Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH <p>Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) (e-ISSN : <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1476322915&amp;1&amp;&amp;">2541-5727</a> p-ISSN : <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1461142911&amp;1&amp;&amp;">2527-4686</a> ) is a scientific publication and focuses primarily on original articles across the whole scope of occupational health and safety, but also welcomes up-to-date review papers and short communications and commentaries on urgent issues and case studies on methods of accident investigation, and analysis. High priority will be given to articles on occupational health, industrial hygiene, ergonomics, occupational safety, fire protection system, and studies related to occupational safety and health aspects.</p> <p><a href="https://drive.google.com/file/d/1FnVxwhmSSbZmS0vDNiBO_EBHRrewtt86/view"> </a> <a title="MoU APTV" href="https://drive.google.com/file/d/1t1waRlpY8grVohNoXoyi_26FcNyh7w_e/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/management/settings/context#masthead//public/site/images/jihoh_unida/LOGO_PAKKI7.png" alt="" /> </a></p> Universitas Darussalam Gontor en-US Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health 2527-4686 PEMETAAN DAN ANALISIS KEBISINGAN LALU LINTAS BERDASARKAN JUMLAH KENDARAAN DI PERSIMPANGAN TABEK GADANG, KOTA PEKANBARU https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/7238 <p>Tingginya mobilitas penduduk menyebabkan keramaian lalu lintas yang berdampak berdampak ke lingkungan di sepanjang jalan yang dilewati kendaraan. Salah satunya adalah peningkatan intensitas kebisingan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur intensitas kebisingan, memetakan intensitas kebisingan, dan menganalisis pengaruh antara volume lalu lintas terhadap kebisingan transportasi pada Simpang Tabek Gadang Kota Pekanbaru. Pengumpulan data berupa tingkat kebisingan dan volume kendaraan. Pengambilan nilai kebisingan menggunakan <em>Sound Level Meter</em> (SLM) selama 2 hari, yaitu pada hari Senin pukul 5 hingga 6 sore yang mewakili jam puncak dan pada hari Minggu pukul 6 hingga 7 pagi yang mewakili jam sepi kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kebisingan pada jam puncak didapatkan sebesar 78,17 dBA – 94,60 dBA. Sedangkan pengukuran kebisingan pada jam sepi kendaraan yaitu sebesar 76,53 dBA – 86,67 dBA. Pola penyebaran kebisingan pada area kebisingan tertinggi yang ditandai dengan warna merah yang memiki rentang kebisingan &gt;90 berada pada titik 2 dan 13. Pengaruh volume lalu lintas pada tingkat kebisingan adalah berbanding lurus, yaitu dengan dengan meningkatnya volume kendaraan akan meningkatkan tingkat kebisingan, Pada jam puncak volume kendaraan terdapat 10.535 unit menghasilkan kebisingan 86,04 dbA, sedangkan pada jam sepi kendaraan dengan jumlah kendaraan 3.246 unit menghasilkan kebisingan 79,96 dbA.</p> Aryo Sasmita Muhammad Reza Wahyu Akmal Copyright (c) 2023 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 1 10 10.21111/jihoh.v8i1.7238 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BIDANG FABRIKASI DI PT X TAHUN 2022 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/8608 <p>Ada banyak bahaya di tempat kerja yang berdampak ke kesehatan pekerja. Salah satu bahaya yang terabaikan yaitu gangguan psikis yang bisa memicu stres pekerja. Hasil survei pendahuluan menunjukkan sebesar 27,3% pekerja fabrikasi di PT X mengalami stres berat dan sebesar 45,4% mengalami stres sedang. Pekerjaan fabrikasi memiliki target pekerjaan yang tinggi namun dengan tenggat waktu yang sedikit dan tetap dituntut untuk menjaga kualitas pekerjaan. Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja fabrikasi di PT X Tahun 2022. Desain penelitian yaitu <em>cross-sectional</em> dengan besar sampel 50 pekerja bagian fabrikasi PT X. Teknik pengambilan sampel dengan <em>total sampling</em>. Data penelitian akan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan Uji <em>Chi Square</em> dan <em>Fisher’s Exact</em>. