Studi Pengaruh Variasi Konsentrasi Pelarut Maserasi terhadap Kadar Senyawa Flavonoid Teh Hijau (Camelia Sinensis)

Authors

  • Mahmud Carica Dewi Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas darussalam gontor
  • Nadia Mira Kusumaningtyas Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas darussalam gontor
  • Kurniawan Kurniawan Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas darussalam gontor

DOI:

https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v5i1.4219

Keywords:

Teh hijau, Flavonoid, Variasi Konsentrasi Pelarut

Abstract

Teh Hijau merupakan tanaman yang dikenal luas di kalangan masyarakat dan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. Hal ini dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Teh hijau merupakan tanaman obat yang mempunyai efek farmokologis, antara lain sebagai antioksidan. Teh Hijau sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang tersebar luas dalam berbagai bahan makanan dan dalam berbagai konsentrasi. flavonoid merupakan senyawa polar, maka flavonoid cukup larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, butanol, aseton, dimetil-sulfoksida, dimetilformamida, air.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi pelarut maserasi terhadap kadar senyawa flavonoid Teh Hijau (Camelia Sinensis), sehingga digunakan 4 variasi pelarut yaitu etanol 96% (polar), metanol 96% (polar), etil asetat (semi polar), n-heksan (non polar). Pelarut dengan rendemen pemurnian tertinggi yaitu metanol, divariasikan menjadi 5 variasi konsentrasi pelarut. Dilakukan uji kalitatif dan kuantitatif untuk menentukan ada atau tidaknya senyawa flavonoid didalamnya. Ekstrak teh hijau dengan pelarut metanol 60% memiliki kadar flavonoid paling tinggi yaitu sebesar 6,235 ppm.

Downloads

Published

2021-03-05

Issue

Section

Articles