Studi Hepatoprotektor Gulma Siam (Chromolaena odorata) pada Tikus yang Diinduksi Parasetamol
DOI:
https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v4i2.4559Keywords:
Gulma Siam (Chromolaena odorata Linn), Hepatoprotektor, Obat Penginduksi Kerusakan HatiAbstract
Gulma siam (Kopasanda) merupakan jenis tumbuhan gulma dari famili Asteraceae yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan yang disebabkan oleh kandungan tinggi akan flavonoid dan adanya alkaloid, saponin, glikosida sianogenik, tanin dan asam fitat. Hati merupakan organ terbesar dan merupakan situs utama untuk metabolisme dan pengeluaran. Kerusakan hati dapat disebabkan paparan zat toksik (hepatotoksik) salah satunya parasetamol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol Chromolaena odorata terhadap penurunan enzim ALT dan AST pada mencit jantan yang diinduksi parasetamol serta konsentrasi optimalnya sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium, hewan coba mencit jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan jumlah 3 ekor setiap kelompok yang diinduksi ekstrak selama 7 hari, dan diberi parasetamol dosis toksik pada hari ke-8. Hari ke 1-7 kontrol positif diberi Curcuma Z dosis 1 mg, kontrol negatif diberi Na.Cmc 1%, dan setiap kelompok dosis 1,05, 1,47 dan 1,89 mg untuk mencit 30g. Mencit diambil darah selama 3 kali, sebelum pemberian ekstrak, hari ke-8 dan setelah pemberian pct untuk diukur kadar ALT dan AST. Uji statistik menggunakan One way Annova dengan pengujian LSD. Hasil uji menunjukkan ekstrak gulma siam dosis 35 mg, 49 mg dan 63 mg memiliki kadar rata-rata ALT 34,3 µL, 36 µL, 28,3 µL dan AST 73 µL, 76,67 µL, 55 µL. Kesimpulannya ekstrak etanol 70% Chromolaena odorata memiliki hepatoprotektor dengan konsentrasi paling efektif yaitu pada 1,89 mg dengan rerata ALT 28,3 µL dan AST 55 µL.
Downloads
Published
2020-09-30
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this Journal agree to the following terms:
- Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangement for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.