kata kata pujian memberikan senyuman setelah santri selesai menyetorkan hafalan barunya, bahkan setiap akhir bulan biasanya diadakan tumpengan sebagai bentuk Syukur atas selesainya beberapa Juz yang telah berhasil di hafal oleh santri.