Konsep Nafs Menurut Ibnu Sina

Authors

  • Syah Reza Mahasiswa Ilmu Aqidah Program Pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/klm.v12i2.239

Keywords:

Nafs, Jasad, Ibnu Sina, Roh, Akal Pendahuluan

Abstract

Nafs merupakan salah satu konsep kunci dalam kajian filsafat metafisika. Selain sebagai substansi utama yang menggerakkan jasad manusia, nafs juga memiliki peran dalam proses berfikir dan memahami realitas yang darinya menghasilkan sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang dihasilkan akan membentuk cara pandang seseorang menyikapi kehidupan. Dalam hal ini, Ibnu Sina adalah salah seorang filsuf muslim yang secara mendalam dan rinci menjelaskan hakikat nafs. Ia menjelaskan tentang potensi-potensi nafs (quwwah al-nafs) yang saling terikat satu dengan lainnya, dan nafs memiliki hubungan yang erat dengan jasad. Mengenai hubungan nafs dan jasad, Ibnu Sina mengatakan bahwa nafs tidak akan pernah mencapai tahap fenomenal tanpa adanya jasad. Begitu tahapan ini dicapai ia menjadi sumber hidup, pengatur, dan potensi jasad. Ia mengemukakan beberapa argumentasi ilmiah mengenai keberadaan nafs, yang salah satunya tentang manusia terbang yang menginspirasi sarjana Barat menciptakan teori manusia super. Selain itu ia juga menjelaskan tentang keabadian nafs yang bersifat kekal dengan disertai beberapa argumentasi logis yang membuktikan kekekalannya. Dari pandangannya tersebut ia menyimpulkan bahwa kekekalan nafs bukanlah kekekalan yang hakiki sebagaimana keabadian dan kekekalan Allah. Penjelasan Ibnu Sina tentang nafs cukup komprehensif, sekalipun ada beberapa kesamaan dengan teori jiwa filsuf Yunani seperti Aristotle. Namun pandangannya tentang nafs secara umum sudah diadapsi dengan pandangan hidup Islam.

Downloads

Published

2014-09-15

How to Cite

Reza, S. (2014). Konsep Nafs Menurut Ibnu Sina. Kalimah: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 12(2), 263–280. https://doi.org/10.21111/klm.v12i2.239

Issue

Section

Articles