Fountain of Informatics Journal

Pengaruh Histogram of Oriented Gradients Dan Principal Component Analysis Terhadap Kinerja Support Vector Machine Untuk Deteksi Citra Jalan Berlubang

2025-10-11T16:23:09+08:00

Abstrak

Kerusakan jalan seperti lubang dan permukaan yang tidak rata menjadi salah satu hambatan utama dalam mewujudkan konsep smart city yang menekankan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan. Deteksi lubang jalan yang masih dilakukan secara manual bergantung pada pengamatan manusia, sehingga prosesnya subjektif, memakan waktu, dan kurang efisien. Penelitian ini mengusulkan pendekatan berbasis computer vision dengan mengombinasikan tiga metode, yaitu Histogram of Oriented Gradients (HOG) sebagai teknik ekstraksi fitur, Principal Component Analysis (PCA) untuk reduksi dimensi, dan Support Vector Machine (SVM) sebagai algoritma klasifikasi. Dataset penelitian terdiri atas 681 citra yang diperoleh dari sumber publik Kaggle, kemudian diperluas melalui proses augmentasi menjadi 5.448 citra. HOG digunakan untuk menangkap pola gradien lokal dari setiap gambar, sementara PCA membantu menyederhanakan fitur agar perhitungan lebih cepat dan efisien. Selanjutnya, model SVM digunakan untuk mengklasifikasikan citra jalan normal dan berlubang, dengan evaluasi menggunakan metrik accuracy, precision, recall, dan F1-score. Hasil eksperimen menunjukkan peningkatan akurasi dari 85,32% menjadi 91,93%, serta peningkatan sekitar 7% pada precision, recall, dan F1-score. Hasil ini membuktikan bahwa kombinasi HOG–PCA–SVM efektif meningkatkan akurasi deteksi jalan berlubang secara otomatis, efisien, dan mendukung penerapan smart city yang berkelanjutan.

Kata kunci: Deteksi Lubang Jalan, Histogram of Oriented Gradients, Principal Component Analysis

Abstract

[The Effect of Histogram of Oriented Gradients and Principal Component Analysis on the Performance of Support Vector Machine for Pothole Image Detection] Road damages such as potholes and uneven surfaces pose major obstacles to realizing the smart city concept, which emphasizes efficiency, safety, and sustainability. Pothole detection, which is still largely conducted manually, relies on human observation, making the process subjective, time-consuming, and inefficient. This study proposes a computer vision–based approach that combines three methods: Histogram of Oriented Gradients (HOG) for feature extraction, Principal Component Analysis (PCA) for dimensionality reduction, and Support Vector Machine (SVM) as the classification algorithm. The dataset consists of 681 images obtained from the public Kaggle repository, which were augmented to 5,448 images. HOG was used to capture local gradient patterns from each image, while PCA simplified the features to make computations faster and more efficient. The SVM model was then employed to classify normal and pothole road images, with evaluation metrics including accuracy, precision, recall, and F1-score. Experimental results showed an accuracy improvement from 85.32% to 91.93%, along with approximately a 7% increase in precision, recall, and F1-score. These findings demonstrate that the combination of HOG–PCA–SVM effectively enhances automatic pothole detection accuracy and efficiency, supporting the implementation of a sustainable smart city.

Keywords: Pothole Detection, Histogram of Oriented Gradients, Principal Component Analysis,

