Evaluasi Penggunaan Obat Kemoterapi pada Penderita Kanker Payudara di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Periode 2018

Authors

  • Juwita Putri Arisanti Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor
  • Nadia Saptarina Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor
  • Yulia Dwi Andarini Program Studi KKK, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v4i2.4960

Keywords:

kanker payudara, kemoterapi, regimen, efek samping

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang banyak diderita oleh kaum wanita. Kanker atau karsinoma adalah suatu penyakit yang menyebabkan sel tubuh berubah dan membelah secara tidak terkendali. Terapi yang diberikan yaitu operasi, radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan terapi target. Apabila kanker telah mencapai stadium lanjut, terapi yang diberikan adalah kemoterapi. Kemoterapi bersifat paliatif, yaitu bersifat meningkatkan kualitas hidup pasien dan menghambat pertumbuhan kanker. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif non-eksperimental yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2018. Penelitian menunjukkan hasil bahwa pasien kanker payudara menerima kemoterapi dengan regimen CAF ( Cyclofosfamid – Andriamicin / Doxorubicin - Fluouracil ) dengan dosis yang telah ditetapkan yaitu 500 mg/m2 – 50 mg/m2 – 500 mg/m2, yang diberikan pada hari pertama secara intravena dengan pengulangan siklus setiap 3 minggu dan sejalan dengan Kemenkes tahun 2017 menyatakan bahwa regimen CAF termasuk regimen first line pada kanker payudara. Efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu nyeri sebanyak 31,55% dan obat yang diberikan untuk mengurangi efek samping yang diderita pasien pasca kemoterapi yaitu Ondansetron sebagai Antiemetik sebanyak 34,58% kasus.

Downloads

Published

2020-09-05

Issue

Section

Articles