Perlindungan Hak Narapidana (Sajin): Studi Komperatif al-Madzahi al-Arba’ah dan UU Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan
DOI:
https://doi.org/10.21111/ijtihad.v17i1.8918Keywords:
Penjara, Hak Narapidana, Madzhab Fiqih, Undang-UndangAbstract
*Englist*Prison as legal action has a strong basis in the study of classical Islamic jurisprudence, prison is placed as a sanction for finger actions that fall into the takzir category, meaning that prison or detention is the absolute territory of the ruler based on the principle of maslahah. The form of movement and space restrictions for inmates affects the pattern of life and religion that must be lived by the convicts themselves. Shari'a provides guarantees and protection for the rights of convicts as those of free people. The rights to worship, social relations, family relations, honour and humanity are still attached to a convict no matter how big the wrongdoing is. It is necessary to emphasize the contribution of religion in providing protection for the rights of convicts, and the formulation of the thoughts of fiqh experts as material for effective legal community education about humanity. All forms of violence, torture and treatment outside of excessive legal provisions have no justification in Islamic law. The method in this study uses a descriptive normative analysis approach to the formulation of the legitimacy of fuqaha in Madzahibul Arba'ah. This research seeks to express the various opinions of the four schools of thought, which will be compared with Law Number 22 of 2022 to provide affirmation of the protection of prisoners' rights. From this, it can be seen that the rights of convicts contained in Law Number 22 of 2022 have adopted many fiqh products regarding convicts' rights, although several regulations need to be reaffirmed.                        *Indonesia*Penjara sebagai tindakan hukum memiliki dasar yang kuat dalam kajian fikih ulama klasik, penjara ditempatkan sebagai sanksi atas perbuatan jarimah yang masuk kategori takzir, artinya penjara atau penahanan merupakan wilayah mutlak penguasa yang didasarkan pada asas maslahah. Bentuk pembatasan gerak dan ruang bagi narapidana tahanan berpengaruh pada pola hidup dan beragama yang harus dijalani oleh napi itu sendiri. Syariat memberikan jaminan dan perlindungan hak narapidana seperti yang dimiliki oleh orang yang bebas. Hak ibadah, sosial, relasi keluarga, kehormatan dan kemanusiaan masih melekat dalam diri seorang napi seberapapun besar tindakan kesalahannya. Kontribusi agama dalam memberikan perlindungan hak narapidana perlu untuk ditegaskan, rumusan pemikiran ahli fikih menjadi bahan edukasi masyarakat hukum yang efektif tentang kemanusiaan. Segala bentuk kekerasan, penyiksaan dan perlakuan diluar ketentuan hukum yang berlebih tidak memiliki dasar pembenaran dalam syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penegasan terhadap perlindungan hak narapidana yang belum ditegaskan secara lugas oleh al-Qur’an bahwa kemulian manusia adalah fundamental struktur dalam sistem sosial. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis normatif deskriptif pendekatan rumusan legitimasi fuqoha dalam Madzahibul Arba’ah. Penelitian ini berusaha menuangkan ragam pendapat empat mazhab yang akan dikomperasikan dengan UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang pemasyarakatan. Dari sini dapat dilihat bahwa hak narapidana yang tertuang dalam UU Nomor 22 tahun 2022 tentang pemasyarakatan telah banyak mengadopsi produk fikih seperti hak kebebasan yang dimiliki oleh narapidana, meskipun ada beberapa peraturan yang perlu ditegaskan kembali seperti halnya sistem cuti serta adanya remisi yang terkadang cenderung lebih memanjakan narapidana.                                                ÂReferences
Abady, Al Fairus. Al-Kamus Al-Muhit. Damaskus: Muassas ar-Risalah, 1998.
Abi Ja’far at-Thabari. Jami’ Al-Bayan Fi Ma’ani Ayyi Al-Quran. Juz. Beirut: Daar al- Kutub al-Ilmiyyah, n.d.
Abidin, Ibnu. Hasiyah Radd Al-Mukhta. Juz 4. Riyadh: Darr al-Alam al-Kutub, 2003.
Ad-Dardir. Syarh Al Kabir. Juz 3. Beirut: Darr al Kutub al Ilmiyyah, 1991.
Ahmad bin Ammar al Mahdawi Abdul Abbas. Syarah Al Inayah Alal Hiadayah. Juz 7. Riyadh: Maktabu ar Rusdy, 1995.
Al- Khatib as-Syirbiny. Mughni Al Muhtaj. Juz 4. Beirut: Darr al Ma’rifah, 1997.
Al-Anshary, Abdul Ali Muhammad bin Nidhom bin Muhammad bin Nidhomuddin. Fawatih Ar-Rahumat. Juz 2. Beirut: Darr al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002.
Al-Asqolany, Ibnu Hajar. Fath Al-Bari Syarah Sohih Al Bukhory. Juz 5. Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyyah, n.d.
Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim. At-Turuq Al-Hukmiyyah Fi as-Siyasah. Beirut: Dar al -‘alam al-Fawaidi, n.d.