Rekayasa Ulang Sistem Pajak BPHTB Berbasis Agile dan Devops Untuk E-Government

2025-10-02T12:09:21+08:00

Abstrak

Layanan pungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai salah satu sumber pemasukan daerah yang ada di BAKUEDA Pangkalpinang. Layanan ini masih berjalan manual yang mengharuskan wajib pajak melengkapi berbagai berkas, lalu menunggu petugas lapangan survei objek pajak, menunggu verifikasi berkas dan hasil survei oleh Kabid/Kasi yang terkait, serta menunggu pelunasan dan pencetakan SSPD-BPHTB untuk wajib pajak, sampai menyiapkan laporan tahunan. Sistem yang selama ini ada direkayasa ulang dengan pendekatan Agile dan DEvOps. Pendekatan ini adalah gabungan metode Agile yang mampu membangun sistem dengan identifikasi kebutuhan, sprint agile, dan pengembangan sistem iteratif. Sedangkan DevOps mendukung proses implementasi, pengujian dan evaluasi yang berkesinambungan. Hasil rekayasa sistem ini meningkatkan kualitas layanan pembayaran BPHTB, seperti kemudahan akses bagi wajib pajak, dan layanan yang lebih efisien bagi beberapa bagian yang terkait, seperti bagian pelayanan, petugas survei, dan Kabid/Kasi terkait. Layanan sistem berbasis web juga memperluas kesempatan bagi wajib pajak yang mengajukan BPHTP, sekaligus mampu memantau perkembangan ajuan BPHTB sekaligus mengetahui estimasi waktu selesainya proses ajuan BPHTB secara online.

Kata kunci: BPHTB, Agile, DevOps

Abstract

[Agile and Development-Based Reengineering of the BPHTV Tax System for E-Government] The Land and Building Acquisition Tax (BPHTB) collection service is one of the regional revenue sources in the Pangkalpinang Regional Revenue Agency (BAKUEDA). This service is still run manually, requiring taxpayers to complete various documents, then wait for field officers to survey the taxable object, wait for file verification and survey results by the relevant Head of Division/Section, and wait for payment and printing of the SSPD-BPHTB for taxpayers, until preparing the annual report. The existing system was reengineered using an Agile and DevOps approach. This approach is a combination of Agile methods that are able to build a system through needs identification, agile sprints, and iterative system development. Meanwhile, DevOps supports the continuous implementation, testing, and evaluation process. The results of this system engineering improve the quality of BPHTB payment services, such as ease of access for taxpayers, and more efficient services for several related departments, such as the service department, survey officers, and the relevant Head of Division/Section. The web-based system service also expands opportunities for taxpayers who apply for BPHTP, while also allowing them to monitor the progress of BPHTB applications and find out the estimated completion time for the BPHTB application process online.

Keywords: BPHTB, Agile, DevOps

Aplikasi Mobile Pengukuran Sudut Kontak Untuk Material Hidropobik Menggunakan Framework React Native

2025-08-15T04:05:57+08:00

Abstrak

Sudut kontak merupakan parameter penting untuk mengetahui tingkat hidrofobisitas suatu material. Selain itu sudut kontak dapat digunakan untuk mengetahui informasi mengenai energi permukaan, kekasaran, dan heterogenitas suatu material. Hidrofobisitas merupakan karakteristik material yang memiliki dampak signifikan terhadap implementasi material maju untuk mendukung inovasi teknologi terkini. Pengukuran sudut kontak yang presisi menjadi hal yang penting untuk mendapatkan nilai yang akurat. Namun Pengukuran sudut kontak secara manual masih banyak dijumpai dalam lingkup penelitian skala individu dan umum akibat alat dan akses yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi mobile yang dapat mengukur sudut kontak dengan lebih mudah dengan menggunakan bantuan software dengan bahasa pemrograman JavaScript dengan framework react native v.0.73.4 dan expo v.50.0.14 dengan menggunakan metode Agile. Metode yang digunakan dalam aplikasi pengukuran sudut kontak ini adalah pengukuran sudut kontak statis dengan sistem tetesan air menggunakan pendekatan fitting bentuk lingkaran. Hasil pengujian black box testing menunjukkan nilai yang signifikan 87.5% dengan sedikit masalah pada penyimpanan PDF mode pengambilan gambar melalui galeri. Selain itu aplikasi yang dihasilkan menampilkan fitur video dan indikator waktu yang belum ada di aplikasi yang telah ada. Sedangkan untuk hasil uji UAT sebesar 89% dimana hasil ini cukup dapat dijadikan acuan keberhasilan pembuatan aplikasi MyAngleMeter. Penelitian ini selanjutnya diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk memudahkan pengguna secara operasional, serta memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pengukuran manual.

Kata kunci: sudut kontak, aplikasi, hidropobik, material.

