https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/issue/feed Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law 2024-12-18T21:10:34+07:00 Zulhasmi zkanggas@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Journal Indonesian Comparative of Shariah Law (JICL)</strong> merupakan jurnal dengan dasar keilmuanya hukum dan hukum Islam. Diterbitkan sejak tahun 2018 oleh Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syariah Universitas Darussalam Gontor. JICL mengadopsi kebijakan penelaahan sejawat ganda (double-blind peer review) dan berfokus pada berbagai subdisiplin dari Ilmu Syariah (Hukum Islam) dan Ilmu Hukum, antara lain:</p> <ul> <li class="show">Fikih</li> <li class="show">Ushul Fikih</li> <li class="show">Dasar-dasar Ilmu Hukum</li> <li class="show">Hukum Keperdataan</li> <li class="show">Hukum Pidana</li> <li class="show">Hukum Keluarga</li> <li class="show">Hukum Acara</li> <li class="show">Hukum Ekonomi</li> <li class="show">Hukum Tata Negara</li> <li class="show">Hukum Administrasi Negara</li> <li class="show">Hukum Internasional</li> <li class="show">Hukum dan Masyarakat</li> </ul> <p>Selain bidang tersebut, JICL juga menerima naskah yang mencakup topik antara hukum atau hukum Islam dan bidang keilmuan lain seperti sosiologi hukum, antropologi hukum, hukum dan ekonomi, dan lainnya.</p> <p>JICL diterbitkan tiga (3) kali setahun di bulan <strong>April, Agustus</strong> dan <strong>Desember</strong>. Setiap terbitan memuat sepuluh sampai lima belas (10 -15) naskah artikel baik itu artikel konseptual ataupun artikel hasil penelitian. JICL diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, akan tetapi naskah berbahasa Inggris ataupun berbahasa Arab juga diterima. Adapun penerimaan artikel terbuka sepanjang tahun.</p> <p>Saat ini JICL sedang dalam proses reakreditasi dengan status akreditasi terakhir terindeks pada Sinta 5.</p> <p>Adapun biaya publikasi sebesar IDR 350.000/artikel yang ditanggung oleh author.</p> https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12542 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PRODUK KOSMETIK ILEGAL DI KOTA PADANG 2024-08-22T15:19:47+07:00 Desi Sommaliagustina desisommaliagustina@yahoo.co.id Harniwati Harniwati harniharniwati@gmail.com Edo Nugraha edonugraha8796@gmail.com <p>There are many cosmetics on the market today with various types of brands in line with women's desire to always look beautiful. This is then exploited by irresponsible business actors by producing or trading cosmetics that do not meet the requirements for distribution to the public. Not a few women are interested in buying products at low prices but with fast visible results. So many women choose shortcuts to buy a product even though the cosmetics they buy do not meet the requirements and are not registered with BPOM. It is not uncommon for these illegal cosmetics to be obtained at affordable prices because there is no distribution permit number from BPOM. There is no cosmetic raw material label, and there is no product expiration date. Because the price is cheap and can be purchased easily, cosmetics without a distribution permit are easily consumed by the public. Consumers' ignorance of the side effects of cosmetics containing dangerous ingredients is one of the reasons many women continue to use illegal cosmetics. Consumers usually do not research a product before buying, this is also one of the factors that causes cosmetic products containing dangerous ingredients to still be in demand by many women. They generally buy cosmetic products without prior consideration considering that the products they buy have direct side effects. The data analysis method used is sociological juridical.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12480 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA 2024-07-30T17:17:26+07:00 Raden Roro Fernanda Tasya fernanda.annora@gmail.com Sri Astutik sri.astutik@unitomo.ac.id Nur Handayati nur.handayati@unitomo.ac.id Deddi Wrdana Nasoetion dediwardana.nasution@unitomo.ac.id <p>This study discusses legal protection for consumers in online buying and selling transactions and efforts to resolve disputes that occur due to default by business actors. In the digital era, online transactions are becoming increasingly popular because they are considered more practical and efficient. However, online shopping also has risks, such as goods that are not in accordance, late delivery, or even fraud. In Indonesia, legal protection for consumers in online transactions is regulated in Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection and Law Number 1 of 2024 concerning Information and Electronic Transactions. Consumers who experience losses can file a lawsuit through the Consumer Dispute Resolution Agency (BPSK) or the court. This study uses a case study on the Shopee platform to analyze the effectiveness of BPSK in resolving consumer disputes. The results of the study show that BPSK is a more practical alternative than the courts in resolving consumer disputes. However, there are still many obstacles in its implementation, such as a lack of consumer understanding of the lawsuit filing procedure and the time-consuming and costly legal process. This study concludes that legal protection for consumers can be more effective if the government actively monitors online transactions and educates consumers about their rights. Efforts to resolve disputes through BPSK need to be improved to be more efficient and to meet consumer protection needs.