Paradigma Kesejahteraan Sosial Islam: Tinjauan Sejarah Praktik Pemerintahan Umar bin Khattab

Authors

  • Tri Ahmad Faridh STID Al-Hadid Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.21111/klm.v20i1.6774

Keywords:

Kesejahteraan Sosial, Umar bin Khattab, Paradigma Residual, Paradigama Institusional, Paradigma Developmental

Abstract

AbstractThis study aims to explain the paradigm of social welfare in Islam, especially that which has been practiced in the history of Umar bin Khattab's government. This study is a qualitative study with a literature study approach. Meanwhile, the data analysis uses Miles and Huberman's model analysis, which the data will be reviewed with modern social welfare paradigms, such as the residual paradigm, the institutional paradigm, and the developmental paradigm. The results of the study show that the Islamic social welfare paradigm during the reign of Umar bin Khattab fits into the developmental paradigm, which has also used by ideal pilot countries for the social welfare sector. Caliph Umar had a welfare system and institution, baitul mal and diwan-diwan which regularly, permanently and proactively provided universal social welfare assistance and services for all members of society, including for non-Muslims. Caliph Umar's social welfare development efforts were not only curative, short-term and emergency consumption aimed at disadvantaged groups, but there were also efforts to promote a kind of social insurance. Caliph Umar also was implementing universal public policies, making social investments and comprehensive socio-economic development. This Islamic social welfare paradigm is based on the principle of cooperation, social solidarity, and the principle of socio-economic justice for all members of society. All of them also is based on spirituality, responsibility towards Allah and awareness of the hereafter.Keywords: Social Welfare, Umar bin Khattab, Residual Paradigm, Institutional Paradigm, Developmental Paradigm AbstrakKajian ini bertujuan untuk memaparkan paradigma kesejahteraan sosial dalam Islam, khususnya yang telah dipraktikkan dalam sejarah pemerintahan Umar bin Khattab. Kajian ini adalah kajian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Adapun analisis data  menggunakan analisis model Miles and Huberman, dengan mengkaitkan data temuan dengan teori paradigma-paradigma kesejahteraan sosial modern seperti paradigma residual, paradigama institusional dan paradigma developmental. Hasil kajian menunjukkan paradigma kesejahteraan sosial Islam di masa pemerintahan Umar bin Khattab sejurus dengan paradigma developmental, yang juga dipakai di negara-negara percontohan ideal di bidang kesejahteraan sosial modern. Khalifah Umar telah memiliki sistem dan lembaga kesejahteraan berupa baitul mal dan diwan-diwan yang secara reguler, permanen dan mapan proaktif menyediakan bantuan dan layanan kesejahteraan sosial secara universal bagi segenap anggota masyarakat, termasuk bagi non-muslim. Usaha pembangunan kesejahteraan sosial Khalifah Umar tak hanya yang bersifat konsumsi kuratif, jangka pendek dan darurat yang ditujukan kepada kelompok-kelompok tak mampu saja, namun juga ada usaha untuk memajukan semacam asuransi sosial, selain juga melaksanakan kebijakan-kebijakan publik yang universal, melakukan investasi sosial dan pembangunan ekonomi-sosial yang komprehensif. Paradigma kesejahteraan sosial Islam ini dilandasi oleh prinsip kerjasama, solidaritas sosial, serta prinsip keadilan sosial-ekonomi bagi semua anggota masyarakat yang dilandasi atas tanggungjawab spiritual terhadap Allah dan keakhiratan.Kata kunci: Kesejahteraan Sosial, Umar bin Khattab, Paradigma Residual, Paradigama Institusional, Paradigma Developmental

