Pengukuran aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah matoa (Pometia pinnata) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1,1-pikrilhidrazil)
DOI:
https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v8i2.10634Abstrak
Tanaman matoa dimanfaatkan oleh Bangsa Asia (Indonesia dan Malaysia) sebagai salah satu obat tradisional yang diketahui mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, tanin, dan saponin. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah matoa (Pometia pinnata). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah matoa (Pometia pinnata) dengan metode DPPH. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2023. Aktivitas antioksidan ekstrak buah matoa dianalisis menggunakan alat spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan nilai IC50 ekstrak buah matoa sebesar 181,551 ppm sedangkan larutan pembanding vitamin C sebesar 5,807 ppm. Nilai IC50 tersebut dapat ditentukan bahwa ekstrak etanol buah matoa merupakan antioksidan yang bersifat lemah.
Kata Kunci: Buah matoa, DPPH, antioksidan, Pometia pinnata
##submission.downloads##
Diterbitkan
2024-08-29
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Sulistiani, Nurillahi Febria Leswana, Susana Linden
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangement for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.