Nilai PANSS-EC dan GAF pada Pasien Gangguan Mental Psikotik yang Diterapi Atypical-Atypical dan Atypical-Typical di RSJ Grhasia Yogyakarta

Authors

  • Mexsi Mutia Rissa Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta
  • Endang Darmawan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21111/pharmasipha.v5i1.3941

Keywords:

Gangguan mental psikosis, atypical-atypical, atypical-typical, PANSS-EC, GAF

Abstract

Sekitar 7% penduduk Indonesia mengalami gangguan mental psikosis. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah kedua tertinggi tingkat kejadian psikosis dengan angka 10 per 1000 penduduk dan yang dirawat dirumah sakit jiwa dengan gangguan skizofrenia sebanyak 80%. Respon terapi pengobatan pasien dengan gangguan jiwa seperti skizofrenia dapat dilihat dari perbaikan gejala yang dapat diukur melalui parameter seperti The Positive and Negative Syndrome Scale-Excited Component (PANSS-EC) dan Global Assessment of Functioning (GAF), kedua parameter ini merupakan variabel penting yang ditunjukkan oleh hasil penilaian secara obyektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai PANSS-EC dan GAF sebelum dan sesudah diterapi atypical-atypical dan atypical-typical. Desain penelitian kohort prospektif. Kriteria inklusi pasien usia dewasa (18-65 tahun), sedang menjalani rawat inap, mendapatkan terapi atypical-atypical dan atypical-typical dan memiliki data yang lengkap. Data didapatkan dari rekam medis dan dianalisis dengan tes univariat untuk menggambarkan distribusi pasien. Pengujian bivariat untuk membandingkan dan menghubungkan nilai PANSS-EC dan GAF. Jumlah sampel sebanyak 32 pasien terbagi menjadi 2 kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PANSS-EC sesudah diterapi turun secara signifikan (p=0,001) dan nilai GAF naik secara sigfnifikan (p=0,001) namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok terhadap pasien gangguan mental psikotik di Rumah Sakit Jiwa Yogyakarta.

Downloads

Published

2021-03-05

Issue

Section

Articles