Al-Kasany, Alauddin. Badaius Sana’. Juz 7. Beirut: Darr al-Kutub al-Ilmiyyah, 2022.
Al-Makhali, Jalaluddin Abi Abdilah Muhammad bin Ahmad. Al-Badru at-Thole’. Juz 1. Beirut: Muassas Risalah, 2017.
Al-Mawaq, Muhammad bin Abdurrahman al Maghribi al Khattab ar Ra’iny Muhammab bin Yusuf. At Taj Al Iklil Bi Hamisy Mawahibul Jalil. Juz 3. Kairo: Mu’assas ar Risalah, 2003.
Al-Mawardy, Abu al Hasan bin Muhammad. Al Hawi Kabir Fi Fiqh Syafi’i. Juz 6. Beirut: Daar al-Kutub al Ilmiyyah, 1994.
Al-Nawawy al-Dimasyqi. Raudlat At-Thalibin Wa Umdatul Muftin. Juz 4. Beirut: Al Maktab al Islamy, 1991.
An-Nawawi. Al-Majmu’ Syarh Al Muhazab. Juz 3. Beirut: Dar al-Fikr, n.d.
Araby, Ibnu. Ahkam Al-Quran. Juz 1. Beirut: Daar al- Kutub al-Ilmiyyah, n.d.
Asakir, Ibnu. Tarikh Dimisyq. Juz 27. Beirut: Darr al-Fikr, 1995.
Asari, Aang, Theo Aditya Pradhana, Muhammad Faruq Averro, and Muhammad Irkham Firdaus. “Theory of Rights in Islamic Economic Law and Its Relation to Intellectual Property Rights.†Al-Iktisab: Journal of Islamic Economic Law 6, no. 2 (2022): 169. https://doi.org/10.21111/al-iktisab.v6i2.8384.
At-Tarabulusi, Ali Ibn Khalil. Mu’in Al-Hukkam. Damaskus: Darr al-Qalam, n.d.
Cholid Narbuko & Abu Achmadi. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Farhun, Ibnu. Tabsirot Al-Hukkam. Beirut: Darr al-Kutub al-Imiyyah, 2003.
Firdaus, Muhammad Irkham, Aliyya Lathifa Daniswara, Novan Fatchu Alafianta, and Aang Asari. “Implementation of Fiqh Muamalah Contracts in Electronic Money (E-Money) Transactions.†Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah 10, no. 1 (2023): 13–23. https://doi.org/10.15575/am.v10i1.21087.
Ibnu Nujaim. Al Bahru Ra’iq Fi Syarh Kanzi Al Daqo’iq. Juz 5. Beirut: Darr al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002.
Indonesia, CNN. “Kumham DIY Minta Maaf Soal Temuan Penyiksaan Di Lapas Yogyakarta,†n.d.
Khusnul Khotimah. “Proses Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta,†2016.
Mandlur, Ibnu. Lisan Al-‘Arab. Beirut: Darr Shadir, n.d.
Naisaabuty, Al-Hakim an-. Al Mustadrak Ala Sohihaini. JUz 4. Beirut: Darr al-Kutub al Ilmiyyah, n.d.
Peraturan, Databes. “Undang-Undang Tentang Pemasyarakatan.†JDIH BPK RI, n.d.
Prihananti, Duwita Aisya Trisna. “Pemenuhan Hak Narapidana Hamil Dan Menyusui Di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan.†Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC) Volume. 3, (2022).
Pujiansyah. “Kasus Penganiayaan Narapidana Anak Di LPKA Kelas II Lampung, Polisi Ungkap Peran 4 Tersangka.†TvOne, n.d.
Sri Ariyanti Kristianingsih. “Hak Narapidana Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Studi Di Rutan Salatiga).†Universitas Islam Indonesia, 2017.
Susi Yanti. “Pemenuhan Hak Biologis Suami Isteri Sebagai Nara Pidana Studi Kasus Pada Narapidana Dan Tahanan Perempuan Tahun 2018.†Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2020.
Tempo.com. “Tahanan Muslim Di Prancis Berbagi Cerita Buka Puasa Di TikTok,†n.d.
Tempo. “Tahanan Muslim Di India Tak Terima Makanan Sahur,†n.d.
Times Indonesia. “Stigma Mantan Narapidana Di Lingkungan Masyarakat,†n.d.
Yunus Abdul Qawi as-Sayyid as Syafi’i. Al-Jarimah Wal Iqob Fi Fiqh Al Islamy. Beirut: Darr al Kutub al Ilmiyyah, 2003.
Yusuf al-Qardawi. “القرضاوي: الغلو ÙÙŠ الدين لا ØªØØªÙ…له طبيعة البشر,†n.d.
Zamakhsyari. Tafsir Al-Kasyaf ‘an Haqoiq Al-Tanzil Wa Uyun Al-Aqowil Fi Al-Wujuh Al-Ta’Wil. Beirut: Darr al-Ma’rifat, 2009.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ijtihad : Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