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu pekerja mengalami stress tinggi sebanyak 36 pekerja (72,0%), merasakan tuntutan tugas tinggi sebanyak 31 pekerja (62,0%), memiliki umur berisiko sebanyak 39 pekerja (78,0%), memiliki masa kerja baru sebanyak 38 pekerja (76,0%), dan sudah kawin sebanyak 44 pekerja (88,0%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara tuntutan tugas (PR=1,84, CI 95% (1,12 – 3,01), dan umur (PR=3,10, CI 95% (1,17 – 8,22) terhadap stres kerja. Selain itu juga ditemukan tidak adanya hubungan antara masa kerja (PR=1,38 CI 95% (0,88 – 2,85) dan status perkawinan (PR=1,50 CI 95% (0,66 – 3,40) terhadap stres kerja. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pekerja di PT ini stres disebabkan oleh adanya tuntutan tugas dan umur. Oleh karena itu Perusahaan perlu memperhatikan tuntutan tugas yang diterima setiap pekerja, diharapkan tuntutan tugas yang diterima oleh pekerja tidak melebihi kapasitasnya.</p> Farhan Hakiki Ira Marti Ayu Ade Heryana Cut Alia Keumala Desyawati Utami Copyright (c) 2023 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 11 26 10.21111/jihoh.v8i1.8608 FAKTOR PENYEBAB KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEGAWAI PENGGUNA KOMPUTER DI PT BANK X BATAM TAHUN 2022 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/8733 <p>Pencahayaan adalah segala sesuatu yang memberikan terang (sinar) atau penerangan, baik Pencahayaan alami maupun Pencahayaan Buatan. Otot-otot mata bisa menjadi lelah (<em>fatigue</em>) jika melakukan aktivitas yang berat, dalam hal ini adalah menatap perangkat atau layar komputer dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya, durasi penggunaan komputer dan jenis pekerjaan dengan keluhan kelelahan mata pada pegawai pengguna komputer. Metodologi Penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis statistik menggunakan uji <em>Chi Square.</em> Populasi sebanyak 61 pegawai pengguna komputer di PT Bank X Cabang Batam. Sampel penelitian menggunakan Teknik <em>Total Sampling</em> yaitu 61 pegawai pengguna komputer. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan alat ukur <em>Lux</em> meter. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara intensitas cahaya dengan keluhan kelelahan mata dengan nilai <em>P value </em>= 0,048, ada hubungan antara durasi penggunaan komputer dengan kelelahan mata dengan nilai <em>P value </em>= 0,000, ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan keluhan kelelahan mata dengan nilai P <em>value</em> = 0,0033. Disimpulkan bahwa variabel intensitas cahaya, durasi penggunaan komputer dan jenis pekerjaan berhubungan dengan keluhan kelelahan mata dimana &lt; α = 0,005 yang berarti Ho di tolak. Disarankan bagi pegawai pengguna komputer lebih memperhatikan durasi penggunaan komputer untuk mencegah kelelahan pada mata.</p> Hazirah Syafiqah Trisna Dewita Chandra Rizal Copyright (c) 2023 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 27 35 10.21111/jihoh.v8i1.8733 HUBUNGAN SHIFT KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA AREA PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/9247 <p>Kelelahan kerja adalah suatu kondisi yang dialami pekerja dimana pekerja mulai merasakan penurunan kondisi fisik dan mental sehingga berdampak terhadap penurunan kesehatan, produkvitas kerja, konsentrasi, dan kesiapsiagaan. Proses produksi pada perusahaan pembuatan beton pra cetak memiliki potensi bahaya tinggi dan melibatkan banyak aktivitas fisik yang berisiko menjadi peyebab kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara shift kerja dan faktor individu dengan kelelahan kerja pada pekerja unit produksi putar PT APB. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian observasional deskriptif melalui pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini adalah pekerja unit produksi putar Industri Manufaktur di Jawa Timur dengan jumlah sampel 48 orang pekerja. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC). Variabel pada penelitian ini adalah shift kerja dan faktor individu meliputi masa kerja, usia, status gizi, dan riwayat kesehatan. Analisis hubungan menggunakan Uji Rank-Spearmen dan Uji Koefisien Kontingensi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil pada penelitian ini menunjukkan tingkat kelelahan kerja yang paling banyak dialami adalah kelelahan tingkat sedang. Hubungan antara kelelahan dengan shift kerja (p=0,016) dan status gizi (p=0,009) menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kelelahan pada pekerja unit produksi putar PT APB. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan antara lain menyediakan tempat istirahat yang memadai di area produksi putar dan memperhatikan pengaturan menu makanan pekerja.