Abstract

[A Contact Angle Measurement Application For Hydrophobic Materials Using The React Native Framework] Contact angle is an important parameter for determining the hydrophobicity level of a material. In addition, the contact angle can provide information regarding surface energy, roughness, and heterogeneity of a material. Hydrophobicity is a material characteristic that significantly impacts the implementation of advanced materials to support current technological innovations. Precise contact angle measurement is essential to obtain accurate values. However, manual contact angle measurement is still commonly found in individual and general research settings due to limited equipment and access. This study aims to develop a mobile application that can measure contact angles more easily by utilizing software built with the JavaScript programming language using the React Native framework (v.0.73.4) and Expo (v.50.0.14), adopting the Agile methodology. The method used in this contact angle measurement application is static contact angle measurement using a water droplet system with a circular fitting approach. The results of black box testing showed a significant accuracy of 87.5%, with minor issues in PDF storage when using the image capture feature via the gallery. Furthermore, the developed application includes a video feature and a time indicator, which are not available in existing applications. The User Acceptance Testing (UAT) results reached 89%, indicating a relatively successful outcome for the development of the MyAngleMeter application. This research is expected to serve as one of the solutions to facilitate users operationally, while offering better accuracy compared to manual measurements.

Keywords: contact angle, application, hydrophobic, materials.

Prediksi Visibility Pada Penerbangan Menggunakan Metode Gate Recurrent Unit Berbasis Seleksi Fitur Cross Correlation Function

2025-08-15T04:05:49+08:00

Abstrak

Visibility yang rendah menyebabkan terganggunya penerbangan terutama pada keterlambatan atau pembatalan jadwal penerbangan. Keadaan tersebut sulit diprediksi karena kondisinya yang relatif berubah-ubah tiap jamnya. Salah satu cara untuk mengetahui rendahnya visibility adalah dengan melihat jarak pandang aman di udara > 5-kilometer sesuai aturan Dinas Perhubungan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah membangun model prediksi visibility untuk mengantisipasi rendahnya visibility dengan menggunakan metode deep learning yaitu Gate Recurrent Unit (GRU). Variabel independen atau fitur yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu titik embun, suhu bola kering, kelembapan, arah dan kecepatan angin, serta curah hujan mulai awal hingga akhir tahun 2023. Hasil Cross Correlation Function (CCF) menunjukkan korelasi fitur yang memiliki nilai tinggi digunakan untuk masuk model pelatihan adalah kecepatan angin, suhu bola kering, dan kelembapan. Beberapa uji coba parameter dilakukan terbukti bahwa model memiliki performa yang baik dalam memprediksi visibility. Hasil model yang memiliki tingkat kesalahan prediksi menggunakan MAPE sebesar 12.75%.

Kata kunci: Prediksi, Visibility, Cross Correlation Function, Gate Recurrent Unit

Abstract

[Visibility Prediction in Flight Using Gate Recurrent Unit Method Based on Cross Correlation Function Feature Selection] Low visibility disrupts flights, especially delays or cancellations of flight schedules. This situation is difficult to predict because the conditions change relatively every hour. One way to find out the low visibility is to see the safe visibility in the air > 5-kilometer according to the rules of the Department of Transportation. Therefore, the purpose of this research is to build a visibility prediction model to anticipate low visibility using the deep learning Gate Recurrent Unit (GRU) method. The independent variables or features used in this study are dew point temperature, dry bulb temperature, humidity, wind direction and speed, and rainfall from the beginning to the end of 2023. The Cross Correlation Function (CCF) results show that the feature correlations that have high values used to enter the training model are wind speed, dry bulb temperature, and humidity. Several parameter tests were conducted to prove that the model has good performance in predicting visibility. Model results that have a prediction error rate using MAPE of 12.75%.

