Strategi Manajemen Media Alternatif Menyelamatkan Eksistensi dan Ideologi di Tengah Pandemi Covid-19

Authors

  • Ulfa Mawaddah Afriliani Diponegoro University
  • Nurul Hasfi Diponegoro University

DOI:

https://doi.org/10.21111/ejoc.v6i2.6866

Keywords:

Eksistensi, Ideologi, Media Alternatif, Manajemen Media, Ruang Publik.

Abstract

Pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada media arus utama, namun juga media alternatif. Sebagai media yang tidak berbasis profit, dan tidak memiliki finansial yang kuat layaknya arus utama, tentu masa pandemi Covid-19 membuat eksistensi media alternatif semakin terancam. Untuk itu, media semacam ini memerlukan suatu strategi manajemen media sebagai upaya menyelamatkan eksistensi dan idealisme mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen media alternatif Serat.id dalam bertahan selama masa pandemi Covid-19. Sebagai upaya mengidentifikasi strategi yang digunakan Serat.id, penelitian ini mengacu pada model manajemen media milik Rahmitasari dan Comedia. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisan, wawancara mendalam dengan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Social Media Officer, selanjutnya melakukan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi manajerial yang dilakukan Serat tidak sepenuhnya terimplementasi. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor yang menjadi penghambat seperti keterbatasan sumber daya manusia, baik dari segi skill maupun waktu. Di sisi lain, strategi yang sudah mereka implementasikan hingga mampu mempertahankan posisi mereka adalah fellowship untuk mensupport dana operasional para jurnalis. Kekuatan fellowship yang dipilih Serat.id dalam menjaga stabilitas medianya di tengah pandemi Covid-19, menjadi temuan berbeda dan unik dari strategi manajemen media yang digunakan di penelitian sejenis lainnya dalam konteks mempertahankan eksistensi. Cara tersebut terbukti mampu membantu menyokong ruang publik Serat.id tanpa harus mempertaruhkan batasan komitmen ataupun ideologi sebagai media alternatif.Abstrak Pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada media arus utama, namun juga media alternatif. Sebagai media yang tidak berbasis profit, dan tidak memiliki finansial yang kuat layaknya arus utama, tentu masa pandemi Covid-19 membuat eksistensi media alternatif semakin terancam. Untuk itu, media semacam ini memerlukan suatu strategi manajemen media sebagai upaya menyelamatkan eksistensi dan idealisme mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi manajemen media alternatif Serat.id dalam bertahan selama masa pandemi Covid-19. Sebagai upaya mengidentifikasi strategi yang digunakan Serat.id, penelitian ini mengacu pada model manajemen media milik Rahmitasari dan Comedia. Metode penelitian yang digunakan yakni kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisan, wawancara mendalam dengan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Social Media Officer, selanjutnya melakukan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi manajerial yang dilakukan Serat tidak sepenuhnya terimplementasi. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor yang menjadi penghambat seperti keterbatasan sumber daya manusia, baik dari segi skill maupun waktu. Di sisi lain, strategi yang sudah mereka implementasikan hingga mampu mempertahankan posisi mereka adalah fellowship untuk mensupport dana operasional para jurnalis. Kekuatan fellowship yang dipilih Serat.id dalam menjaga stabilitas medianya di tengah pandemi Covid-19, menjadi temuan berbeda dan unik dari strategi manajemen media yang digunakan di penelitian sejenis lainnya dalam konteks mempertahankan eksistensi. Cara tersebut terbukti mampu membantu menyokong ruang publik Serat.id tanpa harus mempertaruhkan batasan komitmen ataupun ideologi sebagai media alternatif.