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12722 HAK POLITIK MANTAN NARAPIDANA DALAM PERSPEKTIF HAK POLITIK ISLAM 2024-09-14T19:11:56+07:00 Husnatul Surbakti 210105010@student.comar-raniry.ac.id Edi Yuhermansyah edi.yuhermansyah@ar-raniry.ac.id Azmil Umur azmil.umur@ar-raniry.ac.id <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk turut serta membangun negara sesuai dengan tata pemerintahan yang baik. Luasnya kesempatan tersebut terangkum dalam syarat-syarat untuk terlibat langsung sebagai pemimpin atau wakil rakyat. Termasuk di dalamnya hak mantan narapidana untuk mengambil peran politik dengan berbagai batasan yang diatur oleh undang-undang untuk mengawasi keberlanjutan tanggung jawab mantan narapidana dalam mengambil hak politik. Dengan pendekatan analisis normatif, penelitian ini menguraikan tentang hak-hak politik bagi mantan narapidana khususnya dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 03-03/PHU.DPD-XXII/2024. Hak politik yang diberikan oleh undang-undang kepada mantan narapidana merupakan masa jeda politik. Penelitian ini juga lebih jauh mengupas tentang masa jeda politik bagi mantan narapidana dari perspektif hak politik Islam. Menganalisis syarat-syarat yang dikemukakan oleh para fuqoha khususnya syarat untuk berlaku adil dan berakhlak mulia. Parameter etika moral merupakan modal seorang pemimpin dalam mengemban tanggung jawab sebagai pejabat publik.</span></span></em></p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12238 ANALISIS PERTIMBANGAN DAN PUTUSAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN TINGGI MEDAN NOMOR 159/pid/2023/PT MDN 2024-06-05T17:01:31+07:00 Apriano Viktory Jomi aprianojomi4@gmail.com Tomy Michael tomy@untag-sby.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertimbangan dan putusan hakim dalam kasus penyalahgunaan jabatan yang melibatkan seorang polisi, Aipda Leonardo Sinaga, dari Polrestabes Medan, yang mengakibatkan kematian seorang tahanan, Hendra Syahputra. Metode yang digunakan adalah metode normatif, yang menitikberatkan pada analisis terhadap peraturan-peraturan dan norma-norma hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, berbagai aspek seperti interpretasi hukum, analisis fakta, penerapan prinsip-prinsip hukum, bukti, argumen hukum, dan norma-norma yang berlaku akan ditelaah secara mendalam.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim mempertimbangkan berbagai faktor dalam membuat putusan, termasuk kronologi kejadian, alat bukti seperti Visum-Et Repertum, rekaman CCTV, bola karet yang dilapisi kain, dan keterangan saksi. Visum-Et Repertum mengungkapkan adanya luka memar luas dan perdarahan internal yang disebabkan oleh trauma tumpul. Rekaman CCTV memperlihatkan tindakan kekerasan berulang yang dilakukan terhadap korban. Berdasarkan analisis ini, putusan hakim menyatakan bahwa tindakan terdakwa menyebabkan kematian korban.</p> <p>Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya integritas dan keadilan dalam putusan hakim. Dengan pertimbangan yang matang terhadap berbagai aspek hukum dan fakta yang ada, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik mengenai proses pembentukan putusan hakim dalam kasus penyalahgunaan jabatan, serta diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi-studi hukum di masa mendatang untuk meningkatkan keadilan dalam sistem peradilan Indonesia.</p> <p>keywords/kata kunci : pertimbangan hakim, putusan hakim, bukti hukum</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/8983 PERAN HUMAS POLDA KALIMANTAN TENGAH TERHADAP KASUS PEMERASAN MELALUI MEDIA SOSIAL DENGAN ANCAMAN PENYEBARAN VIDEO CALL SEX 2024-11-01T06:08:47+07:00 Saudah Saudah saudah2305@gmail.com Mutmainah Indah Lestarini mutmainah9596@yahoo.co.id Rico Candra Firdaus ricocandra050296@gmail.com <p>Video Call Sex (VCS) dilakukan dengan berpenampilan seksi dengan maksud menggoda, menunjukan bentuk tubuh secara utuh. Tujuan dalam tulisan ini agar masyarakat dapat lebih mengerti tentang bahaya Video Call sex yang dapat terjadi pada siapa saja dan dijadikan sebagai bahan ancaman untuk melakukan pemerasan terhadap korban. Penelitian ini menganalisis peran Humas Polda Kalimantan Tengah terhadap kasus pemerasan melalui media sosial dengan ancaman penyebaran Video Call Sex dengan tujuan untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya pemerasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan yaitu penelitian empiris dengan tipe sosiologi hukum dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif. Dalam penelitian ini, selain menelaah suatu Peraturan Perundang-Undangan juga melihat berdasarkan suatu realita yang ada di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan peran Humas Polda Kalimantan Tengah sangat tanggap dalam menerima aduan korban dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh kasus yang terjadi serta tegas dalam memberikan nasehat dan pembinaan sebagai efek jera terhadap pelaku guna memberikan pemahaman lebih jauh tentang bahaya penyebaran Video Call Sex di media sosial.