Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl <p><strong>Journal Indonesian Comparative of Shariah Law (JICL)</strong> merupakan jurnal dengan dasar keilmuanya hukum dan hukum Islam. Diterbitkan sejak tahun 2018 oleh Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah Universitas Darussalam Gontor. JICL mengadopsi kebijakan penelaahan sejawat ganda (double-blind peer review) dan berfokus pada berbagai subdisiplin dari Ilmu Syariah (Hukum Islam) dan Ilmu Hukum, antara lain:</p> <ul> <li class="show">Fikih</li> <li class="show">Ushul Fikih</li> <li class="show">Dasar-dasar Ilmu Hukum</li> <li class="show">Hukum Keperdataan</li> <li class="show">Hukum Pidana</li> <li class="show">Hukum Acara</li> <li class="show">Hukum Ekonomi</li> <li class="show">Hukum Tata Negara</li> <li class="show">Hukum Administrasi Negara</li> <li class="show">Hukum Internasional</li> <li class="show">Hukum dan Masyarakat</li> </ul> <p>Selain bidang tersebut, JICL juga menerima naskah yang mencakup topik antara hukum atau hukum Islam dan bidang keilmuan lain seperti sosiologi hukum, antropologi hukum, hukum dan ekonomi, dan lainnya.</p> <p>JICL diterbitkan tiga (3) kali setahun di bulan <strong>Maret, Agustus</strong> dan <strong>Desember</strong>. Setiap terbitan memuat sepuluh sampai lima belas (10 -15) naskah artikel baik itu artikel konseptual ataupun artikel hasil penelitian. JICL diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, akan tetapi naskah berbahasa Inggris ataupun berbahasa Arab juga diterima. Adapun penerimaan artikel terbuka sepanjang tahun.</p> <p>Saat ini JICL sedang dalam proses reakreditasi dengan status akreditasi terakhir terindeks pada Sinta 5.</p> <p>Adapun biaya publikasi sebesar IDR 300.000/artikel yang ditanggung oleh author.</p> en-US <p>The author whose published manuscript approved the following provisions:</p><ol><li>The right of publication of all material published in the journal / published in the JICL is held by the editorial board with the knowledge of the author (moral rights remain the author of the script).</li><li>The formal legal provisions for access to digital articles of this electronic journal are subject to the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0), which means that JICL reserves the right to save, transmit media or format, Database), maintain, and publish articles without requesting permission from the Author as long as it keeps the Author's name as the owner of Copyright.</li><li>Printed and electronic published manuscripts are open access for educational, research and library purposes. In addition to these objectives, the editorial board shall not be liable for violations of copyright law.</li></ol> zkanggas@gmail.com (Zulhasmi) haerulakmal.stikesyarsimtr@gmail.com (Haerul Akmal) Wed, 18 Dec 2024 21:10:34 +0700 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PRODUK KOSMETIK ILEGAL DI KOTA PADANG https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12542 <p>There are many cosmetics on the market today with various types of brands in line with women's desire to always look beautiful. This is then exploited by irresponsible business actors by producing or trading cosmetics that do not meet the requirements for distribution to the public. Not a few women are interested in buying products at low prices but with fast visible results. So many women choose shortcuts to buy a product even though the cosmetics they buy do not meet the requirements and are not registered with BPOM. It is not uncommon for these illegal cosmetics to be obtained at affordable prices because there is no distribution permit number from BPOM. There is no cosmetic raw material label, and there is no product expiration date. Because the price is cheap and can be purchased easily, cosmetics without a distribution permit are easily consumed by the public. Consumers' ignorance of the side effects of cosmetics containing dangerous ingredients is one of the reasons many women continue to use illegal cosmetics. Consumers usually do not research a product before buying, this is also one of the factors that causes cosmetic products containing dangerous ingredients to still be in demand by many women. They generally buy cosmetic products without prior consideration considering that the products they buy have direct side effects. The data analysis method used is sociological juridical.