References

Afandi, M., & Abdullah, A. (2018). Pengunaan Kartun Editorial oleh Poliklitik.com sebagai Bentuk Praktik Jurnalisme Alternatif. Jurnal Kajian Jurnalisme, 2(2), 170–189. https://doi.org/10.24198/kj.v2i2.21338AJI. (2016). Media Diminta Berikan Perhatian Lebih Besar pada Minoritas. Retrieved from ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN website: https://aji.or.id/read/berita/495/media-diminta-berikan-perhatian-lebih-besar-pada-minoritasAlbarran, A. B. (2006). HANDBOOK OF MEDIA MANAGEMENT AND ECONOMICS. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.Allifiansyah, S. (2015). Media Alternatif di Indonesia (Napak Tilas dan Pencarian Arah di Masa Depan). Jurnal Scholar, 1–13.Ariani, P. P. I. (2017). Melawan Kuasa Media dengan Media. 158.Atton, C. (2002). Alternative Media. London: SAGE Publications Ltd.Eckstein, M. (2021). Social Media Engagement: Why it Matters and How to Do it Well. Buffer. Retrieved from https://buffer.com/library/social-media-engagement/Harcup, T. (2016). Alternative Journalism as Monitorial Citizenship?: A case study of a local news blog. Digital Journalism, 4(5), 639–657. https://doi.org/10.1080/21670811.2015.1063077Haryati. (2013). Eksistensi Media Lokal Di Era Konvergensi. Neliti.Com. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/220615/pemanfaatan-internet-dalam-mengangkat-budaya-lokalHeriyanto, H. (2018). Thematic Analysis sebagai Metode Menganalisa Data untuk Penelitian Kualitatif. Anuva, 2(3), 317. https://doi.org/10.14710/anuva.2.3.317-324Jessica, C. (2021). Sudah Siap Jadi Social Media Manager? Pahami Dulu Karier dan Tugasnya. Glints. Retrieved from https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-social-media-manager/#.YXV1qhpBzIUKenix, L. J. (2011). Alternative and Mainstream Media: The Converging Spectrum. In Bloomsbury Academic. United Kingdom. Kontan. (2020, April 16). Google News Initiative Sediakan Bantuan Dana Darurat untuk Media Lokal. Pressrelease Kontan. Retrieved from https://pressrelease.kontan.co.id/release/google-news-initiative-sediakan-bantuan-dana-darurat-untuk-media-lokalKüng, L. (2017). Strategic Management in the Media: Theory and Practice (2nd editio). London: SAGE Publications Ltd.Kusnandar, V. B. (2019). Berapa Jumlah Penduduk Kota Semarang? Retrieved February 20, 2021, from Kata Data website: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/18/berapa-jumlah-penduduk-kota-semarangLim, M. (2011). @crossroads: DEMOCRATIZATION & CORPORATIZATION OF MEDIA IN INDONESIA. Participatory Media Lab & Fordfoundation.Mappong, S. (2019). 70 Persen Berita Media Mainstream Berasal dari Media Sosial. Retrieved March 9, 2021, from Antara News website: https://www.antaranews.com/berita/1103856/70-persen-berita-media-mainstream-berasal-dari-media-sosialMaryani, E., & Adiprasetio, J. (2018). Literasi.co sebagai Media Alternatif dan Kooperasi Akar Rumput. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(2), 261. https://doi.org/10.24198/jkk.v6i2.18722McLachlan, S. (2020). How to Increase Social Media Engagement: A Guide for Marketers. Hootsuite. Retrieved from https://blog.hootsuite.com/social-media-engagement/Nugroho, Y., Putri, D. A., & Laksmi, S. (2012). Memetakan Lanskap Industri Media Kontemporer di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). CIPG Dan HIVOS, 1–184.Rahmitasari, D. H. (2017). Manajemen Media di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.Resita, D., & Junaidi, A. (2019). Analisis Strategi Pemberitaan Media Alternatif untuk Isu-Isu Berkaitan Dengan Kekerasan Pada Perempuan (Studi Kasus Magdalene Sebagai Media Online). Koneksi, 2(2), 269. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3895Serat.id. (2020). Perusahaan Media Ini PHK Karyawan Dengan Dalih

Downloads

Published

2021-12-30