Author Biography

Tri Ahmad Faridh, STID Al-Hadid Surabaya

Dosen STID Al-Hadid, Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam

References

AB, Syamsudddin. 2017. Benang-Benang Merah Teori Kesejahteraan Sosial. Ponorogo: Penerbit Wade. Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. 2008. Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer. Terj. Dimyauddin Djuwaini. Jakarta: PT Raja Grafindo. Adi, Isbandi Rukminto. 2015. Kesejahteraan Sosial: Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial dan Kajian Pembangunan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Afida, Ifa. 2020. "Konsep Kesejahteraan pada Masa Islam Klasik dan Masa Modern." Al-tsaman: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol. 2, No. 1. (Jember: Institut Agama Islam al-Falah Assunniyyah Jember. Al-Haritsi, Jaribah bin Ahmad. 2014. Fikih Ekonomi Umar bin Khattab. Terj. Asmuni Solihan Zamakhsyari. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Al-Qasim, Abu Ubaid. 2006. Kitab Al-Amwal. Terj. Setiawan Budi Utomo. Jakarta: Gema Insani. Alfitri. 2016. "Ideologi Welfare State dalam Dasar Negara Indonesia: Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional."dalam Jurnal Konstitusi, Vol. 9, No. 3. Jakarta: Mahkamah Konstitusi RI. Baltaji, Muhammad. 2005. Metodologi Ijtihad Umar bin Khattab. Terj. Mustari Irham. Jakarta: Khalifah. Edi. Suharto. 2006. "Peta dan Dinamika Welfare State di Beberapa Negara: Pelajaran apa yang bisa dipetik untuk membangun Indonesia?." Yogyakarta: Seminar Mengkaji Ulang Relevansi Welfare State dan Terobosan melalui Desentralisasi - Otonomi di Indonesia. http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/UGMWelfareState.pdf _____. 2014. Membangun Masyarakat Membedayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama. Fitmawati. 2019. "Manajemen Baitul Mal Pada Masa Khalifah Umar Bin Khathab Ra: Sebuah Tinjauan Sejarah." Jurnal Ilmiah Syi'ar, Vol. 19, No.1. Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Ghafur, Waryono Abdul. 2020. "Kesejahteraan Sosial dalam Perspektif Al-Qur'an." Hikmah: Journal of Islamic Studies, Vol. 11, No. 1. Jakarta: STAI Al-Hikmah. Haekal, Muhammad Husain. 2009. Umar bin Khattab. Terj. Ali Audah. Jakarta: Pustaka Litera AntarNusa. Huda, Miftachul. 2013. Ilmu Kesejahteraan Sosial: Paradigma dan Teori. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru. Huda, Nurul, dkk. 2012. Keuangan Publik Islam Pendekatan Teoritis dan Sejarah. Jakarta: Kencana Prenada Grup. Pusparini, Martini Dwi. 2015. "Konsep Kesejahteraan Dalam Ekonomi Islam (Perspektif Maqasid Asy-Syari’ah)." dalam Islamic Economics Journal, Vol. 1, No. 1. Ponorogo: Universitas Darussalam Gontor. Qal’ahji, Muhammad Rawwas. 1999. Ensiklopedi Fiqih Umar bin Khattab. Terj. M. Abdul Mujieb AS., dkk. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Qardhawi, Yusuf. 2011. Hukum Zakat: Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadis. Terj. Salman Harun, Didin Hafidhuddin, Hasanudin. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa. Ra’ana, Irfan Mahmud. 1979. Sistem Ekonomi Pemerintahan Umar Ibn Khathab, terj. Mansuruddin Djoely. Jakarta : Pustaka Firdaus. Rahman, Afzalur. 1995. Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 1. Terj. Soeroyo dan Nastangin. Yogyakarta: PT Simpul Rekacita. Saleh, Ahmad Syukri. 2007. Metodologi Tafsir Al-Qur’an Kontemporer dalam Pandangan Fazlur Rahman. Jambi: Sulthan Thaha Press. Semiawan, Conny R. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Sodiq, Amirus. 2015. "Konsep Kesejahteraan dalam Islam." dalam Equilibrium, Vol. 3. No. 2. Kudus: Institut Agama Islam Negeri Kudus. Suud, Mohammad. 2006. 3 Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukmana, Oman. 2016. "Konsep dan disain negara kesejahteraan." dalam Sospol: Jurnal Sosial Politik, Vol. 2, No. 1. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Tim Peneliti PSIK Universitas Paramadina. 2008. Negara Kesejahteraan dan Globalisasi: Pengembangan Kebijakan dan Perbandingan Pengalaman. Jakarta: PSIK Universitas Paramadina. Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Downloads

How to Cite

Faridh, T. A. (2022). Paradigma Kesejahteraan Sosial Islam: Tinjauan Sejarah Praktik Pemerintahan Umar bin Khattab. Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 20(1), 67–102. https://doi.org/10.21111/klm.v20i1.6774

Issue

Section

Articles