Keywords: Prediction, Visibility, Cross-Correlation Function, Gate Recurrent Unit

Penerapan Algoritma XGBoost untuk Prediksi Diabetes: Analisis Confusion Matrix dan ROC Curve

2025-03-25T11:55:27+08:00

Abstrak

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme kronis yang menjadi perhatian kesehatan global yang terus meningkat, ditandai dengan tingkat prevalensi yang terus meningkat. Prediksi dini dan diagnosis yang akurat sangat penting untuk manajemen penyakit yang efektif dan pencegahan komplikasi. Studi ini menyajikan kerangka metodologis untuk mengoptimalkan algoritma XGBoost guna meningkatkan akurasi prediksi diabetes sekaligus meminimalkan kesalahan klasifikasi, dengan penekanan khusus pada pengurangan negatif palsu karena implikasi klinisnya yang signifikan. Metodologi pembelajaran mesin kami menggabungkan praproses data yang komprehensif, pengoptimalan hiperparameter sistematis melalui pencarian grid, dan evaluasi model yang ketat menggunakan analisis matriks kebingungan dan metrik ROC-AUC. Basis Data Diabetes Pima Indians dipartisi menggunakan pemisahan uji-latihan 70:30 untuk memastikan generalisasi model yang kuat. Model XGBoost yang dioptimalkan menunjukkan metrik kinerja yang luar biasa: akurasi (96,33%), presisi (93,4%), perolehan kembali (97,16%), skor F1 (95,7%), dan skor ROC-AUC (0,99). Analisis terperinci dari matriks kebingungan mengungkapkan 205 positif benar dan 373 negatif benar, dengan hanya 16 positif salah dan 6 negatif salah, yang menunjukkan kemampuan diagnostik unggul.Temuan ini menunjukkan bahwa algoritme XGBoost kami yang dioptimalkan merupakan alat pendukung keputusan yang berharga bagi praktisi perawatan kesehatan dalam deteksi dini diabetes. Meskipun model tersebut menunjukkan kinerja keseluruhan yang luar biasa, pengurangan lebih lanjut dari hasil negatif palsu tetap menjadi target penting untuk meningkatkan keselamatan klinis. Studi ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ilmu data medis dengan membangun kerangka kerja yang kuat dan dioptimalkan untuk prediksi diabetes menggunakan teknik pembelajaran mesin tingkat lanjut, dengan aplikasi potensial dalam sistem pendukung keputusan klinis dan strategi perawatan kesehatan preventif.

Kata kunci: Diabetes mellitus,Â XGBoost,Â confusion matrix,Â ROC-AUC,Â optimasi hyperparameter.

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder that is a growing global health concern, characterized by an increasing prevalence rate. Early prediction and accurate diagnosis are essential for effective disease management and prevention of complications. The study presents a methodological framework for optimizing the XGBoost algorithm to improve the accuracy of diabetes predictions while minimizing misclassification, with a special emphasis on the reduction of false negatives due to its significant clinical implications. Our machine learning methodology combines comprehensive data preprocessing, systematic hyperparameter optimization through grid search, and rigorous model evaluation using confusion matrix analysis and ROC-AUC metrics. The Pima Indians Diabetes Database is partitioned using an 70:30 test-exercise split to ensure robust model generalization. The optimized XGBoost model shows outstanding performance metrics: accuracy (96.33%), precision (93.4%), regain (97.16%), F1 score (95.7%), and ROC-AUC score (0.99). A detailed analysis of the confusion matrix revealed 205 true positives and 373 true negatives, with only 16 false positives and 6 false negatives, indicating superior diagnostic capabilities. These findings suggest that our optimized XGBoost algorithm is a valuable decision support tool for healthcare practitioners in the early detection of diabetes. Although the model shows excellent overall performance, further reduction of false-negative results remains an important target for improving clinical safety. The study makes a significant contribution to medical data science by building a robust and optimized framework for diabetes prediction using advanced machine learning techniques, with potential applications in clinical decision support systems and preventive health care strategies.

Keywords: Diabetes mellitus, XGBoost, confusion matrix, ROC-AUC, hyperparameter optimization.