</p> Ambar Trimala Ratih Damayanti Indah Lutfiya Nima Eka Nur Rahmania Copyright (c) 2023 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 36 49 10.21111/jihoh.v8i1.9247 PENGARUH BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP STRESS KERJA BAGI KARYAWAN WANITA DALAM INDUSTRI TEKSTIL https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/9721 <p>PT Dan Liris bergerak dalam industri tekstil terpadu. PT Dan Liris memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah divisi penenunan (<em>weaving</em>). Operator weaving banyak mendapat tekanan yang tinggi dikarenakan barang yang dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan klien. Stres adalah akibat dari ketidaksesuaian antara seseorang dan lingkungannya, yang mengakibatkan ketidakmampuan mereka untuk mengatasi berbagai tuntutan yang dibebankan pada mereka, menurut gejala dan tanda fisiologis, perilaku, psikologis, dan somatik. Beban kerja berlebih merupakan salah satu penyebab stres pekerjaan. Hal ini juga yang memicu stress kerja terutama pada pekerja wanita. Studi ini memanfaatkan metode observasi analitis dan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Sampling purposive dipilih untuk mengambil sampel. Pada studi ini, alat yang dipakai meliputi formulir NASA-Task Load Index (TLX) berfungsi menilai beban kerja secara mental yang dialami pekerja, sedangkan kuesioner <em>Perceived Stress Scale</em> (PSS-10) berfungsi mengukur stres yang dialami pekerja. Uji korelasi spearman digunakan untuk menganalisis bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara stres kerja dan beban kerja mental. Dimana P-value memiliki nilai 0,052 dan nilai r sebesar 0,226. Koefisien korelasi positif, yang berarti bahwa peningkatan beban kerja mental akan diikuti dengan peningkatan stres kerja, dan penurunan beban kerja mental akan diikuti dengan penurunan stres kerja. Temuan studi ini menegaskan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara stress kerja dan beban kerja mental.</p> Anggreini Beta Citra Dewi Siti Rachmawati Aurina Firda Kusuma Wardani Copyright (c) 2023 Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 50 62 10.21111/jihoh.v8i1.9721 EVALUASI PROGRAM PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UNTUK PENINGKATAN KEWASPADAAN KARYAWAN https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/9907 <p>Pelatihan internal yang dilakukan memerlukan evaluasi untuk melihat apakah pelatihan yang dilakukan sudah efektif untuk meningkatkan kewaspadaan karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau pelaksanaan pelatihan K3 internal dan mengetahui kekurangan dalam setiap tahapan pelatihan sehingga perusahaan dapat membuat pelatihan internal dengan lebih efektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain study cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan yang mengikuti pelatihan internal di perusahaan dengan jumlah 72 orang dan metode penarikan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian pada dimensi reaksi memiliki skor 79%, hasil ini menunjukan reaksi yang baik dari peserta pelatihan. Dimensi belajar mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 18%. Dimensi perubahan tingkah laku mengalami peningkatan sebesar 77%. Hasil penelitian pada dimensi hasil menunjukan masih terjadi peningkatan insiden, penurunan pencapaian program HSE dan peningkatan ketidaksesuaian hasil audit di tahun 2022. Hasil ini menunjukan pelatihan internal sudah berjalan dengan baik dibuktikan pada dimensi reaksi, belajar dan perubahan tingkah laku memiliki hasil yang baik namun pelatihan internal belum efektif hal ini dibuktikan dengan masih terdapat kenaikan angka kecelakaan, peningkatan jumlah ketidaksesuaian audit eksternal dan penurunan pencapaian program K3 oleh karena itu pelatihan yang baik dan efektif dapat dilakukan jika Perusahaan menyusun modul sesuai dengan SKKNI. Penyelenggaraan pelatihan dilakukan secara profesional jika dinilai dari segi waktu dan jadwal belajar. Pelatihan internal harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang baik dan berkualitas. Terakhir, pelatih harus dibekali dengan pelatihan TOT (Training of Trainer). Saran untuk penelitian selanjutnya melihat pengaruh hasil evaluasi pelatihan dengan tingkat budaya keselamatan di perusahaan.