</p> Desi Sommaliagustina, Harniwati Harniwati, Edo Nugraha Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12542 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12480 <p>This study discusses legal protection for consumers in online buying and selling transactions and efforts to resolve disputes that occur due to default by business actors. In the digital era, online transactions are becoming increasingly popular because they are considered more practical and efficient. However, online shopping also has risks, such as goods that are not in accordance, late delivery, or even fraud. In Indonesia, legal protection for consumers in online transactions is regulated in Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection and Law Number 1 of 2024 concerning Information and Electronic Transactions. Consumers who experience losses can file a lawsuit through the Consumer Dispute Resolution Agency (BPSK) or the court. This study uses a case study on the Shopee platform to analyze the effectiveness of BPSK in resolving consumer disputes. The results of the study show that BPSK is a more practical alternative than the courts in resolving consumer disputes. However, there are still many obstacles in its implementation, such as a lack of consumer understanding of the lawsuit filing procedure and the time-consuming and costly legal process. This study concludes that legal protection for consumers can be more effective if the government actively monitors online transactions and educates consumers about their rights. Efforts to resolve disputes through BPSK need to be improved to be more efficient and to meet consumer protection needs.</p> Raden Roro Fernanda Tasya, Sri Astutik, Nur Handayati, Deddi Wrdana Nasoetion Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12480 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 HAK POLITIK MANTAN NARAPIDANA DALAM PERSPEKTIF HAK POLITIK ISLAM https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12722 <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk turut serta membangun negara sesuai dengan tata pemerintahan yang baik. Luasnya kesempatan tersebut terangkum dalam syarat-syarat untuk terlibat langsung sebagai pemimpin atau wakil rakyat. Termasuk di dalamnya hak mantan narapidana untuk mengambil peran politik dengan berbagai batasan yang diatur oleh undang-undang untuk mengawasi keberlanjutan tanggung jawab mantan narapidana dalam mengambil hak politik. Dengan pendekatan analisis normatif, penelitian ini menguraikan tentang hak-hak politik bagi mantan narapidana khususnya dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 03-03/PHU.DPD-XXII/2024. Hak politik yang diberikan oleh undang-undang kepada mantan narapidana merupakan masa jeda politik. Penelitian ini juga lebih jauh mengupas tentang masa jeda politik bagi mantan narapidana dari perspektif hak politik Islam. Menganalisis syarat-syarat yang dikemukakan oleh para fuqoha khususnya syarat untuk berlaku adil dan berakhlak mulia. Parameter etika moral merupakan modal seorang pemimpin dalam mengemban tanggung jawab sebagai pejabat publik.</span></span></em></p> Husnatul Surbakti, Edi Yuhermansyah, Azmil Umur Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12722 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS PERTIMBANGAN DAN PUTUSAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN NOMOR 159/pid/2023/PT MDN https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12238 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan dan putusan hakim dalam kasus penyalahgunaan jabatan yang melibatkan seorang polisi, Aipda Leonardo Sinaga, dari Polrestabes Medan, yang mengakibatkan kematian seorang tahanan, Hendra Syahputra. Metode yang digunakan adalah metode normatif, yang menitikberatkan pada analisis terhadap peraturan-peraturan dan norma-norma hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, berbagai aspek seperti interpretasi hukum, analisis fakta, penerapan prinsip-prinsip hukum, bukti, argumen hukum, dan norma-norma yang berlaku akan ditelaah secara mendalam.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim mempertimbangkan berbagai faktor dalam membuat putusan, termasuk kronologi kejadian, alat bukti seperti Visum-Et Repertum, rekaman CCTV, bola karet yang dilapisi kain, dan keterangan saksi. Visum-Et Repertum mengungkapkan adanya luka memar luas dan perdarahan internal yang disebabkan oleh trauma tumpul. Rekaman CCTV memperlihatkan tindakan kekerasan berulang yang dilakukan terhadap korban. Berdasarkan analisis ini, putusan hakim menyatakan bahwa tindakan terdakwa menyebabkan kematian korban.</p> <p>Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya integritas dan keadilan dalam putusan hakim. Dengan pertimbangan yang matang terhadap berbagai aspek hukum dan fakta yang ada, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik mengenai proses pembentukan putusan hakim dalam kasus penyalahgunaan jabatan, serta diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi-studi hukum di masa mendatang untuk meningkatkan keadilan dalam sistem peradilan Indonesia.