Desain Web Inovasi Digital Pengaduan Pelanggaran Siaran Di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Dengan Metode Prototyping

2025-03-22T17:41:59+08:00

Abstrak

Dalam dunia penyiaran, pelanggaran siaran tidak asing lagi didengar telinga yang menampilkan hal-hal yang dilarang ditayang kepada publik. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) sebagai lembaga negara yangÂ mengawasi pelanggaran siaran, dimana terdapat laporan aduan siaran namun belum terteraÂ melalui sistem berbentukÂ website. Melakukan pelaporan dengan melalui aplikasi whatsapp dan mendatangi langsung menjadi halangan bagi masyarakat membuat pengaduan. Demikian dianjurkan suatu inovasi berbentuk digital bagi instansi untuk layanan masyarakat membuat pengaduan dengan tidak perlu mendatangi instansi. Desain pengaduan website ini akan didampingi dan mengikuti tahapan metode prototyping dimana agar terbentuk suatu rancangan pengaduan pelanggaran siaran yang mumpuni bagi suatu instansi. Selain itu, rancangan yang akan dibuat ini tentunya dapat memberikan harapan bagi instansi untuk memiliki pengaduan yang berbasis web. Ini akan menguntungkan instansi karena bentuk pengaduan yang tersistem memungkinkan instansi maju dalam teknologi sehingga orang tidak perlu mengunjungi instansi secara langsung. Dalam penelitian mendatang, diharapkan suatu instansi dapat memiliki website pengaduan yang tertataÂ dan teratur dalam sistem.

Kata kunci: KPID, desain web, pengaduan pelanggaran siaran, metode prototyping

Abstract

[Web Design Of Digital Innovation Complaints On Broadcasting Violations At The Regional Indonesian Broadcasting Commission Using The Prototyping Method] In the world of broadcasting, broadcast violations are no stranger to the ears that display things that are prohibited from being broadcast to the public. The Regional Indonesian Broadcasting Commission (KPID) as a state institution that oversees broadcast violations, where there are reports of broadcast complaints but have not been listed through a website system. Reporting via the WhatsApp application and visiting in person is an obstacle for the public to make complaints. Thus, a digital innovation is recommended for agencies for public services to make complaints without having to visit the agency. The design of this website complaint will be accompanied and follow the stages of the prototyping method so that a draft of a qualified broadcast violation complaint is formed for an agency. In addition, the design that will be made can certainly provide hope for agencies to have web-based complaints. This will benefit agencies because the systematic form of complaints allows agencies to advance in technology so that people do not need to visit the agency directly. In future research, it is hoped that an agency can have a complaint website that is organized and organized in the system.

Keywords: KPID, web design, broadcast violation complaints, prototyping methods

Pemanfaatan Metode ITIL V3 Domain Service Design Dalam Menganalisis Manajemen Layanan E-Learning Universitas Semarang

2025-03-22T17:35:27+08:00

Abstrak

Metode untuk menganalisis manajemen layanan dari E-Learning salah satunya dengan menerapkan framework information technology infrastructure library (ITIL). ITIL V3 bertujuan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap layanan TI. Penelitian mengenai ITIL V3 mencakup pembahasan dari lingkup keseluruhan domain. Dalam penelitian ini dibahas domain service desain untuk meningkatkan manajemen layanan SI/TI dengan objek penelitian yaitu E-Learning Universitas Semarang, hal itu diharapkan dapat mengelola manajemen layanan yang lebih efektif, efisien, dan sesuai yang dibutuhkan penggunanya. Penelitian ini dimulai dari identifikasi masalah, studi literatur, penyusunan kuesioner, pengumpulan data dan informasi. Melakukan analisis data pada Service Design sistem informasi/tekniologi informasi dengan mengadopsi kerangka kerja ITIL V3 service design, serta melakukan verifikasi terhadap data layanan. Hasil penelitian ini terdapat proses aktivitas dari domain service design meliputi Service Catalog Management, Service Level Management, Capacity Management, Availability Management, IT Service Continuity Management, dan Information Security Management, dan Supplier Management. Verifikasi hasil desain layanan dilakukan melalui kombinasi checklist service design ITIL V3 dan wawancara. Checklist digunakan guna mengonfirmasi bahwa seluruh proses sudah dijalankan sesuai kerangka dari Service Design dalam ITIL V3. Selanjutnya, dilakukan proses wawancara dengan tim pengelola E-Learning untuk memastikan hasil desain apakah telah memenuhi kebutuhan pengelola e-lerning Universitas Semarang berdasarkan analisis sebelumnya atau belum.