</p> Eka Cempaka Putri Decy Situngkir Copyright (c) 2023 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 63 76 10.21111/jihoh.v8i1.9907 ANALISIS INTENSITAS CAHAYA PADA AREA KERJA MACHINING BERDASARKAN STANDAR PENCAHAYAAN https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/10116 <p>Salah satu dari faktor fisik yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan adalah pencahayaan. Pencahayaan yang sesuai sangat penting untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Kurangnya pencahayaan dapat memicu ketidaknyamanan pada saat bekerja sehingga berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, kecelakaan kerja dan penurunan dalam produktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis intensitas pencahayaan pada area <em>machining</em> berdasarkan standar pencahayaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan <em>cross sectional</em> karena pengumpulan data penelitian hanya dilakukan dalam satu periode waktu tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Oktober 2022 di salah satu perusahaan konstruksi yang terletak di Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia tepatnya di area kerja <em>machining</em>. Intensitas pencahayaan ini diukur menggunakan Lux meter yang diakses menggunakan <em>smartphone</em> dengan 2 macam titik pengukuran yaitu pengukuran pencahayaan lokal/setempat dan pengukuran pencahayaan umum. Berdasarkan hasil penelitian pengukuran intensitas pencahayaan sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja, hasil pengukuran lokal/setempat sebanyak 3 mesin yang tidak memenuhi standar yaitu area kerja machining pada mesin 1 (188,3 Lux), mesin 2 (166,6 Lux) dan mesin 6 (188,3 Lux) sedangkan hasil pengukuran yang memenuhi standar pada mesin 3 (487,6 Lux), mesin 4 (495 Lux), mesin 5 (591 Lux). Pada pengukuran pencahayaan umum telah memenuhi standar yaitu &gt;200 Lux dengan hasil pengukuran 207 Lux. Terdapat perbedaan intensitas pencahayaan pada area kerja machining disetiap mesin yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi syarat &lt;200 Lux dan area kerja <em>machining</em> yang intensitas pencahayaannya memenuhi syarat ≥200 Lux. Sebaiknya penerapan <em>hierarchy of control </em>secara berkelanjutan dapat dilakukan untuk mengontrol tempat pekerja bagian <em>machining</em> yang ada di salah satu perusahaan konstruksi yang terletak di Karang Pilang Surabaya agar pekerja dapat terjamin kesehatan dan kebugarannya.</p> Anggi Alung Prasasti Meirina Ernawati Mohammad Zainal Fatah Copyright (c) 2023 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 77 88 10.21111/jihoh.v8i1.10116 RELEVANSI PERILAKU KERJA DUDUK TERHADAP KELUHAN SAKIT PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA ADMINISTRASI https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/article/view/10436 <p>Sakit punggung bawah adalah rasa sakit dapat berupa nyeri yang terasa pada punggung bagian bawah atau biasa disebut juga dengan istilah <em>low back pain</em> (LBP). Keluhan sakit punggung bagian bawah disebabkan oleh perilaku bekerja dalam postur duduk yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan perilaku kerja duduk terhadap keluhan sakit punggung bawah pada tenaga kerja administrasi di pabrik Madurasa Unggulan Nusantara. Penelitian ini adalah observasional analitik melalui pendekatan <em>cross sectional</em>. Responden berasal dari tenaga kerja administrasi berjumlah 30 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Lembar kerja <em>REBA</em> digunakan untuk menilai perilaku bekerja dalam postur duduk, sedangkan kuesioner <em>Oswestry Low Back Pain Disability</em> digunakan guna menilai tingkat keluhan sakit punggung bawah. Analisis data menggunakan uji <em>Pearson Product Moment</em>. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor perilaku kerja duduk adalah 5,94 dan rata-rata nilai keluhan sakit punggung bawah adalah 9,85%. Hasil uji <em>Pearson Product Moment</em> antara perilaku kerja duduk terhadap keluhan sakit punggung bawah dihasilkan nilai p=0,00 (p&lt;0,05) yang artinya terdapat korelasi bermakna antara perilaku kerja duduk terhadap keluhan sakit punggung bawah.</p> Fathoni Firmansyah Anggreini Beta Citra Dewi Sofia Nabila Siti Rachmawati Copyright (c) 2023 https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH/manager/files/AuthorGuideline 2023-10-18 2023-10-18 8 1 89 97 10.21111/jihoh.v8i1.10436