</p> <p>keywords/kata kunci : pertimbangan hakim, putusan hakim, bukti hukum</p> Apriano Viktory Jomi, Tomy Michael Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12238 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 PERAN HUMAS POLDA KALIMANTAN TENGAH TERHADAP KASUS PEMERASAN MELALUI MEDIA SOSIAL DENGAN ANCAMAN PENYEBARAN VIDEO CALL SEX https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/8983 <p>Video Call Sex (VCS) dilakukan dengan berpenampilan seksi dengan maksud menggoda, menunjukan bentuk tubuh secara utuh. Tujuan dalam tulisan ini agar masyarakat dapat lebih mengerti tentang bahaya Video Call sex yang dapat terjadi pada siapa saja dan dijadikan sebagai bahan ancaman untuk melakukan pemerasan terhadap korban. Penelitian ini menganalisis peran Humas Polda Kalimantan Tengah terhadap kasus pemerasan melalui media sosial dengan ancaman penyebaran Video Call Sex dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya pemerasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan yaitu penelitian empiris dengan tipe sosiologi hukum dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif. Dalam penelitian ini, selain menelaah suatu Peraturan Perundang-Undangan juga melihat berdasarkan suatu realita yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan peran Humas Polda Kalimantan Tengah sangat tanggap dalam menerima aduan korban dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kasus yang terjadi serta tegas dalam memberikan nasehat dan pembinaan sebagai efek jera terhadap pelaku guna memberikan pemahaman lebih jauh tentang bahaya penyebaran Video Call Sex di media sosial.</p> Saudah Saudah, Mutmainah Indah Lestarini, Rico Candra Firdaus Copyright (c) 2024 Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/8983 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 IMPLEMENTASI HUKUM AGRARIA DALAM KEPERDATAAN PADA SENGKETA KONSOLIDASI TANAH https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12042 <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Implementasi konsolidasi pada </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">pertanahan yang terjadi di </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">&nbsp;tengah-tengah </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">masyarakat dilatar </span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><em><span style="vertical-align: inherit;">belakangi dari suatu kebijakan pertanahan yang disebut dengan kosolidasi tana </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">h. K </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">onsolodasi tanah merupakan suatu kebijakan dalam menata ulang penguasaan, kepemilikan, penggunaan, serta memanfaatkan tanah sesuai dengan rencana tata ruang usaha dengan menyediakan kepentingan umum guna meningkatkan kualitas lingkungan maupun pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan masyarakat. </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">Namun </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">kenyataannya tidak seperti yang diharapkan dimana dalam proses pelaksanaannya terdapat hambatan dan persengketaan yang sampai saat ini tidak kunjung selesai. Dalam kronologisnya permasalahan utama dari konsolidasi tanah di kelurahan Nan Balimo dan Kampung Jawa Kota Solok bermula dari penyerahan lahan oleh 8 (delapan) orang ninik mamak ampek jinih suku Nan Balimo kepada Pemerintah daerah Kota Solok seluas lebih kurang 240Ha. </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">&nbsp;Tujuan penelitian memuat sejumlah hak dan kewajiban bagi pemilik tanah maupun yang terlibat atas konsolidasi tanah. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif empiris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi konsolidasi tanah belum maksimal dalam fungsinya serta belum sesuai dalam pelaksanaannya yang menyebabkan banyak sekali permasalahan sampai saat ini.</span></em></span><em>&nbsp;</em></p> Muhammad Fauzaan Hibatullah, Syuryani Syuryani, Mahlil Adriaman Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12042 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 ANALISA KAIDAH FIQH DAR UL MAFAASID MUQADDAM ‘ALA JALBIL MASHALEH TERHADAP PENGGUNAAN JALAN UMUM UNTUK WALIMATUL ‘URS https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12958 <p>Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hukum penggunaan jalan umum di Indonesia untuk <em>walimatul ‘urs</em> Sesuai dengan Perkapolri Nomor 10 Tahun 2012 2. Untuk mengetahui aplikasi kaidah fiqh <em>dar ul mafaasid muqaddam ‘ala jalbil mashaleh </em>pada hukum penggunaan jalan umum untuk <em>walimatul ‘urs</em> Sesuai dengan Perkapolri Nomor 10 Tahun 2012. Peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif, yang dikenal juga sebagai penelitian hukum teoritis. Metode ini mencakup analisis bahan hukum yang ada, baik berupa undang-undang dan peraturan, fikih hukum, atau literatur lainnya yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi dan pemahaman tentang bagaimana prinsip-prinsip hukum diterapkan dalam konteks peraturan penggunaan jalan umum untuk <em>walimatul ‘urs</em>. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan jalan umum untuk pesta pernikahan di Indonesia diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu. Sementara itu, kaidah fikih "<em>dar’ul mafasid muqaddam ‘ala jalbil mashalih</em>" dalam konteks peraturan tersebut menegaskan bahwa kerugian yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaatnya. Oleh karena itu, penggunaan jalan umum untuk pesta pernikahan hanya diperbolehkan setelah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.