Kata kunci: ITIL, service design, E-Learning

Abstract

[Utilization of ITIL V3 Domain Service Design Method in Analyzing E-Learning Management at Semarang University] One method for analyzing service management from E-Learning is by implementing the information technology infrastructure library (ITIL) framework. ITIL V3 aims to improve user satisfaction with IT services. Research on ITIL V3 includes a discussion of the scope of the entire domain. This study discusses the service design domain to improve IS/IT service management with the object of research, namely E-Learning Universitas Semarang, it is expected to be able to manage service management more effectively, efficiently, and according to the needs of its users. This research starts from problem identification, literature study, questionnaire preparation, data and information collection. Conducting data analysis on the Service Design of information systems/information technology by adopting the ITIL V3 service design framework, and verifying service data. The results of this study include the activity process of the service design domain including Service Catalog Management, Service Level Management, Capacity Management, Availability Management, IT Service Continuity Management, and Information Security Management, and Supplier Management. Verification of service design results is carried out through a combination of the ITIL V3 service design checklist and interviews. The checklist is used to confirm that the entire process has been carried out according to the Service Design framework in ITIL V3. Next, an interview process was carried out with the E-Learning management team to ensure whether the design results had met the needs of the e-learning management of Semarang University based on the previous analysis or not.

Keywords: ITIL, service design, E-Learning

Analisis User Interface Website Badan Pengawas Pemilihan Umum Sidoarjo Menggunakan Metode User Centered Design

2025-03-22T17:39:18+08:00

Abstrak

Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Sidoarjo merupakan lembaga yang bergerak di bidang panitia pengawasan pemilihan umum yang berfungsi sebagai panitia pemilihan umum di daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam penelitian ini bertujuan apakah metode User Centered Design dapat memberikan sebuah pengaruh baik dalam merancang dan menganalisis user interface dan user experience pada website BAWASLU Sidoarjo.Penulis menggunakan metode pendekatan User Centered Design (UCD) serta Skala Likert.Untuk pengujian pada kuesioner menggunakan metode Pengujian Single Ease Question (SEQ) dan Metode rata-rata (Mean).Hasil skor akhir dari metode Single Ease Question (SEQ) yaitu bernilai 4.42 dengan grade A yang berarti Sangat Puas sedangkan untuk Metode mencari rata-rata (Mean) adalah 3.82 yang berarti Baik sehingga memenuhi kebutuhan pengguna.

Kata kunci: User Centered Design, Skala Likert, Single Ease Question

Abstract

[User Interface Analysis of Sidoarjo General Election Supervisory Board Website Using User Centered Design Method] General Election Supervisory Board (BAWASLU) Sidoarjo is an institution engaged in the general election supervisory committee, which has a function as a general election committee in the Sidoarjo area, East Java. This study aims to determine whether the User Centered Design method can have a good influence on designing and analyzing the user interface and user experience on the BAWASLU Sidoarjo website. The author uses the User Centered Design (UCD) and Likert Scale approach methods. For testing on questionnaires using the Single Ease Question (SEQ) Testing method and the Average Method (Mean). The final score of the Single Ease Question (SEQ) method is worth 4.42 with grade A, which means Very Satisfied, while the Method of finding the average (Mean) is 3.82, which means Good, so that it meets user needs.

Keywords: User Centered Design, Likert Scale, Single Ease Question

Analisis Maturity Level Domain Monitor and Evaluate (ME) Pada Sistem Institusional Repository (IR) Perpustakaan Perguruan Tinggi

