Reposisi Laki-laki dalam Keluarga

Authors

  • Yoke Suryadarma

DOI:

https://doi.org/10.21111/ijtihad.v9i1.2541

Keywords:

Feminisme, Lesbians, Perempuan, Laki-laki

Abstract

Gerakan feminisme yang lahir dari tuntutan persamaan gender telah merebak ke pelbagai penjuru dunia bahkan tumbuh kembang dan mengarah menjadi mazhab feminis ekstrim yang keluar dari norma-norma kemanusiaan dan agama, dengan meninggalkan kodrat perempuanya sebagai makhluk yang membutuhkan pendamping dan pelindung dari lawan jenisnya yaitu laki-laki. Protes atas tidak kesemenaan kaum pria dipukul rata oleh kelompok ini di berbeagai level kehidupan, baik dalam lingkup interaksi individu atau majemuk seperti keluarga misalnya. Ironisnya penolakan terhadap hegemoni kaum laki-laki terhadap kaum hawa diwujudkan dalam bentuk perilaku menyimpang secara fitah ataupun agama yaitu dengan menyukai sesama perempuan atau yang lebih dikenal dengan dengan istilah lesbian. Komunitas ini berudaha membuktikan bahwa perempuan bisa hidup tanpa laki-laki dalam segala hal, termasuk dalam urusan pemenuhan kebutuhan biologis. Secara tidak langsung, pesan yang ingin di sampaikan bahwa institusi keluarga bisa saja dibangun tanpa harus ada seorang laki-laki, dan bisa diganti dengan dua orang perempuan yang saling mengasihi. Tentu saja gerakan menyimpang ini menimbulkan kritikan tajam terkait penolakan mereka terhadap lembaga keluarga yang diakui dimanapun sebagai pilar utama negara.

References

Al-Jauhari, Mahmud Muhammad. Membangun Keluarga Qur’ani Panduan Untuk wanita Muslimah, (Jakarta: Amzah, 2005).

Arif, Syamsudin. Menyikapi Feminisme dan Isu Gender, dalam Al-Insan “Jurnal Kajian Islam”, No. 3 Vol. 2, (Jakarta: GIP,2006).

Asri, Aborsi dan Keruntuhan Institusi Keluarga di Barat. dalam Al-Wafie, No. 64, Tahun VI, Edisi 1-31 Desember 2005. (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2005)

Gray, Jerry D. Deadly Mist: Upaya Amerika Merusak Kesehatan Manusia. (Depok: Sinergi Publishing, 2009).

Hafidhuddin,Didin. Keunggulan Keluarga Islami, dalam Al-Insan Jurnal Kajian Islam, No. 3, Vol. 2, (Jakarta: GIP, 2006)

Imarah, Muhammad. Meluruskan Salah Paham Barat Atas Ialam: Kritik di balik Hegemoni Wacana Barat Atas Islam. (Yogyakarta: Sajadah Press, 2007).

Kadarusman. Agama, Relasi Gender & Feminisme. (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2005)

Kadir, Hatib Abdul. Tangan Kuasa Dalam Kelamin: Telaah Homoseks, Pekerja Seks dan Seks Bebas di Indonesia. (Yogyakarta: INSITS Press, 2007)

Khairuddin. Sosiologi Keluarga (Yogyakarta: Liberti, 1997). Cet I

Megawangi, Ratna. Membiarkan Berbeda?: Sudut Pandang Baru Tentang Relasi Gender. (Bandung: Mizan Pustaka, ttt)

Muslikhati, Siti. Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan Dalam Timbangan Islam. (Jakarta: Gema Insani, 2004)

Mustofa, Agus. Poligami Yuk!?. (Surabaya: PADMA Press)

Osborn, Fredrick. Kependudukan: Dilema dan Solusi. (Bandung: Nuansa, 2007)

Ridha, Muhammad Rasyid. Panggilan Islam Terhadap Wanita. (Bandung: Pustaka, 1994)

Spencer,Collin. Sejarah Homoseksual Dari Jaman Kuno Hinhgga Sekarang. (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004).

Sari, Wulandari Eka. Menyongsong Konferensi Kependudukan, Apa Agenda Kita?. Dalam Al-Wafie, No 64, Tahun VI, Edisi 1-31 Desember 2005.

Downloads

Published

2015-04-10

Issue

Section

Articles