</p> Ma’sum Yusuf Khaan, Achmad Arif, Hirmann Awang, Iman Nur Hidayat, Febrian Arif Wicaksana, Meitria Cahyani Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12958 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 PERKEMBANGAN LIAR FOTO PREWEDDING DI TENGAH MASYARKAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12659 <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja faktor yang menyebabkan budaya foto <em>prewedding</em> berkembang di tengah masyarakat. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah maraknya pasangan yang melakukan foto pre-wedding sebelum melakukan akad nikah. Mulai banyaknya masyarakat yang mengadopsi foto <em>prewedding</em> budaya barat yang tidak sesuai dengan syariat agama Islam, seperti berani memperlihatkan adegan berpelukan dan berpegangan serta tidak banyak juga yang menggunakan pakaian terbuka dan cenderung seksi. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif yaitu penulis mencoba memahami suatu permasalahan melalui berbagai sumber literatur atau kepustakaan. Temuan dari penelitian ini melihat bahwa salah satu penyebab berkembangnya foto <em>prewedding</em> adalah karena pengaruh arus globalisasi pada budaya foto <em>prewedding</em> dan menganggap hal itu sebagai tren atau mencontoh gaya hidup para artis, kemudian penyebab lainnya adalah karena foto <em>prewedding</em> juga digunakan sebagai media informasi pernikahan pasangan melalui surat undangan pernikahan dan sebagai dokumentasi atau kenang-kenangan pernikahan dimasa mendatang. Menurut pandangan ulama bahwa foto <em>prewedding</em> adalah haram hukumnya menurut Islam dan syariat Islam memandang bahwa kegiatan foto <em>prewedding</em> itu haram apabila berlebihan seperti berikhtilah,khalwat dan kasyaful aurat.</p> <p><strong>Kata Kunci: Faktor Penyebab, Foto Pre</strong><strong>-</strong><strong>wedding, Globalisasi, </strong><strong>Maslahah</strong><strong>.</strong></p> Risdalena Risdalena Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12659 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 PEMBAJAKAN TERHADAP FILM ANIMASI SINEMATOGRAFI DENGAN APLIKASI TELEGRAM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12551 <p>Hak Kekayaan Intelektual merupakan hasil kerja otak dan hasil kerja emosional manusia. Hasil kerja hati dalam bentuk abstrak yang dikenal dengan rasa perpaduan dari hasil kerja rasional dan emosional itu melahirkan sebuah karya yang disebut karya intelektual berupa ciptaan yang berbentuk karya, seni, desain, maupun penemuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Hasil kekeyaan intelektual tadi yang telah dilindungi oleh peraturan perundang-undangan masih kerap terjadinya pelangaran, pelangaran ini berupa pembajakan yang jelas akan suatu karya yang telah dilindungi oleh undang-undang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu pengumpulan materi atau bahan penelitian yang ditujukan pada dokumen tertulis, dengan hasil yang akan didapatkan untuk mencari perlindungan hukum bagi sebuah film dan upaya pemerintah dalam mengatasi pembajakan seperti membentuk satuan tugas pengaduan dengan bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan sistem peringatan. Melalui rumusan masalah bagimana perlindungan hukum film animasi sinematografi ditinjau dari postifistik hukum di Indonesia dan dan apa upaya pemerintah dalam menjamin perlindungan hukum bagi pencipta karya sinematografi di Indonesia ditengah maraknya pembajakan di aplikasi telagram.</p> Rani Dwi Putri, Kartika Dewi Irianto Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12551 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700 PEMBAGIAN HARTA BERSAMA DARI PERKAWINAN CAMPURAN BEDA NEGARA TANPA PERJANJIAN KAWIN https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/11332 <p>Perkawinan campuran antar negara semakin marak di Indonesia akibat kemajuan teknologi dan globalisasi. perkawinan ini melibatkan pasangan dengan kewarganegaraan yang berbeda dan mengakibatkan adanya akibat hukum terkait pembagian harta Bersama serta status anak dan juga waris anak. Penelitian ini merupakan penilitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undang dan konseptual, sumber data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data sekunder, serta pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ialah terkait harta Bersama dari perkawinan campuran tanpa adanya perjanjian kawin dijelaskan pada pasal 35 ayat (1) dan (2), untuk status anak dalam perkawinan campuran beda negara, pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaragengaraan, anak tersebut memiliki status kewaragengaraan ganda, sampai berumur 18 tahun atau telah menikah. Terkait status hak waris anak dalam perkaiwnan campuran berdasarkan pasal 852 KUHPerdata dijelaskan bahwa anak tersebut tetap mewaririsi jika perkaiwnan tersebut merupakan perkaiwnan yang sah. Sampai saat ini belum terdapat peraturan yang mentaur secara detail terkait perjanjian kawin serta pembagian harta Bersama pada perkawinan campuran.</p> Gita Laksmi, Yana Indawati Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/11332 Wed, 18 Dec 2024 00:00:00 +0700