2025-03-30T06:45:57+08:00

Abstrak

Perpustakaan Atma Luhur yang saat ini berfungsi sebagai sarana pendukung dan penyedia literatur ilmiah untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, juga menjadi repository untuk tulisan ilmiah seperti skripsi dan tugas akhir mahasiswa. Layanan repository disediakan dalam format digital agar memudahkan mahasiswa untuk mengaksesnya secara terbuka. Sistem layanan repository digital berbasis web ini sudah beroperasi sejak 2018 dan belum pernah diaudit. Audit sistem informasi diperlukan untuk memantau apakah layanan telah berjalan sesuai dengan visi dan misi perpustakaan dan perguruan tinggi. Pada penelitian kali ini, fokus audit sistem informasi menggunakan kerangka COBIT 4.1. khususnya domain Monitor dan Evaluate (ME). Domain ME ini menunjukkan penilaian perguruan tinggi atau Monitoring Process (ME1), lalu pengawasan internal agar sesuai peraturan kampus atau Internal Control Adequacy (ME2). Berikutnya adalah pengawasan terhadap peraturan eksternal yang terkait atau Regulatory Compliance (ME3), dan pengawasan terhadap keselarasan peraturan, pemanfaatan IT dan tujuan bisnis secara umum atau External Requirement Alignment (ME4). Audit ini melibatkan tiga responden yaitu Kepala Perpustakaan dan dua staf perpustakaan. Hasil olah data menunjukkan bahwa tingkat kematangan sistem saat ini berada di level 3, artinya prosedur telah berjalan baik, namun ada potensi kesalahan yang tak terdeteksi. Rekomendasi peningkatan di masa depan, adalah memperkuat pengawasan internal dan eksternal, serta melibatkan beberapa mekanisme tambahan seperti peningkatan keamanan layanan.

Kata kunci: Monitor and Evaluate (ME), Institusional Repository, Audit Sistem Informasi, COBIT 4.1.

Abstract

[Analysis of Maturity Level in the Monitor and Evaluate (ME) Domain of the Institutional Repository (IR) System at University Libraries] Atma Luhur Library, which currently functions as a means of supporting and providing scientific literature for learning, research, and community service, has also become a repository for scientific writings such as theses and student final assignments. The repository service is provided in digital format to make it easier for students to access it openly. This web-based digital repository service system has been operating since 2018 and has never been audited. Information system audits are needed to monitor whether services are running in accordance with the vision and mission of libraries and universities. In this research, the focus of the information system audit uses the COBIT 4.1 framework. especially the Monitor and Evaluate (ME) domain. This ME domain shows the college assessment or Monitoring Process (ME1), then internal supervision to comply with campus regulations or Internal Control Adequacy (ME2). Next is supervision of related external regulations or Regulatory Compliance (ME3), and supervision of regulatory alignment, IT utilization and general business objectives or External Requirement Alignment (ME4). This audit involved three respondents, namely the Head of the Library and two library staff. The results of data processing show that the current system maturity level is at level 3, meaning that procedures have been running well, but there is the potential for undetected errors. Recommendations for future improvement are to strengthen internal supervision and improve the quality of the system.

Keywords: Monitor and Evaluate (ME), Institutional Repository, Information System Audit, COBIT 4.1.

Integration of Virtual Reality to Preserve Nigeriaâ€™s Cultural Heritage Using Technology Acceptance Model and Constructivism Learning Theory

2025-03-09T13:16:54+08:00

Abstract

Nigeria's cultural heritage, encompassing rich traditions, historical landmarks, and intangible practices, faces threats from urbanization, globalization, and inadequate preservation efforts. Virtual Reality (VR) offers an innovative solution for documenting, preserving, and promoting this heritage by creating immersive and interactive experiences. This paper explores the application of VR in preserving Nigeria's tangible and intangible cultural heritage, including oral traditions, traditional festivals, and historical landmarks like the Sukur Cultural Landscape and Osun-Osogbo Sacred Grove. While VR has gained traction globally in cultural heritage preservation, its adoption in Nigeria remains limited due to challenges such as high costs, limited accessibility, and lack of localized content. By addressing these gaps, VR can enhance cultural awareness, engage younger generations, and boost cultural tourism. This study highlights existing works in VR applications for cultural preservation globally and identifies opportunities for tailored VR solutions in the Nigerian context. The findings emphasize the importance of collaborative approaches involving technologists, researchers, and cultural custodians to ensure effective VR integration. Ultimately, the study advocates for leveraging VR to safeguard Nigeriaâ€™s cultural legacy, offering innovative pathways to promote its heritage on a global scale while ensuring intergenerational continuity.

Keywords: virtual reality (VR), technological acceptance model, constructivism learning theory, cultural heritage