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Journal of Indonesian Comparative of Syari'ah Law https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12042 IMPLEMENTASI HUKUM AGRARIA DALAM KEPERDATAAN PADA SENGKETA KONSOLIDASI TANAH 2024-05-12T12:32:43+07:00 Muhammad Fauzaan Hibatullah muhammadfauzan2806@gmail.com Syuryani Syuryani syuryani877@gmail.com Mahlil Adriaman mahliladriaman@gmail.com <p><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Implementasi konsolidasi pada </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">pertanahan yang terjadi di </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">&nbsp;tengah-tengah </span></span></em><em><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">masyarakat dilatar </span></span></em><span style="vertical-align: inherit;"><em><span style="vertical-align: inherit;">belakangi dari suatu kebijakan pertanahan yang disebut dengan kosolidasi tana </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">h. K </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">onsolodasi tanah merupakan suatu kebijakan dalam menata ulang penguasaan, kepemilikan, penggunaan, serta memanfaatkan tanah sesuai dengan rencana tata ruang usaha dengan menyediakan kepentingan umum guna meningkatkan kualitas lingkungan maupun pemeliharaan sumber daya alam dengan melibatkan masyarakat. </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">Namun </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">kenyataannya tidak seperti yang diharapkan dimana dalam proses pelaksanaannya terdapat hambatan dan persengketaan yang sampai saat ini tidak kunjung selesai. Dalam kronologisnya permasalahan utama dari konsolidasi tanah di kelurahan Nan Balimo dan Kampung Jawa Kota Solok bermula dari penyerahan lahan oleh 8 (delapan) orang ninik mamak ampek jinih suku Nan Balimo kepada Pemerintah daerah Kota Solok seluas lebih kurang 240Ha. </span></em><em><span style="vertical-align: inherit;">&nbsp;Tujuan penelitian memuat sejumlah hak dan kewajiban bagi pemilik tanah maupun yang terlibat atas konsolidasi tanah. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif empiris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi konsolidasi tanah belum maksimal dalam fungsinya serta belum sesuai dalam pelaksanaannya yang menyebabkan banyak sekali permasalahan sampai saat ini.</span></em></span><em>&nbsp;</em></p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12958 ANALISA KAIDAH FIQH DAR UL MAFAASID MUQADDAM ‘ALA JALBIL MASHALEH TERHADAP PENGGUNAAN JALAN UMUM UNTUK WALIMATUL ‘URS 2024-10-26T20:28:47+07:00 Ma’sum Yusuf Khaan masumyusufkhaan5@gmail.com Achmad Arif ahmadarif@unida.gontor.ac.id Hirmann Awang hirmann.awang@unissa.edu.bn Iman Nur Hidayat iman.nur@unida.gontor.ac.id Febrian Arif Wicaksana febrian.arif@unida.gontor.ac.id Meitria Cahyani meitria.cahyani@unida.gontor.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hukum penggunaan jalan umum di Indonesia untuk <em>walimatul ‘urs</em> Sesuai dengan Perkapolri Nomor 10 Tahun 2012 2. Untuk mengetahui aplikasi kaidah fiqh <em>dar ul mafaasid muqaddam ‘ala jalbil mashaleh </em>pada hukum penggunaan jalan umum untuk <em>walimatul ‘urs</em> Sesuai dengan Perkapolri Nomor 10 Tahun 2012. Peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif, yang dikenal juga sebagai penelitian hukum teoritis. Metode ini mencakup analisis bahan hukum yang ada, baik berupa undang-undang dan peraturan, fikih hukum, atau literatur lainnya yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini berfokus pada eksplorasi dan pemahaman tentang bagaimana prinsip-prinsip hukum diterapkan dalam konteks peraturan penggunaan jalan umum untuk <em>walimatul ‘urs</em>. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan jalan umum untuk pesta pernikahan di Indonesia diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu. Sementara itu, kaidah fikih "<em>dar’ul mafasid muqaddam ‘ala jalbil mashalih</em>" dalam konteks peraturan tersebut menegaskan bahwa kerugian yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaatnya. Oleh karena itu, penggunaan jalan umum untuk pesta pernikahan hanya diperbolehkan setelah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12659 PERKEMBANGAN LIAR FOTO PREWEDDING DI TENGAH MASYARKAT DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM 2024-08-31T16:38:47+07:00 Risdalena Risdalena Risdalena.akik@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat apa saja faktor yang menyebabkan budaya foto <em>prewedding</em> berkembang di tengah masyarakat. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah maraknya pasangan yang melakukan foto pre-wedding sebelum melakukan akad nikah. Mulai banyaknya masyarakat yang mengadopsi foto <em>prewedding</em> budaya barat yang tidak sesuai dengan syariat agama Islam, seperti berani memperlihatkan adegan berpelukan dan berpegangan serta tidak banyak juga yang menggunakan pakaian terbuka dan cenderung seksi. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif yaitu penulis mencoba memahami suatu permasalahan melalui berbagai sumber literatur atau kepustakaan. Temuan dari penelitian ini melihat bahwa salah satu penyebab berkembangnya foto <em>prewedding</em> adalah karena pengaruh arus globalisasi pada budaya foto <em>prewedding</em> dan menganggap hal itu sebagai tren atau mencontoh gaya hidup para artis, kemudian penyebab lainnya adalah karena foto <em>prewedding</em> juga digunakan sebagai media informasi pernikahan pasangan melalui surat undangan pernikahan dan sebagai dokumentasi atau kenang-kenangan pernikahan dimasa mendatang. Menurut pandangan ulama bahwa foto <em>prewedding</em> adalah haram hukumnya menurut Islam dan syariat Islam memandang bahwa kegiatan foto <em>prewedding</em> itu haram apabila berlebihan seperti berikhtilah,khalwat dan kasyaful aurat.</p> <p><strong>Kata Kunci: Faktor Penyebab, Foto Pre</strong><strong>-</strong><strong>wedding, Globalisasi, </strong><strong>Maslahah</strong><strong>.</strong></p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/12551 PEMBAJAKAN TERHADAP FILM ANIMASI SINEMATOGRAFI DENGAN APLIKASI TELEGRAM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA 2024-08-12T16:23:53+07:00 Rani Dwi Putri ranidwiputri0404@gmail.com Kartika Dewi Irianto kartikadewiirianto@gmail.umsb.ac.id <p>Hak Kekayaan Intelektual merupakan hasil kerja otak dan hasil kerja emosional manusia. Hasil kerja hati dalam bentuk abstrak yang dikenal dengan rasa perpaduan dari hasil kerja rasional dan emosional itu melahirkan sebuah karya yang disebut karya intelektual berupa ciptaan yang berbentuk karya, seni, desain, maupun penemuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Hasil kekeyaan intelektual tadi yang telah dilindungi oleh peraturan perundang-undangan masih kerap terjadinya pelangaran, pelangaran ini berupa pembajakan yang jelas akan suatu karya yang telah dilindungi oleh undang-undang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu pengumpulan materi atau bahan penelitian yang ditujukan pada dokumen tertulis, dengan hasil yang akan didapatkan untuk mencari perlindungan hukum bagi sebuah film dan upaya pemerintah dalam mengatasi pembajakan seperti membentuk satuan tugas pengaduan dengan bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan sistem peringatan. Melalui rumusan masalah bagimana perlindungan hukum film animasi sinematografi ditinjau dari postifistik hukum di Indonesia dan dan apa upaya pemerintah dalam menjamin perlindungan hukum bagi pencipta karya sinematografi di Indonesia ditengah maraknya pembajakan di aplikasi telagram.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/jicl/article/view/11332 PEMBAGIAN HARTA BERSAMA DARI PERKAWINAN CAMPURAN BEDA NEGARA TANPA PERJANJIAN KAWIN 2024-05-21T16:15:49+07:00 Gita Laksmi zalsabillatok@gmail.com Yana Indawati yana.ih@upnjatim.ac.id <p>Perkawinan campuran antar negara semakin marak di Indonesia akibat kemajuan teknologi dan globalisasi. perkawinan ini melibatkan pasangan dengan kewarganegaraan yang berbeda dan mengakibatkan adanya akibat hukum terkait pembagian harta Bersama serta status anak dan juga waris anak. Penelitian ini merupakan penilitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undang dan konseptual, sumber data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data sekunder, serta pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ialah terkait harta Bersama dari perkawinan campuran tanpa adanya perjanjian kawin dijelaskan pada pasal 35 ayat (1) dan (2), untuk status anak dalam perkawinan campuran beda negara, pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaragengaraan, anak tersebut memiliki status kewaragengaraan ganda, sampai berumur 18 tahun atau telah menikah. Terkait status hak waris anak dalam perkaiwnan campuran berdasarkan pasal 852 KUHPerdata dijelaskan bahwa anak tersebut tetap mewaririsi jika perkaiwnan tersebut merupakan perkaiwnan yang sah. Sampai saat ini belum terdapat peraturan yang mentaur secara detail terkait perjanjian kawin serta pembagian harta Bersama pada perkawinan campuran.</p> 2024-12-18T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024